Perilaku Sosial : Perilaku Harian Kuntul Besar

222 kali yang meliputi menelisik bulu dan menggaruk kepala, “Kenyamanan Tubuh”, yaitu sebanyak 219 kali, yang meliputi mengangkat sayap, mengepak-ngepak sayap, merentangkan sayap, menggoyangkan tubuh, menggerakan kepala, dan “Istirahat” sebanyak 142 kali yang meliputi, berdiri dengan satu kaki, kepala tergolek dileher, berdiri tegak. Kemudian diikuti oleh perilaku individu yang cukup sering dilakukan adalah berjemur sebanyak 68 kali yang meliputi mengembangkan bulu-bulu punggung, mengembangkan bulu-bulu bagian belakang tubuhnya, mengembangkan bulu leher, mengembangkan sayap dan mengangkat bagian ekornya. sedangkan perilaku individu lainnya boleh dikatakan jarang hingga sangat jarang, seperti minum 41 kali, peregangan 28 kali yang meliputi menganga, dan menggerak-gerakan mandibula, mandi 5 kali dan buang air besar 4 kali. Keadaan ini menunjukkan bahwa perilaku perawatan diri, kenyamanan tubuh dan istirahat, serta berjemur merupakan perilaku individu yang sangat penting dilakukan oleh kuntul besar dibandingkan dengan perilaku individu lainnya. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Petinggil 1969 bahwa kuntul besar dalam kehidupannya sehari-hari lebih banyak melakukan perilaku individu, seperti perawatan diri, kenyamanan tubuh dan istirahat, serta berjemur. Perilaku perawatan diri berhubungan dengan perawatan bulu, kulit dan bagian-bagian lain terutama yang digunakan untuk terbang atau untuk insulator. Menurut Pasquier 1977 burung akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk perawatan diri, terutama menyangkut kebersihan dan keteraturan bulu, yaitu menyatukan kembali serat-serat bulu yang terpisah dan mengatur helai bulu kembali pada tempatnya. Perilaku individu yang sering dilakukan menyangkut perawatan diri terlebih ketika burung seharian mencari makan didaerah berlumpur, karena bulu-bulunya menjadi kotor terkena lumpur tempat dia mencari makan. Sehingga penting sekali bagi burung untuk merapikan bulu-bulu yang sudah terkena lumpur.

5.1.2 Perilaku Sosial :

Pengamatan tentang perilaku sosial pada kuntul besar hanya didapatkan tiga macam perilaku, yaitu perilaku ’’penyerangan’’ sebanyak 37 kali perilaku ″Agonistik″ Universitas Sumatera Utara sebanyak 9 kali dan perilaku ″Teritori″ sebanyak 5 kali. Keadaan ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan perilaku sosial termasuk jarang dilakukan oleh kuntul besar. Perilaku penyerangan yang terjadi adalah perilaku penyerangan antara sesama kuntul besar ataupun dengan jenis burung lainnya, sedangkan Perilaku Agonistik yang terjadi adalah interaksi antara dua jenis kuntul besar yang sama maupun dengan jenis lainnnya, yaitu terdapatnya kuntul mengganggu kuntul lainnya yang sedang mencari makan, mandi, berjemur dengan cara mengejar dan mengusir sambil mengepakkan sayapnya, sedangkan terhadap jenis burung lainnya, seperti burung bluwok Micteria cinerea dan bangau tongtong Leptoptilus javanicus yang sering terlihat hidup berdampingan jarang sekali terjadi perilaku Penyerangan, Agonistik dan Teritori ini. Adanya interaksi ini kemungkinan berhubungan dengan perebutan makanan atau unjuk kekuatan dalam kelompok populasinya. Menurut Hailman 1985 beberapa jenis burung akan berperilaku Penyerangan, Agonistik dan Teritori apabila terjadi perebutan kebutuhan yang sama, baik dalam hal memperebutkan sumberdaya makanan, maupun areal untuk mencari makan dan habitat. Selanjutnya dijelaskan bahwa perilaku Agonistik juga sering terjadi antar spesies yang sama dalam satu populasi, terutama berhubungan dengan perebutan pasangan kawin. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kuntul besar selalu berdampingan dengan spesies burung pantai lain, dan yang paling sering ditemui adalah antara kuntul besar dengan bangau bluwok Micteria cinerea, baik pada saat mencari makan maupun waktu bertengger di pohon mangrove, keadaan ini menunjukkan bahwa antara kuntul besar dengan bluwok tidak terjadi kompetisi yang berarti atau dapat hidup berdampingan, sehingga jarang sekali bahkan tidak pernah terlihat terjadinya perilaku Penyerangan, Argonistik dalam hal memperebutkan makanan, maupun Teritori memperebutkan habitat. Hal inilah yang menyebabkan minimalnya jumlah perilaku sosial pada burung kuntul besar yang didapatkan pada waktu pengamatan.

5.1.3 Perilaku Makan :