PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.
PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS
Oleh:
Agustina Parhusip
NIM 4112131002
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iii
PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS
Agustina Parhusip (4112131002)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis model
pembelajaran kooperatif, media pembelajaran dan interaksi antara jenis model
pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia
siswa. Populasi seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 14 Medan yakni
sebanyak 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan melalui dua tahap yaitu: sampel
kelas diambil secara acak dan sampel siswa diambil secara purposif sebanyak 15
orang dari setiap kelas yang relatif homogen statusnya. Penelitian ini mengunakan
rancangan factorial 2 x 2. Ada dua faktor yang diujicobakan yaitu: faktor A: Jenis
model pembelajaran kooperatif dan terdiri dari 2 taraf yaitu A1 = model
pembelajaran kooperatif NHT A2 = model pembelajaran kooperatif STAD, faktor
B: Media pembelajaran dan terdiri dari 2 taraf yaitu B1 = media LKS dan B2 =
media Peta Konsep. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05
diperoleh bahwa Fhit (A) dan Fhit (B) > Ftabel artinya ada pengaruh jenis model
pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia
siswa di SMA dan Fhit (AB) > Ftabel atau 10,88 > 4,0, artinya ada interaksi antara
jenis model pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil
belajar kimia siswa di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif STAD memberikan rataan hasil
belajar lebih tinggi dengan menggunakan media peta konsep (8,2 ± 0,9) dan
memberikan rataan hasil belajar yang paling rendah dengan menggunakan media
LKS (7,1 ± 0,54). Siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
NHT menggunakan media peta konsep memberikan rataan hasil belajar lebih
tinggi (8,1 ± 0,68) dan memberikan rataan hasil belajar lebih rendah dengan
menggunakan media LKS (7,8 ± 0,97). Pada uji pengaruh sederhana siswa yang
akan diberi media peta konsep sebaiknya digunakan dengan model pembealajaran
kooperatif STAD atau NHT karena secara statistik tidak ada perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar kedua model tersebut pada peta konsep.
Kata kunci : hasil belajar, media pembelajaran, model pembelajaran
kooperatif dan redoks
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
6
Tabel 3.1
Rancangan penelitian
31
Tabel 4.1
Rangkuman karakteristik butir soal pada uji coba
instrumen penelitian
38
Tabel 4.2
Rangkuman hasil uji normalitas data hasil belajar
kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan jenis
model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran
39
Tabel 4.3
Rangkuman hasil uji homogenitas data hasil belajar
kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan jenis
model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran
39
Tabel 4.4
Rataan hasil belajar kimia siswa yang diberi
kombinasi
perlakuan jenis model pembelajaran kooperatif dan
media
pembelajaran
Rangkuman hasil analisis ragam pengaruh hasil
belajar kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan
jenis model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran
40
Berbagai Kemungkinan Hasil Pengujian Pengaruh
Interaksi dalam Rancangan Faktorial
42
Tabel 4.5
Tabel 4.6
41
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Kerucut pengalaman edgar dale
14
Gambar 2.2
Posisi media dalam sistem pembelajaran
15
Gambar 2.3
Contoh peta konsep jaringan atom
19
Gambar 2.4
Contoh peta konsep kejadian
19
Gambar 2.5
Contoh peta konsep siklus air
20
Gambar 3.1
Skema alur penelitian
36
Gambar 4.1
Bentuk interaksi faktor jenis model
pembelajaran kooperatif (faktor a) dan media
pembelajarann (faktor b)
terhadap hasil
belajar kimia siswa
44
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
50
Lampiran 1
Silabus
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
51
Lampiran 3
Kisi soal sebelum valid
86
Lampiran 4
Instrumen soal sebelum valid
87
Lampiran 5
Media Pembelajaran
94
Lampiran 6
Kisi soal setelah valid
107
Lampiran 7
Instrumen soal setelah valid
108
Lampiran 8
Perhitungan validitas
112
Lampiran 9
Perhitungan realibilitas
114
Lampiran 10
Perhitungan tingkat kesukaran
115
Lampiran 11
Perhitungan daya beda
116
Lampiran 12
Tabel validitas
117
Lampiran 13
Tabel realibilitas
118
Lampiran 14
Tabel tingkat kesukaran
119
Lampiran 15
Tabel daya beda
120
Lampiran 16
Tabel data nilai
121
Lampiran 17
Uji normalitas
124
Lampiran 18
Uji homogenitas
127
Lampiran 19
Uji interaksi faktor A dan faktor B
130
Lampiran 20
Uji pengaruh sederhana
135
Lampiran 21
Tabel nilai – nilai r-product moment
141
Lampiran 22
Tabel nilai kritis distribusi chi
142
kuadrat (x )
2
Lampiran 23
Tabel nilai Fhitung
143
Lampiran 24
Dokumentasi penelitian
146
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Ada interaksi antara faktor jenis model pembelajaran kooperatif yang
dikombinasikan dengan faktor media pembelajaran terhadap hasil belajar
kimia siswa
2.
