Ketrampilan Non Teknis Budidaya Rumput laut Y1.4
100
Huripjaya yang terdapat 700,51 hektar tambak. Penduduk Desa Huripjaya adalah pembudidaya perikanan dan pembudidaya polikultur ikan dengan rumput laut.
Kelompok pembudidaya rumput laut Gracillaria sp Desa Huripjaya ada 4 yaitu : 1 Minakarya dengan jumlah anggota 25 orang, 2 Karyabersama dengan
jumlah anggota 45 orang, 3 Gracillaria BTT Bina Tani Tambak dengan jumlah anggota 40 orang, 4 Gracillaria dengan jumlah anggota 20 orang. Jumlah
kelompok pembudidaya yang besar tersebut merupakan bentukan dari atas yang tujuannya adalah memudahkan dan melancarkan aparat mengucurkan program pada
sasarannya. Penyuluh merasakan kesulitan melakukan pembinaan kelompok karena penguasaan pengetahuan dan kemampuan budidaya rumput laut pembudidaya jauh
lebih maju dibandingkan penyuluh. Ketika penyuluh beranjangsana pada pembudidaya dengan tanpa didukung sarana maka sulit mendapatkan respon
pembudidaya. Biasanya pembudidaya selalu menanyakan program bantuan dari setiap kehadiarankedatangan penyuluh.
Penyuluh tidak intensif melakukan pembinaan kemampuan pembudidaya perikanan polikultur disebabkan beberapa alasan yaitu : 1 penyuluh tidak
memiliki kompetensi budidaya perikanan polikultur; 2 penyuluh tidak pernah dilibatkan dalam setiap pelatihan budidaya rumput laut polikultur yang diadakan
oleh lembaga terkait. Pelatihan hanya ditujukan untuk beberapa pembudidaya. Penyuluh yang kurang mendapat pelatihan akan merasakan keterbatasan dalam
membimbing pembudidaya. Kemajuan pembudidaya tidak dapat diikuti oleh kemampuan belajar penyuluh menguasai teknik budidaya rumput laut; 3 penyuluh
tidak memiliki latar belakang pendidikan perikanan polikulutr, dan tidak dimilikinya dalam hal pengalaman budidaya rumput laut polikultur serta fasilitas
penunjang menyebabkan penyuluh kesulitan mendampingi pembudidaya rumput laut polikultur; 4 program pengembangan rumput laut biasanya ditangani oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan. Kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan program pengembangan untuk pembudidaya tidak dilakukan koordinasi dengan penyuluh
sehingga penyuluh tidak mengetahui program-program pembangunan untuk pembudidaya. Sebagian besar penyuluh senior Kecamatan Babelan berpendapat
keberadaan penyuluh kurang dipertimbangkan untuk memperkuat pembinaan pembudidaya.
101
2 BP3K Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi
Kecamatan Tarumajaya memiliki empat desa perikanan dari delapan desa. Desa perikanan yaitu Segara Makmur, Pantai Makmur, Segarajaya, dan
Samuderajaya. Jumlah tambak seluruhnya adalah 494 hektar. Penyuluh yang menangani delapan wilayahdesa se-Kecamatan Tarumajaya berjumlah enam orang
penyuluh terdiri atas : 1 tiga orang penyuluh PNS, 2 tiga orang THLTBPP. Kelompok pembudidaya rumput laut polikultur Kecamatan Tarumajaya
hanya ada satu kelompok yang bernama KBTU Kelompok Bina Tambak Udang. Kelompok tersebut pernah memenangkan perlombaan sebagai kelompok
pembudidaya terbaik tingkat nasional dalam membudidayakan rumput laut. Penyuluh tidak melakukan penyuluhan pada pembudidaya karena : 1 bidang yang
dikuasainya adalah pertanian. Pangan menjadi focus penyuluhan, 2 medan yang ditemput penyuluh sangat jauh, 3 penyuluh ditempatkan posisinya sebagai
undangan dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan aparat.
