HUBUNGAN STATUS EKONOMI, TINGKAT PENGETAHUAN, DAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN MASYARAKAT KE PUSKESMAS BANBARU GILIGENTING SUMENEP
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, TINGKAT PENGETAHUAN, DAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PUSKESMAS DENGAN TINGKAT
KUNJUNGAN MASYARAKAT KE PUSKESMAS BANBARU GILIGENTING SUMENEP
SKRIPSI
DI SUSUN OLEH :
ARIF RAHMAN HAKIM NIM 09060158
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN
Hubungan Status Ekonomi, Tingkat Pengetahuan, dan Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru
Giligenting Sumenep
SKRIPSI
DisusunOleh : Arif Rahman Hakim
09060158
Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Di Seminarkan Pada Tanggal 19 September 2013
Pembimbing I,
Dr.Ainur Rofieq, M.Kes NIP. UMM. 131.883.027
Pembimbing II,
Erma Wahyu M.,S.Kep,Ns.,M.Si NIP. UMM. 9907002057
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Ns. Nurul Aini, S.Kep.,M.Kep NIP. UMM.11205010419
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN STATUS EKONOMI, TINGKAT PENGETAHUAN, DAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PUSKESMAS DENGAN TINGKAT
KUNJUNGAN MASYARAKAT KE PUSKESMAS BANBARU GILIGENTING SUMENEP
SKRIPSI Disusun Oleh: ARIF RAHMAN HAKIM
NIM. 09060158 Di Ujikan
Pada Tanggal 28 Oktober 2013
Penguji I, Penguji II,
Dr.Ainur Rofieq, M.Kes Erma Wahyu M.,S.Kep,Ns.,M.Si NIP. UMM. 131.883.027 NIP. UMM. 9907002057
Penguji III, Penguji IV,
Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom Ns. Nurul Aini, S.Kep.,M.Kep NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP. UMM.11205010419
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom NIP. UMM. 112.0309.0405
(4)
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Arif Rahman Hakim NIM : 09060158
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Judul Skripsi : Hubungan Status Ekonomi, Tingkat Pengetahuan, dan
Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru Giligenting Sumenep
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 25 Oktober 2013 Yang Membuat Pernyataan,
Arif Rahman Hakim NIM. 09060158
(5)
LEMBAR PERSEMBAHAN
Aku tahu bahwa tak semua orang akan membaca halaman ini, bahkan mereka yang ku sebut namanya sekalipun. Tapi aku tahu bahwa kebaikan mereka tak pernah mengharapkan imbalan. Semoga persembahan ini menjadi salah satu balasannya. SKRIPSI ini kupersembahkan untuk kalian :
My god, Allah SWT
Segala puji syukur kehadiratmu yang senantiasa menuntunku dalam tiap langkah untuk tetap berada pada jalan yang diridhoimu. Kiranya tak ada waktu selain mengabdi padamu atas segala pertolongan yang engkau berikan dalam setiap kesulitanku. Ma‟afkan hambamu ini yang kadang tak berdaya untuk berjalan tegap dalam koridor kebaikan hingga hamba sadar bahwa hanya jalan engkau yang dapat menutunku menuju surgamu. Dalam segala kekurangan hamba tetap berjanji Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahirobbil’alamin.
Ayah, ibu dan adik yang tercinta
Terimakasih atas doa yang tak pernah henti terucap, terimakasih atas segala pengorbanan, kesabaran, dukungan yang tiada henti kau berikan. Ma‟af jika aku belum bisa membalas segala kebaikanmu. Tapi aku berjanji untuk menjadi yang terbaik buat ayah, ibu dan seluruh keluarga. Kesuksesanku akan ku dedikasikan untukmu.
Dosen dan Karyawan
Buat bapak dan ibu dosen keperawatan, terimakasih atas banyak ilmu yang engkau berikan. Sekalipun ada ketidak baikan yang menyertai selama engkau mengajar, bagiku kau tetaplah seorang guru bagaikan robekan kitab suci yang tergeletak ditengah jalan, berdosa jika tidak diambil dan harus berwudlu‟ jika harus
(6)
mengambilnya. Mohon ma‟af jika selam menjadi mahasiswa saya banyak melakukan
keselahan. Saya menyadari bahwa persembahan ini tak sebanding dengan kebaikan dan ilmu yang telah engkau ajarkan selama ini, tapi inilah yang hanya bisa saya lakukan saat ini. Berikut doa yang dapat aku berikan semoga engkau senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Amin ya Rob.
PSIK 2009
Tak terasa perjuangan dalam jenjang profesiku bersama kalian mulai dari baru kenal, menjadi teman hingga sahabat kini sudah sampai disaat dimana tak seperti yang kemaren. Mungkin persembahan ini salah satu ungkapan terimaksiku buat kalian terutama PSIK 2009 C yang selalu setia dalam tiap suka dan duka, dalam tiap kesulitan mengerjakan tugas, kesunyian dan keceriaan sampai mampu membuat dosen menangis, dan semua itu tak bisa terlupakan. Terlepas dari semua kenangan itu, kebershasilanku saat ini tak dapat dipisahkan dari dukungan kalian.
Buat teman-teman HIMIKA baik senior maupun junior yang telah baik menerima dan memberikan banyak pengalaman dalam dunia organisasi keperawatan, Adit, Rockzand, Ayu, Anik, Rifa, dkk dan adik-adik HIMIKA semuanya, terimakasih. Teriamakasih juga buat teman-teman yang tak mungkin disebut satu persatu, yang pasti telah banyak memberikan dukungan hingga pencapaianku saat ini. Buat Riga teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi, terimakasih atas kebersamaan selama ini. Suka duka mengahadapai masalah dalam mengerjakan skripsi tak mudah begitu saja terlupakan.