Tidak ada pengaruh jenis model pembelajaran kooperatif terhadap hasil
belajar kimia siswa.
3.
Tidak ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa.
4.
Penggunaan
jenis
model
pembelajaran
kooperatif
STAD
yang
dikombinasikan dengan penerapan media Peta Konsep memberikan rataan
hasil belajar siswa yang paling tinggi yaitu 8,2 ± 0,99. Sebaliknya,
penggunaan model pembelajaran STAD yang dikombinasikan dengan media
LKS memberikan rataan hasil belajar siswa yang paling rendah yaitu 7,1 ±
0,54.
5.
Penggunaan jenis model pembelajaran kooperatif NHT yang dikombinasikan
dengan media LKS dan Peta Konsep memberikan rataan hasil belajar kimia
siswa yang tidak berbeda signifikan yaitu sebesar 8,1 ± 0,68 dan 7,8 ± 0,97.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, penerapan kombinasi
perlakuan di setiap kelas memberikan rataan hasil belajar cukup tinggi dan
melampaui KKM di sekolah penelitian. Yang menjadi saran peneliti bahwa
apabila guru menerapkan pembelajaran kimia yang menerapkan jenis model
pembelajaran kooperatif dipadukan dengan media pembelajaran, sebaiknya guru
mengkombinasikan dengan media peta konsep karena memberikan rataan hasil
belajar kimia siswa yang tinggi. Tetapi jika guru menggunakan media LKS
46
sebaiknya model pembelajaran yang diterapkan adalah model kooperatif NHT.
Penerapan faktor A (jenis model pembelajaran kooperatif) dan faktor B (media
pemebelajaran) tidak dapat diterapkan secara terpisah dan lebih baik diterapkan
secara bersama-sama dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa.
47
DAFTAR PUSTAKA.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Dimyati.,(2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, B.S.,dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Asdi Mahasatya, Jakarta.
Hamdani., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Istarani.,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,Medan.
Lie, Anita., (2010), Cooperative Learning, Penerbit PT Grasindi, Jakarta.
Muhnadi, Yudhi., (2008), Media Pembelajaran, Penerbit Gaung Persada Press,
Jakarta.
Manurung,Widyastuti, dkk., (2013), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Dan Learning Together
(LT) Dengan Melihat Kemampuan Memori Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia Kelas X SMA
Negeri 2 Karanganyar Tahun 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia
2(4):24-31.
Puba, Michael., (2009), Kimia Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rusman., (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses
Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.
Setyawati, Arifatun., (2007), Kimia Mengkaji Fenomena Alam, Penerbit
Cempaka Putih, Klaten.
Silitonga, PM., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Silitonga, PM, (2014), Statistik, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slavin, R.E., (2005), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Simanullang, Junior., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Struktur Atom
Siswa SMA Pada Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Two Stay Two
48
Stray (TSTS) Dengan Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Berpadukan Media Peta Konsep, Jurnal Pendidikan Kimia.
Sudrasa IM, dkk., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad
Berbantuan LKS terhadap Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau dari
Motivasi Berprestasi, Jurnal Pendidikan Kimia 3(2013): 2-15.
Sugiono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
Sumiati., (2013), Metode Pembelajaran, Penerbit CV Wacana Prima, Bandung.
Supriyanto,Eko., (2012), Pengembangan Kurikulum Pendidikan Cerdas Istimewa,
Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Predana Media Group,Jakarta.
49
ii
RIWAYAT HIDUP
Agustina Parhusip dilahirkan di Sinaga Uruk pada tanggal 14 Agustus 1994. Ibu
bernama Ropesta Sinaga dan Ayah bernama Wisman Parhusip dan merupakan
anak ke delapan dari sebelas bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk ke
Sekolah Dasar Negeri 174594 Urat dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005,
penulis melanjutkan sekolah di SMP SW RK Bintang Timur Palipi dan lulus pada
tahun 2008. Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Palipi pada tahun 2008
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis mengikuti seleksi penerimaan
mahasiswa baru jalur undangan dan melamar beasiswa BIDIK MISI yang
merupakan program beasiswa pendidikan dari pemerintah, dan diterima di Jurusan
Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama perkuliahan, penulis
terpilih menjadi perwakilan PPL terbaik dari SMK N 1 Balige melalui
penjaringan yang dilaksanakan Unimed Pasca PPLT 2014.
MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS
Oleh:
Agustina Parhusip
NIM 4112131002
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iii
PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS
Agustina Parhusip (4112131002)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis model
pembelajaran kooperatif, media pembelajaran dan interaksi antara jenis model
pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia
siswa. Populasi seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 14 Medan yakni
sebanyak 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan melalui dua tahap yaitu: sampel
kelas diambil secara acak dan sampel siswa diambil secara purposif sebanyak 15
orang dari setiap kelas yang relatif homogen statusnya. Penelitian ini mengunakan
rancangan factorial 2 x 2. Ada dua faktor yang diujicobakan yaitu: faktor A: Jenis
model pembelajaran kooperatif dan terdiri dari 2 taraf yaitu A1 = model
pembelajaran kooperatif NHT A2 = model pembelajaran kooperatif STAD, faktor
B: Media pembelajaran dan terdiri dari 2 taraf yaitu B1 = media LKS dan B2 =
media Peta Konsep. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05
diperoleh bahwa Fhit (A) dan Fhit (B) > Ftabel artinya ada pengaruh jenis model
pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia
siswa di SMA dan Fhit (AB) > Ftabel atau 10,88 > 4,0, artinya ada interaksi antara
jenis model pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil
belajar kimia siswa di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif STAD memberikan rataan hasil
belajar lebih tinggi dengan menggunakan media peta konsep (8,2 ± 0,9) dan
memberikan rataan hasil belajar yang paling rendah dengan menggunakan media
LKS (7,1 ± 0,54). Siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
NHT menggunakan media peta konsep memberikan rataan hasil belajar lebih
tinggi (8,1 ± 0,68) dan memberikan rataan hasil belajar lebih rendah dengan
menggunakan media LKS (7,8 ± 0,97). Pada uji pengaruh sederhana siswa yang
akan diberi media peta konsep sebaiknya digunakan dengan model pembealajaran
kooperatif STAD atau NHT karena secara statistik tidak ada perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar kedua model tersebut pada peta konsep.
Kata kunci : hasil belajar, media pembelajaran, model pembelajaran
kooperatif dan redoks
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
6
Tabel 3.1
Rancangan penelitian
31
Tabel 4.1
Rangkuman karakteristik butir soal pada uji coba
instrumen penelitian
38
Tabel 4.2
Rangkuman hasil uji normalitas data hasil belajar
kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan jenis
model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran
39
Tabel 4.3
Rangkuman hasil uji homogenitas data hasil belajar
kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan jenis
model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran
39
Tabel 4.4
Rataan hasil belajar kimia siswa yang diberi
kombinasi
perlakuan jenis model pembelajaran kooperatif dan
media
pembelajaran
Rangkuman hasil analisis ragam pengaruh hasil
belajar kimia siswa yang diberi kombinasi perlakuan
jenis model pembelajaran kooperatif dan media
pembelajaran
40
Berbagai Kemungkinan Hasil Pengujian Pengaruh
Interaksi dalam Rancangan Faktorial
42
Tabel 4.5
Tabel 4.6
41
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Kerucut pengalaman edgar dale
14
Gambar 2.2
Posisi media dalam sistem pembelajaran
15
Gambar 2.3
Contoh peta konsep jaringan atom
19
Gambar 2.4
Contoh peta konsep kejadian
19
Gambar 2.5
Contoh peta konsep siklus air
20
Gambar 3.1
Skema alur penelitian
36
Gambar 4.1
Bentuk interaksi faktor jenis model
pembelajaran kooperatif (faktor a) dan media
pembelajarann (faktor b)
terhadap hasil
belajar kimia siswa
44
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
50
Lampiran 1
Silabus
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
51
Lampiran 3
Kisi soal sebelum valid
86
Lampiran 4
Instrumen soal sebelum valid
87
Lampiran 5
Media Pembelajaran
94
Lampiran 6
Kisi soal setelah valid
107
Lampiran 7
Instrumen soal setelah valid
108
Lampiran 8
Perhitungan validitas
112
Lampiran 9
Perhitungan realibilitas
114
Lampiran 10
Perhitungan tingkat kesukaran
115
Lampiran 11
Perhitungan daya beda
116
Lampiran 12
Tabel validitas
117
Lampiran 13
Tabel realibilitas
118
Lampiran 14
Tabel tingkat kesukaran
119
Lampiran 15
Tabel daya beda
120
Lampiran 16
Tabel data nilai
121
Lampiran 17
Uji normalitas
124
Lampiran 18
Uji homogenitas
127
Lampiran 19
Uji interaksi faktor A dan faktor B
130
Lampiran 20
Uji pengaruh sederhana
135
Lampiran 21
Tabel nilai – nilai r-product moment
141
Lampiran 22
Tabel nilai kritis distribusi chi
142
kuadrat (x )
2
Lampiran 23
Tabel nilai Fhitung
143
Lampiran 24
Dokumentasi penelitian
146
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Ada interaksi antara faktor jenis model pembelajaran kooperatif yang
dikombinasikan dengan faktor media pembelajaran terhadap hasil belajar
kimia siswa
2.