3 BP3K Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi
Lembaga penyuluhan BP3K Muaragembong Bekasi terdapat tujuh orang penyuluh yang terdiri atas 3 orang penyuluh PNS dan 4 orang THL P2BN yang
diangkat berdasarkan keputusan Gubernur. Penyuluh BPP Kecamatan Muaragembong menangani 6 Desa yang masing-
masing desa dibina oleh satu orang penyuluhtenaga bantu. Kecamatan Muaragembong terdapat dua desa perikanan yaitu 1 Desa Pantai Sederhana yang
terdapat 1168 hektar tambak, 2 Desa Pantai Mekar yang terdapat tambak seluas 972 hektar, 3 Kampung Muara Bungin Desa Pantai Bakti. Pembudidaya yang
mengusahakan Rumput laut Gracillaria sp secara polikultur hingga saat ini berada di dua desa yaitu Pantai Sederhana dan Pantai Mekar. Penduduk Desa Pantai
Sederhana dan Pantai Mekar adalah pembudidaya perikanan dan pembudidaya polikultur ikan dengan rumput laut. Ada satu kampung yang kini sudah tidak
berproduksi rumput laut Gracillaria sp baik secara polikultur maupun monokultur yaitu Desa Pantai Bakti. Sentra rumput laut polikultur Desa Pantai Bakti berada di
Kampung Bungin. Desa Pantai Bakti merupakan desa mengembangkan rumput laut Gracillaria
sp namum menurut penyuluh setempat bahwa sejak Tahun 2007
102
produksi rumput laut mulai menurun hingga kini sudah tidak berproduksi. Penyuluh berpendapat adanya permasalahan kondisi perairan yang tidak baik yaitu keruh,
berlumpur, tercemar, ombak besar menyebabkan rumput laut tidak berkembang dengan baik.
Kegiatan pengembangan budidaya rumput laut polikultur Tahun 2011 –
2012 mengupayakan mengembangkan Desa Pantai Bahagia dan Harapanjaya untuk meningkatkan jumlah dan produksi rumput laut Muaragembong. Direncanakan
melibatkan pembudidaya perikanan untuk melakukan studi banding di luar provinsi. Menurut penyuluh, rumput laut memiliki kandungan agar yang cukup baik
dan diminati konsumen. Penyuluh senior Muaragembong tidak dapat memberikan penyuluhan
budidaya perikanan polikultur disebabkan beberapa alasan yaitu : 1 tidak pernah mendapatkan pelatihan budidaya polikultur rumput laut dengan perikanan; 2
penyuluh tidak pernah mendapat program pengembangan budidaya rumput laut dari atasan, 3 tidak memiliki latar belakang pendidikan perikanan. Latarbelakang
kompetensinya adalah sebagai penyuluh pertanian, 4 bila ada program pengembangan rumput laut biasanya ditangai oleh pihak aparat pemerintah.
Kedudukan penyuluh pada saat sosialisasi kegiatan dan pembinaan hanya sebagai tamu yang diundang.
Ada dua orang THL P2BN yang memiliki latarbelakang pendidikan perikanan dan putra daerah sehingga menguntungkan dalam pembinaan dan
fasilitasi kegiatan. Ketua BPP mengarahkan THLP2BN untuk terus belajar otodidak dari lingkungan sekitarnya agar dapat memfasilitasi dan memecahkan permasalahan
pembudidaya.
Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Bekasi
Pembinaan masyarakat perikanan Bekasi dibina oleh Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan. Di tingkat kecamatan terdapat Petugas lapangan yang
melayani masalah teknis. Petugas tersebut merupakan pejabat dinas yang berada di kecamatan yaitu lembaga UPTD Unit Pelayanan Teknis Daerah. UPTD dikepalai
oleh satu orang dan satu staf yang melayani 5 kecamatan. Terdapat 2 UPTD yang menangani perikanan yaitu UPTD wilayah 1 dan UPTD wilayah 4.