Kata terakhir dalam lembar persembahan ini adalah “TERIMAKASIH” buat kalian semua.
Penulis
(7)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir study (skripsi) dengan judul “Hubungan Status Ekonomi, Tingkat Pengetahuan, dan Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru Giligenting Sumenep”. Tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku dekan fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah malang
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku ketua program studi ilmu keperawatan fakultas kesehatan universitas muhammadiyah malang
3. Bapak DR. Ainur Rofieq, M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan dukungan, arahan dan masukan yang sangat berguna selama penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Erma Wahyu M, S.Kep.Ns, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan dukungan, arahan dan saran yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
(8)
5. Bapak, ibu dan adik tercinta beserta seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan bantuan baik yang bersifat materi, energi maupun spiritual selama menempuh pendidikan.
6. Segenap pengelola Puskesmas Banbaru yang telah memberikan dukungan selama melaksanakan penelitian.
7. Semua dosen PSIK FIKES UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.
8. Teman-temanku seperjuangan baik di lingkungan akademik maupun organisasi yang telah banyak memberikan dukungan selama berada di UMM, khususnya angkatan 2009.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu mohon ma‟af apabila terdapat kesalahan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis, pembaca, masyarakat dan dunia keperawatan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, 23 Oktober 2013
(9)
ABSTRAK
Hubungan Status Ekonomi, Tingkat Pengetahuan, dan Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas
Banbaru Giligenting Sumenep
Arif Rahman Hakim1, Ainur Rofieq2, Erma Wahyu M3
Latar belakang : Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan kabupaten/kota yang berperan menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayahnya. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas adalah tingkat kunjungan atau pemanfatan Puskesmas oleh masyarakat. Kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru rata-rata hanya 23,34% per tahun. Tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu keadaan ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas. Keadaan ekonomi yang rendah berakibat pada rendahnya kemampuan untuk memperoleh dan menangkap informasi, kemudian terbentuk persepsi tentang Puskesmas yang kurang baik sehingga menurunkan minat masyarakat dalam memanfaatkan Puskesmas. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status ekonomi, tingkat pengetahuan, dan persepsi masyarakat tentang Puskemas dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskemas Banbaru.
Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 94 orang yang tinggal diwilayah Puskesmas Banbaru. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Variabel X dalam penelitian ini adalah status ekonomi, tingkat pengetahuan, dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas. Analisa data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dan analisis korelasi ganda dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil : Tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru dikatagorikan sedang dengan nilai 25 ≤ X < 35. Analisis korelasi product moment didapatkan hasil P < 0,05, maka H0 ditolak. Sedangkan analisis korelasi ganda didapatkan nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,467.
Kesimpulan : Ada hubungan positif antara status ekonomi, tingkat pengetahuan, dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
Kata kunci : Status ekonomi, tingkat pengetahuan, persepsi, dan tingkat kunjungan ke Puskesmas
1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Unversitas Muhammadiyah Malang
(10)
ABSTRACT
Corelation of Economic Status, Level of Knowledge, and Public Perceptions About Community Health Center with the Level Visits to the Puskesmas
Banbaru Giligenting Sumenep
Arif Rahman Hakim1, Ainur Rofieq2, Erma Wahyu M3
Background: Community Health Center is a technical unit of health districts / cities that role in carrying out health development territory. One indicator of the health Development success is conducted by the communiity health center is the utilization or visit level health centers by public. The public visits to the Puskesmas Banbaru average only 23.34% for year. Public visits to the community health center level is influenced by several factors, including economic conditions, the level of knowledge and perceptions about health center. Poor economic conditions result in a lower ability to obtain and get information, and then formed the poor perception about community health centers so that can make lose interest of public to utilize the community health centers. The purpose of this research was to determine the relationship of economic status, level of knowledge, and the public perception about community health centers with the level visits to Puskesmas Banbaru.
Methods: The design used in this research is descriptive and analytical. The sample in this research amounted to 94 people there was living in the region of Puskesmas Banbaru. Sampling techniques in this research using cluster random sampling. The X variable in this research are the economic status, level of knowledge, and the public perception of the community health center. The data analysis used are the product moment correlation analysis and multiple correlation analysis with a significance level 0.05.
Results: The level of public visits to Puskesmas Banbaru are moderate categorized with values 25 ≤ X < 35. Analysis of product moment correlation obtained results P < 0,05, then H0 is rejected.
Conclusion: There is a positive corelation between economic status, level of knowledge, and perceptions about the community health center with the Level Visits to the Puskesmas Banbaru.
