Pengering Dryer AMP jenis takaran

Kesinambungan aliran material dari bin dingin ini sangat berpengaruh terhadap produksi campuran beraspal, untuk itu perlu pengendalian mutu yang ketat pada bin dingin salah satu penyimpangan yang sering terjadi pada bin dingin adalah tidak dipasangnya pembatas antara mulut pasokan agregat pada bin dingin sehingga agregat dari bin dingin yang satu bercampur dengan agregat dari bin dingin lainnya [3][5] . Faktor–faktor yang harus mendapat perhatian pada bin dingin cold bin adalah:  Tidak ada perubahan gradasi agregat. Perubahan gradasi dapat disebabkan karena perbedaan quari atau suplier. Jika terjadi perubahan gradasi agregat maka harus dilakukan pembuatan FCK JMF kembali.  Agregat tidak tercampur. Pencampuran agregat antar bin yang berdekatan dapat dicegah dengan membuat pemisah yang cukup dan pengisian tidak berlebih.  Bukaan bin dingin dikalibrasi secara periodik.  Tidak ada penghalang pada bukaan bin dingin. Bukaan bin dingin agregat halus kadang-kadang tersumbat jika agregat halus basah, agregat terkontaminasi tanah lempung, atau penghalang lain yang tidak umum seperti batu dan kayu.  Tidak terjadi perubahan kecepatan conveyor dan ada operator yang mengontrol aliran agregat untuk membuang material yang tidak perlu.

II.2.2 Pengering Dryer

Dari bin dingin agregat dibawa melalui elevator dingin dinaikkan ke dalam pengering dryer untuk dipanaskan dan dikeringkan pada temperatur yang diminta. Universitas Sumatera Utara Pengering ini berbentuk silinder dengan panjang dan diameter tertentu berdasarkan kapasitas maksimum produksi yang direncanakan per jamnya [5] . Pengering mempunyai fungsi [3] : 1 menghilangkan kandungan air pada agregat; dan 2 memanaskan agregat sampai temperatur yang disyaratkan. Komponen yang terdapat pada sistim pengering adalah: • Silinder berputar pengering yang umumnya berdiameter 91 cm sampai 305 cm dan panjang 610 cm sampai 1219 cm. • Ketel pembakar burner yang berisi gas atau minyak bakar untuk menyalakan pemanas. • Kipas fan sebagai bagian dari system pengumpul debu dan mempunyai fungsi utama untuk memberikan udara atau oksigen dalam sistim pemanas. Gambar II.7. Pengering pada drum pengering AMP jenis takaran Sumber:Manual Pemeriksaan Peralatan Unit Pencampur Aspal Panas Buku-I : Fungsi dan Cara Kerja [5] . Pada sistim pengering dipasang serangkaian baris sudu-sudu yang terbuat dari pelat logam cekung yang dilas dalam bentuk yang bervariasi dan melekat pada permukaan di bagian dalam silinder tersebut.Sudu-sudu ini flight cup digunakan Universitas Sumatera Utara untuk mengangkat dan menjatuhkan agregat sehingga pengeringan agregat menjadi merata.Tipikal sudu-sudu flight up diperlihatkan pada Gambar 8. Bentuk pengering, kecepatan putaran, diameter , panjang, jumlah dan disain dari sudusudu flight cup mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk proses pengeringan di dalam sistim pengering agregat. Oleh karena itu jumlah, bentuk dan susunan sudu-sudu harus diperhatikan untuk efisiensi pengeringan.Selanjutnya agregat yang telah dikeringkan dialirkan menuju elevator panas hotelevator melalui pintu pengeluar yang terdapat pada ujung alat pengering. Gambar II.8. Tipikal sudu-sudu pada pengering Sumber:Manual Pemeriksaan Peralatan Unit Pencampur Aspal Panas Buku-I : Fungsi dan Cara Kerja [5] . Pada unit pengering dryer perlu diperhatikan beberapa faktor agar diperoleh campuran beraspal yang memenuhi syarat, yaitu antara lain :  Kalibrasi alat pengukur temperatur dan pemeriksaan temperatur pemanasan. Perubahan kuantitas agregat yang masuk ke unit pengering akibat dari pengaturan bukaan bin dingin dapat menyebabkan pemanasan berlebih jumlah agregat yang masuk berkurang sementara panas pembakar tetap.  Pembakaran harus sempurna, hal ini dapat diindikasikan dari warna asap yang keluar dari cerobong asap adalah putih dan nyala api pembakaran berwarna biru. Warnaasap yang hitam menandakan pembakaran tidak sempurna. Contoh dari Universitas Sumatera Utara akibat pembakaran yang tidak sempurna adalah, pada saat pengambilan agregat dari hot bin, agregat terlihat berwarna hitam terselimuti jelaga. Akibat dari hal tersebut aspal tidak dapat masuk ke pori-pori agregat dan juga tidak dapat melekat dengan baik ke agregat.  Kadar air pada agregat harus seminimum mungkin, oleh karena itu lakukan pemeriksaan kadar air secara cepat; ambil contoh secukupnya, kemudian lewatkan cermin yang kering, atau spatula diatas agregat tersebut. Amati jumlah kadar air yang mengembun pada permukaan cermin atau spatula. Agregat yang masih mengandung kadar air akan menghalangi melekatnya aspal ke agregat, sehingga campuran beraspal berprilaku seolah-olah kelebihan aspal.

II.2.3 Pengumpul debu dust collector