Tidak ada pengaruh jenis model pembelajaran kooperatif terhadap hasil
belajar kimia siswa.
3.
Tidak ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa.
4.
Penggunaan
jenis
model
pembelajaran
kooperatif
STAD
yang
dikombinasikan dengan penerapan media Peta Konsep memberikan rataan
hasil belajar siswa yang paling tinggi yaitu 8,2 ± 0,99. Sebaliknya,
penggunaan model pembelajaran STAD yang dikombinasikan dengan media
LKS memberikan rataan hasil belajar siswa yang paling rendah yaitu 7,1 ±
0,54.
5.
Penggunaan jenis model pembelajaran kooperatif NHT yang dikombinasikan
dengan media LKS dan Peta Konsep memberikan rataan hasil belajar kimia
siswa yang tidak berbeda signifikan yaitu sebesar 8,1 ± 0,68 dan 7,8 ± 0,97.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, penerapan kombinasi
perlakuan di setiap kelas memberikan rataan hasil belajar cukup tinggi dan
melampaui KKM di sekolah penelitian. Yang menjadi saran peneliti bahwa
apabila guru menerapkan pembelajaran kimia yang menerapkan jenis model
pembelajaran kooperatif dipadukan dengan media pembelajaran, sebaiknya guru
mengkombinasikan dengan media peta konsep karena memberikan rataan hasil
belajar kimia siswa yang tinggi. Tetapi jika guru menggunakan media LKS
46
sebaiknya model pembelajaran yang diterapkan adalah model kooperatif NHT.
Penerapan faktor A (jenis model pembelajaran kooperatif) dan faktor B (media
pemebelajaran) tidak dapat diterapkan secara terpisah dan lebih baik diterapkan
secara bersama-sama dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa.
47
DAFTAR PUSTAKA.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Dimyati.,(2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, B.S.,dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Asdi Mahasatya, Jakarta.
Hamdani., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Istarani.,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,Medan.
Lie, Anita., (2010), Cooperative Learning, Penerbit PT Grasindi, Jakarta.
Muhnadi, Yudhi., (2008), Media Pembelajaran, Penerbit Gaung Persada Press,
Jakarta.
Manurung,Widyastuti, dkk., (2013), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Dan Learning Together
(LT) Dengan Melihat Kemampuan Memori Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia Kelas X SMA
Negeri 2 Karanganyar Tahun 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia
2(4):24-31.
Puba, Michael., (2009), Kimia Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rusman., (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses
Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.
Setyawati, Arifatun., (2007), Kimia Mengkaji Fenomena Alam, Penerbit
Cempaka Putih, Klaten.
Silitonga, PM., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Silitonga, PM, (2014), Statistik, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slavin, R.E., (2005), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Simanullang, Junior., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Struktur Atom
Siswa SMA Pada Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Two Stay Two
48
Stray (TSTS) Dengan Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Berpadukan Media Peta Konsep, Jurnal Pendidikan Kimia.
Sudrasa IM, dkk., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad
Berbantuan LKS terhadap Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau dari
Motivasi Berprestasi, Jurnal Pendidikan Kimia 3(2013): 2-15.
Sugiono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
Sumiati., (2013), Metode Pembelajaran, Penerbit CV Wacana Prima, Bandung.
Supriyanto,Eko., (2012), Pengembangan Kurikulum Pendidikan Cerdas Istimewa,
Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Predana Media Group,Jakarta.
49
ii
RIWAYAT HIDUP
Agustina Parhusip dilahirkan di Sinaga Uruk pada tanggal 14 Agustus 1994. Ibu
bernama Ropesta Sinaga dan Ayah bernama Wisman Parhusip dan merupakan
anak ke delapan dari sebelas bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk ke
Sekolah Dasar Negeri 174594 Urat dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005,
penulis melanjutkan sekolah di SMP SW RK Bintang Timur Palipi dan lulus pada
tahun 2008. Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Palipi pada tahun 2008
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis mengikuti seleksi penerimaan
mahasiswa baru jalur undangan dan melamar beasiswa BIDIK MISI yang
merupakan program beasiswa pendidikan dari pemerintah, dan diterima di Jurusan
Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama perkuliahan, penulis
terpilih menjadi perwakilan PPL terbaik dari SMK N 1 Balige melalui
penjaringan yang dilaksanakan Unimed Pasca PPLT 2014.