Keywords: Economic status, level of knowledge, perception, and level visits to the community health center
1. Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang 2. Lecturer in University of Muhammadiyah Malang
(11)
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv
Lembar Persembahan ... v
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... ix
Abstract ... x
Daftar Isi ... xi
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Gambar ... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.3.1 Tujuan Umum ... 8
1.3.2 Tujuan Khusus ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ... 9
1.4.2 Manfaat Bagi Tempat Penelitian ... 9
1.4.3 Bagi Masyarakat ... 9
14.4 Bagi Perawat ... 10
14.5 Bagi Institusi Pendidikan ... 10
(12)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Puskesmas ... 13
2.1.1 Pengertian Puskesmas ... 13
2.1.2 Wilayah Kerja Puskesmas... 13
2.1.3 Visi, Misi, dan Fungsi Puskesmas ... 14
2.2 Konsep Status Ekonomi ... 18
2.2.1 Pengertian Status Ekonomi ... 18
2.2.2 Klasifikasi Status Ekonomi ... 18
2.2.3 Ciri-ciri Kelas Ekonomi... 19
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengarui Status Ekonomi ... 20
2.3 Konsep Persepsi ... 25
2.3.1 Pengertian Persepsi ... 25
2.3.2 Indikator Persepsi... 26
2.3.3 Pengorganisasian Persepsi ... 29
2.3.4 Proses Terjadinya Persepsi ... 29
2.3.5 Sifat Persepsi ... 30
2.3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 31
2.4 Konsep Pengetahuan... 32
2.4.1 Pengertian Pengetahuan ... 32
2.4.2 Sumber-sumber Pengetahuan Manusia ... 33
2.4.3 Bentuk atau Jenis Pengetahuan ... 36
2.4.4 Kategori Pengetahuan... 38
2.4.5 Tingkat Pengetahuan didalam Domain Kognitif ... 38
2.4.6 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Pengetahuan ... 40
2.5 Hubungan Status Ekonomi Masyarakat dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas ... 41
2.6 Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas ... 42
2.7 Hubungan Persepsi Masyarakat tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas... 42
(13)
2.8 Hubungan Status Ekonomi, Tingkat Pengetahuan, dan Persepsi Masyarakat tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan
Masyarakat ke Puskesmas ... 43
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 45
3.2 Hipotesis Penelitian ... 49
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 50
4.2 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 51
4.3 Variabel Penelitian ... 54
4.3.1 Variabel X ... 54
4.3.2 Variabel Y ... 54
4.3.3 Variabel kontrol ... 54
4.4 Definisi Operasional ... 53
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 59
4.6 Instrumen Penelitian ... 59
4.6.1 Lembar Kuesioner ... 60
4.6.2 Lembar Skala Guttman... 60
4.6.3 Lembar Skala Likert ... 60
4.6.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 60
4.7 Prosedur Penelitian ... 66
4.7.1 Tahap Persiapan ... 66
4.7.2 Tahap Pelaksanaan ... 66
4.7.3 Tahap Pengumpulan Data ... 67
4.8 Teknik Analisa Data ... 69
4.8.1 Analisis Deskriptif ... 69
4.8.2 Analisis Inferensia ... 69
(14)
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1 Data Induk Responden ... 76 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 77 5.3 Gambaran Status Ekonomi Masyarakat Diwilayah Kerja Puskesmas Banbaru ... 80 5.5 Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Puskesmas ... 81 5.6 Gambaran Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas ... 82 5.7 Gambaran Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru .. 84 5.8 Hasil Uji Asumsi ... 85 5.9 Hasil Analisis Korelasi Product Moment... 88 5.10 Hubungan Status Ekonomi, Tingkat Pengetahuan, dan Persepsi
Masyarakat tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan
Masyarakat ke Puskesmas Banbaru ... 92 BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Gambaran Status Ekonomi Masyarakat Diwilayah Puskesmas Banbaru ... 6.3 Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Puskesmas ... 100 6.4 Gambaran Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas ... 101 6.5 Gambaran Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru .. 103 6.6 Analisis Hubungan Status Ekonomi dengan Tingkat Kunjungan
Masyarakat ke Puskesmas Banbaru ... 104 6.7 Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru ... 105 6.8 Analisis Hubungan Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas
dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru ... 107 6.9 Analisis Hubungan Bersama Antara Status Ekonomi, Tingkat
Pengetahuan, dan Persepsi Masyarakat tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru ... 108 6.10 Keterbatasan Penelitian ... 110 6.11 Implikasi Untuk Keperawatan ... 111 BAB VI PENUTUP
(15)
7.2 Saran ... 114 DAFTAR PUSTAKA
(16)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Kategori Status Ekonomi Masyarakat... 56
Tabel 4.2 Kategori Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Puskesmas... 57
Tabel 4.3 Persepsi Menurut Skala Likert ... 58
Tabel 4.4 Parameter Tingkat Kunjungan ke Puskesmas ... 59
Tabel 4.5 Tabel Penjabaran Variabel Berdasarkan Instrumen Dan Skala Pengukuran ... 61
Tabel 4.6 Tabel Jadwal Pelaksanaan Penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Banbaru... 70
Tabel 5.1 Perhitungan Statistik Variabel ... 77
Tabel 5.2 Status Ekonomi Masyarakat di Wilayah Puskesmas Banbaru ... 81
Tabel 5.3 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Puskesmas ... 82
Tabel 5.4 Rekapitulasi Hasil Lembar Skala Likert Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas ... 83
Tabel 5.5 Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas ... 84
Tabel 5.6 Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru ... 85
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas ... 87
Tabel 5.8 Hasil Analisis Hubungan Status Ekonomi Masayarakat dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat Ke Puskesmas Banbaru ... 89
Tabel 5.9 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat Ke Puskesmas Banbaru ... 90
Tabel 5.10 Hasil Analisis Hubungan Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat Ke Puskesmas Banbaru... 91
Tabel 5.11 Hasil Analisis Korelasi Antara Status Ekonomi, Tingkat Pengeahauan, dan Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas dengan Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Puskesmas Banbaru ... 92
(17)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Visi, Misi, Dan Fungsi Puskesmas ... 16
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 49
