42
b. Penanaman kubis MT-2
Dalam persiapan lahan dilakukan pengapuran 2 ton Dolomitha dan pemberian pupuk kandang 10 tonha. Penanaman bibit kubis Varietas Master
Grand menggunakan jarak tanam 75 cm x 40 cm jarak antar guludan 75 cm dan antar tanaman dalam guludan 40 cm. Takaran pupuk buatan yang
diaplikasikan pada setiap petak percobaan adalah 100 kg Urea, 250 kg ZA, 250 kg SP-36, 200 kg KCl per hektar Sastrosiswojo et al. 2005. Pemberian
pupuk buatan Urea dan KCl masing-masing setengah dosis dan SP-36 dosis penuh dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam MST dengan
cara tugal. Penyiangan pertama dan pemupukan susulan setengah dosis Urea dan KCl dilakukan 6 MST. Penyiangan kedua pada umur 45 HST.
Pengendalian hama dan penyakit menggunakan insektisida dan fungisida dengan penyemprotan seminggu sekali dosis sesuai anjuran di kemasan.
c. Pengamatan dan pengumpulan data
Data yang dikumpulkan terdiri atas : 1 sifat fisika dan kimia tanah sebelum perlakuan; 2 sifat kimia C-organik, N-total, P dan K-tersedia setelah
perlakuan seminggu menjelang panen; 3 kapasitas infiltrasi seminggu menjelang panen, 4 aliran permukaan dan erosi;
5 konsentrasi sedimen tersuspensi, 6 konsentrasi C-organik, N, P dan K di dalam sedimen, 7 jumlah
C-organik, N, P dan K terbawa erosi; 8 tingkat serangan penyakit tanaman kentang; 9 produktivitas kentang berdasarkan ukuran umbi 30 g, 30 - 60 g,
60 g; 10 Produktivitas kubis; 11 Analisis usahatani dan kelayakan finansial usahatani masing-masing perlakuan; dan 12 Curah hujan selama percobaan.
Contoh tanah untuk penetapan sifat fisika tanah diambil pada kedalaman 0 - 20 cm dan 20 – 40 cm, untuk penetapan sifat kimia tanah menggunakan
contoh tanah komposit pada kedalaman 0 - 40 cm.
d. Pengukuran aliran permukaan dan erosi
Pengukuran aliran permukaan dan erosi dilakukan setiap pagi pukul 07.00 pada setiap kejadian hujan selama percobaan.
Volume aliran permukaan literpetak diukur dengan cara menakar air yang tertampung di dalam bak
penampung. Berat tanah erosi dilakukan dengan cara menimbang semua tanah basah yang sudah dikeringanginkan, kemudian diambil contoh tanah
tersebut + 25 g dan dikeringkan di oven hingga beratnya tetap 1 x 24 jam, dihitung berat total tanah tererosi Sitorus dan Tirtohadisurjo 1979.
43
e. Pengukuran konsentrasi sedimen dan konsentrasi C-organik, N, P dan K di dalam sedimen tersuspensi
Konsentrasi sedimen diukur melalui contoh sedimen yang diambil menggunakan botol plastik pada ujung bawah petak percobaan bibir petak
sebelum aliran permukaan masuk ke dalam bak penampung. Pengambilan contoh aliran permukaan + 500 ml dilakukan pada setiap kejadian hujan pada
musim tanam kentang dan kubis. Selanjutnya dipilih contoh yang lengkap semua satuan percobaan dalam satu kejadian hujan. Konsentrasi sedimen gl
ditetapkan di laboratorium dengan cara pengeringan di oven. Kemudian dari contoh sedimen tersebut dilakukan analisis kandungan C-organik Metode
Walkley dan Blake, N-total Metode Kjeldhal, P
2
O
5
Metode Bray-1 dan K
2
O Ekstraksi dengan 1 N NH
4
OAc pH 7.0.
f. Penghitungan jumlah C-organik, N, P dan K terbawa erosi