PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS

Oleh:
Agustina Parhusip
NIM 4112131002
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

iii


PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS

Agustina Parhusip (4112131002)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis model
pembelajaran kooperatif, media pembelajaran dan interaksi antara jenis model
pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia
siswa. Populasi seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 14 Medan yakni
sebanyak 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan melalui dua tahap yaitu: sampel
kelas diambil secara acak dan sampel siswa diambil secara purposif sebanyak 15
orang dari setiap kelas yang relatif homogen statusnya. Penelitian ini mengunakan
rancangan factorial 2 x 2. Ada dua faktor yang diujicobakan yaitu: faktor A: Jenis
model pembelajaran kooperatif dan terdiri dari 2 taraf yaitu A1 = model
pembelajaran kooperatif NHT A2 = model pembelajaran kooperatif STAD, faktor
B: Media pembelajaran dan terdiri dari 2 taraf yaitu B1 = media LKS dan B2 =
media Peta Konsep. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05
diperoleh bahwa Fhit (A) dan Fhit (B) > Ftabel artinya ada pengaruh jenis model
pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia

siswa di SMA dan Fhit (AB) > Ftabel atau 10,88 > 4,0, artinya ada interaksi antara
jenis model pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil
belajar kimia siswa di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif STAD memberikan rataan hasil
belajar lebih tinggi dengan menggunakan media peta konsep (8,2 ± 0,9) dan
memberikan rataan hasil belajar yang paling rendah dengan menggunakan media
LKS (7,1 ± 0,54). Siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
NHT menggunakan media peta konsep memberikan rataan hasil belajar lebih
tinggi (8,1 ± 0,68) dan memberikan rataan hasil belajar lebih rendah dengan
menggunakan media LKS (7,8 ± 0,97). Pada uji pengaruh sederhana siswa yang
akan diberi media peta konsep sebaiknya digunakan dengan model pembealajaran
kooperatif STAD atau NHT karena secara statistik tidak ada perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar kedua model tersebut pada peta konsep.
Kata kunci : hasil belajar, media pembelajaran, model pembelajaran
kooperatif dan redoks

viii

DAFTAR TABEL


Halaman
Tabel 2.1

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

6

Tabel 3.1

Rancangan penelitian

31

Tabel 4.1

Rangkuman karakteristik butir soal pada uji coba
instrumen penelitian

38


Tabel 4.2

Rangkuman hasil uji normalitas data hasil belajar
kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan jenis
model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran

39

Tabel 4.3

Rangkuman hasil uji homogenitas data hasil belajar
kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan jenis
model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran

39

Tabel 4.4


Rataan hasil belajar kimia siswa yang diberi
kombinasi
perlakuan jenis model pembelajaran kooperatif dan
media
pembelajaran
Rangkuman hasil analisis ragam pengaruh hasil
belajar kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan
jenis model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran

40

Berbagai Kemungkinan Hasil Pengujian Pengaruh
Interaksi dalam Rancangan Faktorial

42

Tabel 4.5

Tabel 4.6


41

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Kerucut pengalaman edgar dale

14

Gambar 2.2

Posisi media dalam sistem pembelajaran

15


Gambar 2.3

Contoh peta konsep jaringan atom

19

Gambar 2.4

Contoh peta konsep kejadian

19

Gambar 2.5

Contoh peta konsep siklus air

20

Gambar 3.1


Skema alur penelitian

36

Gambar 4.1

Bentuk interaksi faktor jenis model
pembelajaran kooperatif (faktor a) dan media
pembelajarann (faktor b)
terhadap hasil
belajar kimia siswa

44

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
50


Lampiran 1

Silabus

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

51

Lampiran 3

Kisi soal sebelum valid

86

Lampiran 4

Instrumen soal sebelum valid


87

Lampiran 5

Media Pembelajaran

94

Lampiran 6

Kisi soal setelah valid

107

Lampiran 7

Instrumen soal setelah valid

108


Lampiran 8

Perhitungan validitas

112

Lampiran 9

Perhitungan realibilitas

114

Lampiran 10

Perhitungan tingkat kesukaran

115

Lampiran 11

Perhitungan daya beda

116

Lampiran 12

Tabel validitas

117

Lampiran 13

Tabel realibilitas

118

Lampiran 14

Tabel tingkat kesukaran

119

Lampiran 15

Tabel daya beda

120

Lampiran 16

Tabel data nilai

121

Lampiran 17

Uji normalitas

124

Lampiran 18

Uji homogenitas

127

Lampiran 19

Uji interaksi faktor A dan faktor B

130

Lampiran 20

Uji pengaruh sederhana

135

Lampiran 21

Tabel nilai – nilai r-product moment

141

Lampiran 22

Tabel nilai kritis distribusi chi

142

kuadrat (x )
2

Lampiran 23

Tabel nilai Fhitung

143

Lampiran 24

Dokumentasi penelitian

146

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.