Gambar 4.1 Skema Hubungan Variabel Dalam Penelitian. ... 52
Gambar 4.2 Skema Pengambilan Sampel Penelitian ... 54
Gambar 5.1 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 78
Gambar 5.2 Gambaran Alasan Masyarakat Memilih Berkunjung ke Puskesmas Banbaru ... 79
Gambar 5.3 Gambaran Alasan Masyarakat Tidak Memilih Berkunjung ke Puskesmas Banbaru ... 79
Gambar 5.4 Gambaran Tindakan Pertama Saat Sakit ... 80
Gambar 5.5 Gambaran Status Ekonomi Masyarakat di Wilayah Puskesmas Banbaru... 81
Gambar 5.6 Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Puskesmas ... 82
Gambar 5.7 Gambaran Mutu Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas ... 84
Gambar 5.8 Gambaran Tingkat Kunjungan Masyarakat Ke Puskesma Banbaru... 85
(18)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Instrument Penelitian
Lampiran 4 Lembar Skala Guttman dalam mengukur Status Ekonomi Masyarakat Lampiran 5 Lembar Kuesioner Dalam Mengukur Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Tentang Puskesmas
Lampiran 6 Lembar Skala Likert Dalam Mengukur Persepsi Masyarakat Tentang Puskesmas
Lampiran 7 Lembar Skala Likert Dalam Mengukur Tingkat Kunjungan Masrakat Ke Puskesmas Banbaru
Lampiran 8 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian Lampiran 9 Surat Keterangan Ijin Penelitian
Lampiran 10 Tabel Induk Responden
Lampiran 11 Uji Normalitas dan Multikolinieritas Lampiran 12 Uji Autokorelasi dan Heteroskedastisitas Lampiran 13 Uji Linieritas
Lampiran 14 Korelasi Product Moment Lampiran 15 Korelasi Ganda
Lampiran 16 Dokumentasi Lampiran 17 Lembar Konsultasi Biodata Penulis
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, S., 2010, Sikap manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Bdk. Sandra Harding. (1991). Whose Science? Whose knowledge?. New York: Cornell University Press.
Coleman, J. & Cressey, D. (1984). Social Problem. New York: Harper & Row publisher Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2002). Pedoman Pemantuan Berkala:
Kepuasan Pengguna Jasa Puskesmas. Jakarta
Gunawan. (2000). Pemberdayaan Masyarakat Miskin:Suatu Kajian terhadap Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri, Informasi Vol.5 No. 1, Januari 2000. Jakarta: Balitbang Depsos RI.
Helen, Longino. (1990) Science As Social Knowledge. Princeton: Princeton University Press.
Kartono, Kartini. (1996). Psikologi umum. Bandung: Mandar Maju
Kebung, K. (2011). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Kotler, Phillip. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation&
Control. Prentice Hall Int,1995.
Kuncoro, M. (1997). Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta : Bina Aksara.
Newcomb, et.al. (1981). Psikologi Sosial. Bandung : Dipenogoro
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
(20)
Parasuraman, Zeithaml, A.V. dan Berry L.L. (1985), „A Conceptual model of Service Quality‟, Journal of Retailing, Vol. 67: 420-450.
R. Laudan. (1990). Science and Relativism. Chicago: University of Chicago Press.
Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia
Sitorus, M. (2000). Sosiologi. Bandung: Cahaya Budi.
Soekanto, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumardi, Mujianto dan Hans Dieter Evers. (1980). Golongan Miskin di Jakarta. Jakarta: PPSM
Walgito, B. (1990). Pengantar psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Wijaksana, Adi. (1992). Minat Remaja dalam Pemilihan Bidang Karir pada Status Sosial Ekonomi Keluarga Tingkat Atas, Menengah dan Bawah. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
(21)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping pangan, pemukiman dan pendidikan, karena pada dasarnya manusia dapat hidup produktif hanya dalam keadaan sehat. Oleh karena itulah pembangunan dibidang kesehatan
menjadi perioritas utama. Undang-undang No. 9 tahun 1969 tentang “pokok-pokok
kesehatan” menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang
meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial, bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Oleh akrena itu dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal masyarakat dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan pembangunan diberbagai sektor terutama disektor ekonomi, pendidikan dan kesehatan itu sendri ( Hartono, 2010 ).
Pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat setiap penduduk dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal, pada hakikatnya adalah upaya untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan mempunyai produktifitas yang tinggi, sehingga akan menjadi modal dalam pembangunan yang angguh. Untuk mendukung pencapaian pembangunan kesehatan pemerintah telah menyediakan beberapa sarana/fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatannya. Salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Puskesmas ( Hartono, 2010 ). Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas
(22)
merupakan unit fungsional terdepan untuk terlaksananya pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh aspek kesehatan masyarakat guna terciptanya pelayanan kesehatan yang berkualitas (Depkes, 2004).
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat terutama mereka yang tinggal dipedesaan. Puskesmas menjadi sarana pelayan yang sangat penting dalam upaya pembangunan kesehatn diwilayah-wilayah terpencil. Secara nasional ditetapkan bahwa standart wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi apabila disuatu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi diantara puskesmas tersebut, dengan memperhatikan keutuhan konsep wuilayah (desa/kelurahan atau rukun warga). Selanjutnya masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Notoatmodjo, 2010).
Puskesmas Banbaru merupkan Puskesmas Pembantu Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep yang terletak disebuah Pulau kecil bernama Giliraja dengan jumlah penghuni mencapai 9252 jiwa dari 4 (empat) Desa yang ada yakni Banbaru, Jate, Banmaling, dan Lombang. Secara geografis Puskesmas Kecamatan berada di Pulau berbeda. Hal ini menjadi alasan dibentuknya Puskesmas Pembantu agar memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat. Sehingga masyarakat tidak harus menyebrang ke Pulau Kecamatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dari fakta ini Puskesmas Banbaru yang notabennya sebagai Puskesmas Pembantu menjadi sangat vital keberadaannya mengingat Puskesmas Banbaru ini merupakan Pusat pelayaan kesehatan masyarakat satu-satunya di Pulau Giliraja.
