BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial, dijumpai sekitar 30.000 spesies tumbuhan berbunga dan diperkirakan
sekitar 3689 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat. Menurut Balai POM, baru sekitar 283 spesies tumbuhan obat yang sudah digunakan dalam industri obat
tradisional. Djauhariya dan Hernani, 2004 Salah satu diantara tumbuhan yang sudah dikenal masyarakat adalah
gambas Luffa acutangula L. Roxb., termasuk kedalam famili Cucurbitaceae. Gambas termasuk tumbuhan setahun, yang tumbuh merambat atau menjalar,
panjangnya bisa mencapai 30 meter. Buah yang masih muda biasa digunakan sebagai bahan sayur, selain itu digunakan sebagai obat tradisional untuk
membersihkan darah, pendingin perut dan memperbanyak air susu ibu asi. Rukmana, 2000
Biji gambas mengandung beberapa jenis senyawa kimia yaitu zat getah, kukurbitasin B amarin, saponin dan asam oleat Perry, 1980.
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa daun gambas mengandung senyawa golongan triterpenoidasteroida, alkaloida, glikosida dan saponin
Irawati, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Fransis, dkk 2002 disebutkan bahwa senyawa saponin memiliki berbagai macam efek farmakologi diantaranya sebagai hypoglikemik,
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dan antifertilitas. Berdasarkan hal diatas maka peneliti tertarik untuk megisolasi senyawa
saponin yang terdapat pada biji tumbuhan gambas Luffa acutangula L. Roxb.. Penelitian ini dilakukan dengan cara skrining fitokimia, ekstraksi bertingkat
terhadap serbuk biji tumbuhan gambas yang dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis KLT, kromatografi kolom. Isolat yang diperoleh dikarakterisasi
dengan spektrofotometer ultraviolet UV dan inframerah IR.
1.2. Perumusan Masalah
1. Membuktikan apakah pada biji tumbuhan gambas Luffa acutangula L.
Roxb. terdapat senyawa saponin dengan cara skrining fitokimia. 2.
Apakah senyawa saponin dapat diisolasi dari biji tumbuhan gambas Luffa acutangula L. Roxb. dengan cara KLT, kromatografi kolom dan isolat
yang diperoleh dapat di karakterisasi dengan spektrofotometer UV dan IR.
1.3. Hipotesis