Ada interaksi antara faktor jenis model pembelajaran kooperatif yang
dikombinasikan dengan faktor media pembelajaran terhadap hasil belajar
kimia siswa

2.

Tidak ada pengaruh jenis model pembelajaran kooperatif terhadap hasil
belajar kimia siswa.

3.

Tidak ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa.

4.

Penggunaan

jenis

model

pembelajaran

kooperatif

STAD

yang

dikombinasikan dengan penerapan media Peta Konsep memberikan rataan
hasil belajar siswa yang paling tinggi yaitu 8,2 ± 0,99. Sebaliknya,
penggunaan model pembelajaran STAD yang dikombinasikan dengan media
LKS memberikan rataan hasil belajar siswa yang paling rendah yaitu 7,1 ±
0,54.
5.

Penggunaan jenis model pembelajaran kooperatif NHT yang dikombinasikan
dengan media LKS dan Peta Konsep memberikan rataan hasil belajar kimia
siswa yang tidak berbeda signifikan yaitu sebesar 8,1 ± 0,68 dan 7,8 ± 0,97.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, penerapan kombinasi
perlakuan di setiap kelas memberikan rataan hasil belajar cukup tinggi dan
melampaui KKM di sekolah penelitian. Yang menjadi saran peneliti bahwa
apabila guru menerapkan pembelajaran kimia yang menerapkan jenis model
pembelajaran kooperatif dipadukan dengan media pembelajaran, sebaiknya guru
mengkombinasikan dengan media peta konsep karena memberikan rataan hasil
belajar kimia siswa yang tinggi. Tetapi jika guru menggunakan media LKS

46

sebaiknya model pembelajaran yang diterapkan adalah model kooperatif NHT.
Penerapan faktor A (jenis model pembelajaran kooperatif) dan faktor B (media
pemebelajaran) tidak dapat diterapkan secara terpisah dan lebih baik diterapkan
secara bersama-sama dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa.

47

DAFTAR PUSTAKA.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Dimyati.,(2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, B.S.,dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Asdi Mahasatya, Jakarta.
Hamdani., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Istarani.,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,Medan.
Lie, Anita., (2010), Cooperative Learning, Penerbit PT Grasindi, Jakarta.
Muhnadi, Yudhi., (2008), Media Pembelajaran, Penerbit Gaung Persada Press,
Jakarta.
Manurung,Widyastuti, dkk., (2013), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Dan Learning Together
(LT) Dengan Melihat Kemampuan Memori Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia Kelas X SMA
Negeri 2 Karanganyar Tahun 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia
2(4):24-31.
Puba, Michael., (2009), Kimia Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rusman., (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses
Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.
Setyawati, Arifatun., (2007), Kimia Mengkaji Fenomena Alam, Penerbit
Cempaka Putih, Klaten.
Silitonga, PM., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Silitonga, PM, (2014), Statistik, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slavin, R.E., (2005), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Simanullang, Junior., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Struktur Atom
Siswa SMA Pada Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Two Stay Two

48

Stray (TSTS) Dengan Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Berpadukan Media Peta Konsep, Jurnal Pendidikan Kimia.
Sudrasa IM, dkk., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad
Berbantuan LKS terhadap Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau dari
Motivasi Berprestasi, Jurnal Pendidikan Kimia 3(2013): 2-15.
Sugiono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
Sumiati., (2013), Metode Pembelajaran, Penerbit CV Wacana Prima, Bandung.
Supriyanto,Eko., (2012), Pengembangan Kurikulum Pendidikan Cerdas Istimewa,
Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Predana Media Group,Jakarta.

49

ii

RIWAYAT HIDUP
Agustina Parhusip dilahirkan di Sinaga Uruk pada tanggal 14 Agustus 1994. Ibu
bernama Ropesta Sinaga dan Ayah bernama Wisman Parhusip dan merupakan
anak ke delapan dari sebelas bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk ke
Sekolah Dasar Negeri 174594 Urat dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005,
penulis melanjutkan sekolah di SMP SW RK Bintang Timur Palipi dan lulus pada
tahun 2008. Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Palipi pada tahun 2008
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis mengikuti seleksi penerimaan
mahasiswa baru jalur undangan dan melamar beasiswa BIDIK MISI yang
merupakan program beasiswa pendidikan dari pemerintah, dan diterima di Jurusan
Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama perkuliahan, penulis
terpilih menjadi perwakilan PPL terbaik dari SMK N 1 Balige melalui
penjaringan yang dilaksanakan Unimed Pasca PPLT 2014.

Dokumen yang terkait

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA.

0 4 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITASBELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 4 24

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

0 4 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REDOKS.

0 5 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI.

0 1 23

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI SMA.

0 0 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS XI SMA.

0 1 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 1 18