Sekalipun telah banyak keberhasilan yang dicapai oleh puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun dalam pelaksanaanya masih
(23)
banyak terjadi masalah-masalah yang dapat menghambat puskesmas berfungsi maksimal. Masalah-masalah tersebut dapat memengaruhi pemanfaatan puskesmas yang pada ujungnya berpengaruh pada status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya (Oleske, 2002).
Hal ini terlihat antara lain pada tingkat pemanfaatan pelayanan KB di rumah sakit pemerintah sebesar 3,2%, pemanfaatan puskesmas 12%, pemanfaatan pustu 4,5%, poskesdes atau polindes 1,5%. Pencapaian terhadap target indikator SPM yang
mengikuti MDG’s antara lain cakupan terhadap kunjungan ibu hamil K4 sebesar
61,3% sementara target SPM 95%, cakupan peserta KB aktif 53,9% sementar target SPM 70%, cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan 82,3% sementara target nasional 90% dan cakupan kunjungan neonatus 60,6% sementara target SPM 90% ( Riskesdas 2010 ). Dari hasil study pendahuluan didapatkan data kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru dari Bulan Januari hingga April 2013 sebanyak 695 pasien atau rata-rata 173 kunjungan per bulan atau hanya 23,34% per tahun. Hal ini sangat ironis mengingat jumlah keseluruhan penduduk yang ada dalam wilayah kerja Puskesmas Banbaru yang mencakup empat desa mencapai 9252 jiwa.
Sekalipun bebarapa hasil telah dicapai, namun dalam pelaksanaannya Puskesmas masih menghadapi berbagai masalah, diantaranya adalah keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal. Sampai saat ini Puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif dan rasa memiliki serta belum mampu mendorong kontribusi sumber daya dari masyarakat dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas.
Sering kita jumpai banyak isu negatif di masyarakat tentang Puskesmas. Hal ini membuat Puskesmas hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Sehingga upaya-upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kurang bisa berjalan optimal
(24)
karena kurangnya peran serta dari masyarakat. Isu negatif tentang Puskesmas timbul sebagai akibat dari rendahnya tingkat pengetahuan tentang Puskesmas serta belum mampu mempresepsikannya dalm sebuah interpretasi yang baik.
Salah satu faktor yang erat kaitannya dengan tingkat pemanfaatan masyarakat terhadap Puskesmas adalah tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahuan sangat berpengaruh dalam perilaku hidup sehat. Menurut teori Kuncoro yang dikutip oleh Nursalam (2008) mengatakan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Tingkat pengetahuan yang tinggi memiliki kecenderungan mudah mendapatkan informasi sehingga dapat menimbulkan persepsi yang baik serta menerapkannya dalam perilaku kehiduan sehari-hari khususnya dalam hal kesehatan. Oleh karena itu dengan tingkat pengetahuan yang tinggi masyarakat lebih selektif dalam menentukan layanan kesehatan yang ideal. Sebaliknya pengetahuan yang rendah sangat beresiko timbulnya persepsi yang tidak rasional tentang layanan kesehatan sehingga masyarakat cenderung memilih layanan alternatif.
Tingkat pengetahuan itu sendiri terdiri dari tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Adapun faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain; usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi (Nursalam, 2008). Dari hasil wawancara diketahui tingkat pengetahuan sebagian masyarakat tentang puskesmas masih cukup rendah. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui sacara detail tentang jenis pelayanan, fungsi dan peran serta puskesmas dalam meningkatkan taraf hidup sehat masyarakat. Mereka hanya mengetahui keberadaan dan fungsi puskesmas secara umum sehingga daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke Puskesmas menjadi rendah.
(25)
Salain itu peran serta yang diberikan masyarakat tergantung dari persepsi awal mereka terhadap puskesmas. Adapun persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia (Kotler, 2001). Perilaku individu seringkali didasarkan
pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri. Oleh
sebab itu sering kita mendengar ungkapan Persepsi menetukan aksi. Persepsi masyarakat tentang puskesmas akan berpengaruh kepada sikap masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas. Dalam hal ini persepsi positif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk kemajuan
Puskesmas.
Sejauh ini masyarakat belum mampu menginterpretasikan secara optimal berbagai kesan yang timbul dari keberadaan puskesmas dilingkungan mereka. Selain itu mereka juga belum mampu mempersepsikan secara baik tentang keberadaan dan peran serta Puskesmas. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas baik dari segi jasa pelayanan, fasilitas maupun peran serta Puskesmas karena Persepsi berkaitan erat dengan proses kognitif seseorang termasuk ingatan dan berfikir (Atkinson, 1991).
Faktor lain yang sangat erat hubungannya dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas adalah status ekonomi. Status ekonomi merupakan faktor penting dalam mengidentifikasi adanya hubungan dengan prilaku sehat masyarakat. Status ekonomi dapat diidentifikasi berdasar pendapatan keluarga serta kriteria yang telah ditentukan. Pendapatan keluarga adalah pendapatan yag di dapat dari jumlah penghasilan suai dan istri atau orang tua bila belum menikah (Fusta, 2008). Gunawan (2000) membagi status ekonomi menjadi atas dan bawah sesuai keriteria yang telah ditetepkan. Kriteria untuk masyarakat yang berstatus ekonomi atas meiputi: a) Jenis
(26)
lantai bangunan tempat tinggal tidak terbuat dari tanah atau bambu atau kayu murah; b) Jenis dinding tempat tinggal tidak terbuat dari bambu atau rumbai, atau kayu berkualitas rendah, atau tembok tanpa plester; c) Memiliki fasilitas buang air besar sendiri; d)Sumber penerangan rumah menggunakan listrik; e) Sumber air minum berasal dari PDAM; f) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah gas atau listrik; g) Menkonsumsi daging atau susu atau ayam lebih dari satu kali dalam seminggu; h)
Pendapatan total keluarga ≥Rp. 1.500.000,00 per bulan; i) Memiliki tabungan atau
barang yang mudah dijual dengan nilai Rp. 500.000,00 seperti : sepeda motor, emas, ternak, dll.
Salah satu kriteria yang paling berpengaruh adalah besarnya penghasilan dalam sebuah keluarga. Besar penghasilan keluarga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Misalnya untuk kebutuhan membeli resep obat, biaya transportasi ke Rumah Sakit atau peraktek dokter, biaya perawatan selama sakit dan pengaturan makanan (Brainad, 1997; dalam Fusta 2008). Perbandingan penghasilan yang lebih rendah daripada kebutuhan dalam hal mendapatkan layanan kesehatan menyebabkan timbulnya kecenderungan masyarakat untuk memilih layanan pengobatan yang lebih murah sekalipun bersifat alternatif.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui 80% profesi masyarakat adalah nelayan, sedangkan sisanya berprofesi sebagai Guru dan Petani. Pendapatan seorang nelayan yang cenderung tidak menetap mengakkibatkan kondisi ekonomi masyarakat yang kurang stabil. Hal ini sangat mempengaruhi terhadap pola pemenuhan kebutuhan hidup termasuk kebutuhan pelayanan kesehatan. Kecenderungan pendapatan yang rendah menimbulkan perliaku kebiasaan dalam menghemat biaya hidup, akibatnya perilaku sehat pun terabaikan. Masayarakat cenderung terbiasa mencari pelayanan kesehatan yang murah seperti dukun.
(27)
Direktur Puskesmas menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang cenderung menggunakan jasa alternatif seperti halnya dukun dalam menangani masalah kesehatan atau bahkan dibiarkan saja sampai sembuh dengan sendirinya. Berdasarkan data yang peneliti himpun dari sebagian kalangan masyarakat diketahui bahwa penggunaan jasa alternatif biasanya pada penyakit yang sifatnya kronis seperti halnya penyakit paru, jantung dan lain-lain. Sebagian dari masyarakat yang menggunakan jasa alternatif sebagai pilihan pada saat sakit menyatakan, bahwasanya pemilihan jasa alternatif cenderung lebih murah, akan tetapi ironisnya mereka belum mengetahui secara detail bahwa proses penyembuhan penyakit yang sifatnya kronis membutuhkan pengobatan dan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui status perkembangan kesehatan mereka.
Secara garis besar status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang puskesmas merupakan beberapa faktor yang sangat ideal berdasar kondisi masyarakat setempat dalam mengidentifikasi tingkat animo masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Banbaru.
Menyadari pentingnya puskesmas dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka perlu diadakan penelitian tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas. Berdasarkan data yang telah dijelaskan dalam latarbelakang ini, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan sebuah penelitian tentang hubungan status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang puskesmas dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru guna meningkatkan keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas sehingga diharapkan Puskesmas khususnya akan menjadi destinasi utama masyarakat dalam memilih pelayanan kesehatan yang tepat.
(28)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat tentang Puskesmas Banbaru?
2. Bagaimana gambaran status ekonomi masyarakat diwiliyah Puskesmas Banbaru?
3. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas?
4. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat tentang Puskesmas?
5. Bagaimana gambaran tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru?
6. Adakah hubungan antara status ekonomi masyarakat dengan tingkat kunjungan
masyarakat ke Puskesmas Banbaru?
7. Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas
dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru?
8. Adakah hubungan antara persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat
kunjungan masyarakat ke puskesmas Banbaru?
9. Adakah hubungan bersama antara status ekonomi, tingkat pengetahuan dan
persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kujungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kujungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
(29)
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan gambaran persepsi masyarakat tentang Puskesmas Banbaru?
2. Mendeskripsikan gambaran status ekonomi masyarakat diwilayah Puskesmas
Banbaru.
3. Mendeskripsikan gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas
Banbaru.
4. Mendeskripsikan gambaran persepsi masyarakat tentang Puskesmas Banbaru.
5. Mendeskripsikan gambaran tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
6. Menganalisis hubungan antara status ekonomi masyarakat dengan tingkat
kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
7. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan msyarakat tentang Puskesmas
dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
8. Menganalisis hubungan antara persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan
tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
9. Menganalisis hubungan bersama antara status ekonomi, tingkat pengetahuan dan
persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kujungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan tentang hubungan status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyrakat tetang Puskesmas dengan tingkat kunungan masyarakat ke Puskesmas. Selain itu tentu masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas
(30)
sehinggga diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis dengan mengikutsertakan variabel lain.
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian (Puskesmas)
Meningkatnya pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat baik secara demografis maupun sosial ekonomis serta terciptanya masyarakat yang mampu mengetahui, mengerti serta dapat menginterpretasikan dalam sebuah perpsepsi yang baik sehingga berjalan secara koheren dengan peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Meningkatkan wawasan pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas serta pemanfaatan sumber ekonomi yang tepat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu hasil penelitian dapat dijadikan sebagai evaluasi tentang sejauh mana perilaku kesehatan telah diterapkan baik dalam lingkup individu, keluarga maupun sosial masyarakat utamanya dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tepat melalui indikator kunjungan ke Puskesmas.
1.4.4 Bagi Perawat
Perawat akan lebih mampu berpikir kritis dalam menemukan berbagai masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas, misalnya tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Pusksmas serta status sosial ekonomi. Selain itu penelitian ini dapat membantu perawat dalam upaya peningkatan status kesehatan masyarakat yang terprogram dalam promosi kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas.
(31)
1.4.5 Bagi Instansi Pendidikan Keperawatan
Bagi instansi pendidikan keperawatan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang hubungan status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyrakat tetang Puskesmas dengan tingkat kunungan masyarakat ke Puskesmas. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan dalam pengembangan kurikulum dan sistem pendidikan keperawatan utamanya dibidang promosi kesehatan di Puskesmas.
1.5 Keaslian Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan Cahya, 2011 (Skripsi UMM, Fakultas
Ilmu Kesehatan). Dengan judul “Hubungan antara sosial-ekonomi-budaya
(SOSEKBUD) dengan pemilihan jenis pengobatan pada masyarakat kelurahan
Tunggul Wulung wilayah kerja Puskesmas Dinoyo”. Menggunakan metode
observasional analitik dengan pendekatan Survey Cross Sectional dan dengan jumlah sampel 63 orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi budaya (SOSEKBUD) dengan pemilihan jens pengobatan. Hasil penelitian tersebut adalah ada hubungan signifikan antara status sosial ekonomi budaya (SOSEKBUD) dengan pemilihan jens pengobatan.
Dari penelitian di atas terdapat persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu, salah satu indikator dalam variabel X yakni sama-sama menggunakan tingkat/status ekonomi. Sedangkan perbedaannya dalam penelitian diatas adalah variabel X yang hanya menggunakan satu variabel yakni sosekbud, variabel Y dalam penelitian tersebut adalah pemilihan jenis pengobatan, tempat yang digunakan adalah wilayah kerja Puskesmas Dinoyo dan sampel yang digunakan adalah pasien yang datang ke Puskesmas dan masyarakat yang mengkonsumsi jamu. Sedangkan dalam
(32)
penelitian ini adalah variabel X terdiri dari 3 (tiga) varibel yakni status ekonomi, tingkat pengetahuan tentang Puskesmas dan persepsi masyarakat tentang puskesmas, dan variabel Y adalah tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru, tempat yang digunakan adalah wilayah kerja Puskesmas Banbaru, dan sampel yang digunakan adalah masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Banbaru.
Penelitian kedua penelitian yang dilakukan Indriyawati, 2010 (skripsi UMM, fakultas kedokteran ). Metode yang digunakan adalah metode observasional deskriptif
dengan judul “ Gambaran Faktor Sosial Pengunjung Puskesmas di Tulung Agung “.
Jumlah sampel 200 orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor sosial pengunjung Puskesmas di Tulung Agung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, budaya, merupakan faktor sosial yang mempengaruhi kunjungan ke Puskesmas.
Persamaan yang terdapat antara penelitian di atas dengan peneltian yang akan dilakukan adalah tingkat Pendapatan yang terdapat dalam variabel X. Sedangkan perbedaannya adalah metode yang digunakan didalam penelitian diatas adalah metode observasional desktiptif sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif analitik.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Haddad Slim 2000 ( Jurnal keperawatan,
Université de Montréal, Kanada ), Dengan judul “Patient perception of quality
following a visit to a doctor in a primary care unit in the Montreal region ”. Metode
yang digunakan adalah deskripsi analitik dengan jumlah sampel 473 pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan persepsi pasien tentang kualitas layanan dengan kunjungan ke dokter unit perawatan primer diwilayah montreal. Hasil penelitian tersebut adalah terdapat hubungan signifikan antara persepsi pasien
(33)
tentang kualitas layanan dengan kunjungan ke dokter unit perawatan primer di wilayah Montreal Kanada.
Dari penelitian dia atas terdapat persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu persepsi pasien sebagai variabel X dan kunjungan ke dokter sebagai variabel Y. Sedangkan perbedaannya yaitu variabel X yang digunakan hanya satu, tempat yang digunakan adalah wilayah Montreal Kanada, dan sampel yang digunakan yaitu pasien yang tinggal di wilayah Montreal Kanada. Sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan variabel X yang digunakan mencakup 3 (tiga) variabel yakni status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas, variabel Y adalah tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru, tempat yang digunakan adalah wilayah kerja Puskesmas Banbaru, dan sampel yang digunakan adalah masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Banbaru.
(1)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat tentang Puskesmas Banbaru?
2. Bagaimana gambaran status ekonomi masyarakat diwiliyah Puskesmas Banbaru? 3. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas? 4. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat tentang Puskesmas?
5. Bagaimana gambaran tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru? 6. Adakah hubungan antara status ekonomi masyarakat dengan tingkat kunjungan
masyarakat ke Puskesmas Banbaru?
7. Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru?
8. Adakah hubungan antara persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kunjungan masyarakat ke puskesmas Banbaru?
9. Adakah hubungan bersama antara status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kujungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kujungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
(2)
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan gambaran persepsi masyarakat tentang Puskesmas Banbaru? 2. Mendeskripsikan gambaran status ekonomi masyarakat diwilayah Puskesmas
Banbaru.
3. Mendeskripsikan gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas Banbaru.
4. Mendeskripsikan gambaran persepsi masyarakat tentang Puskesmas Banbaru. 5. Mendeskripsikan gambaran tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru. 6. Menganalisis hubungan antara status ekonomi masyarakat dengan tingkat
kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
7. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan msyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
8. Menganalisis hubungan antara persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
9. Menganalisis hubungan bersama antara status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas dengan tingkat kujungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan tentang hubungan status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyrakat tetang Puskesmas dengan tingkat kunungan masyarakat ke Puskesmas. Selain itu tentu masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas
(3)
sehinggga diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis dengan mengikutsertakan variabel lain.
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian (Puskesmas)
Meningkatnya pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat baik secara demografis maupun sosial ekonomis serta terciptanya masyarakat yang mampu mengetahui, mengerti serta dapat menginterpretasikan dalam sebuah perpsepsi yang baik sehingga berjalan secara koheren dengan peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Meningkatkan wawasan pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas serta pemanfaatan sumber ekonomi yang tepat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu hasil penelitian dapat dijadikan sebagai evaluasi tentang sejauh mana perilaku kesehatan telah diterapkan baik dalam lingkup individu, keluarga maupun sosial masyarakat utamanya dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tepat melalui indikator kunjungan ke Puskesmas.
1.4.4 Bagi Perawat
Perawat akan lebih mampu berpikir kritis dalam menemukan berbagai masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas, misalnya tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Pusksmas serta status sosial ekonomi. Selain itu penelitian ini dapat membantu perawat dalam upaya peningkatan status kesehatan masyarakat yang terprogram dalam promosi kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas.
(4)
1.4.5 Bagi Instansi Pendidikan Keperawatan
Bagi instansi pendidikan keperawatan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang hubungan status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyrakat tetang Puskesmas dengan tingkat kunungan masyarakat ke Puskesmas. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan dalam pengembangan kurikulum dan sistem pendidikan keperawatan utamanya dibidang promosi kesehatan di Puskesmas.
1.5 Keaslian Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan Cahya, 2011 (Skripsi UMM, Fakultas Ilmu Kesehatan). Dengan judul “Hubungan antara sosial-ekonomi-budaya (SOSEKBUD) dengan pemilihan jenis pengobatan pada masyarakat kelurahan Tunggul Wulung wilayah kerja Puskesmas Dinoyo”. Menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan Survey Cross Sectional dan dengan jumlah sampel 63 orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi budaya (SOSEKBUD) dengan pemilihan jens pengobatan. Hasil penelitian tersebut adalah ada hubungan signifikan antara status sosial ekonomi budaya (SOSEKBUD) dengan pemilihan jens pengobatan.
Dari penelitian di atas terdapat persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu, salah satu indikator dalam variabel X yakni sama-sama menggunakan tingkat/status ekonomi. Sedangkan perbedaannya dalam penelitian diatas adalah variabel X yang hanya menggunakan satu variabel yakni sosekbud, variabel Y dalam penelitian tersebut adalah pemilihan jenis pengobatan, tempat yang digunakan adalah wilayah kerja Puskesmas Dinoyo dan sampel yang digunakan adalah pasien yang datang ke Puskesmas dan masyarakat yang mengkonsumsi jamu. Sedangkan dalam
(5)
penelitian ini adalah variabel X terdiri dari 3 (tiga) varibel yakni status ekonomi, tingkat pengetahuan tentang Puskesmas dan persepsi masyarakat tentang puskesmas, dan variabel Y adalah tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru, tempat yang digunakan adalah wilayah kerja Puskesmas Banbaru, dan sampel yang digunakan adalah masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Banbaru.
Penelitian kedua penelitian yang dilakukan Indriyawati, 2010 (skripsi UMM, fakultas kedokteran ). Metode yang digunakan adalah metode observasional deskriptif dengan judul “ Gambaran Faktor Sosial Pengunjung Puskesmas di Tulung Agung “. Jumlah sampel 200 orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor sosial pengunjung Puskesmas di Tulung Agung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, budaya, merupakan faktor sosial yang mempengaruhi kunjungan ke Puskesmas.
Persamaan yang terdapat antara penelitian di atas dengan peneltian yang akan dilakukan adalah tingkat Pendapatan yang terdapat dalam variabel X. Sedangkan perbedaannya adalah metode yang digunakan didalam penelitian diatas adalah metode observasional desktiptif sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif analitik.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Haddad Slim 2000 ( Jurnal keperawatan, Université de Montréal, Kanada ), Dengan judul “Patient perception of quality following a visit to a doctor in a primary care unit in the Montreal region ”. Metode yang digunakan adalah deskripsi analitik dengan jumlah sampel 473 pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan persepsi pasien tentang kualitas layanan dengan kunjungan ke dokter unit perawatan primer diwilayah montreal. Hasil penelitian tersebut adalah terdapat hubungan signifikan antara persepsi pasien
(6)
tentang kualitas layanan dengan kunjungan ke dokter unit perawatan primer di wilayah Montreal Kanada.
Dari penelitian dia atas terdapat persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu persepsi pasien sebagai variabel X dan kunjungan ke dokter sebagai variabel Y. Sedangkan perbedaannya yaitu variabel X yang digunakan hanya satu, tempat yang digunakan adalah wilayah Montreal Kanada, dan sampel yang digunakan yaitu pasien yang tinggal di wilayah Montreal Kanada. Sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan variabel X yang digunakan mencakup 3 (tiga) variabel yakni status ekonomi, tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang Puskesmas, variabel Y adalah tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas Banbaru, tempat yang digunakan adalah wilayah kerja Puskesmas Banbaru, dan sampel yang digunakan adalah masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Banbaru.