Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut Y1.2

99 Kelembagaan Penyuluhan Kelembagaan Penyuluhan Bekasi, Provinsi Jawa Barat Kelembagaan penyuluhan di tingkat Kabupaten Bekasi adalah BP4K KP Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan. Penyuluh BP4K KP bertanggung jawab kepada Bupati Bekasi. Pemerintah pusat memberikan biaya opersional penyuluh BOP untuk pembiayaan kegiatan operasional harian penyuluh. BP4K KP memiliki jumlah penyuluh sebanyak 79 PPL status pegawai negeri sipil PNS, tenaga THLTBPP Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian sebanyak 53 orang, dan tenaga THLTBPP P2BN Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Peningkatan Produksi Beras Nasional sebanyak 22 orang. Seluruhnya jumlah tenaga penyuluhan sebanyak 154 orang. Tenaga THLTBPP direkrut berdasarkan SK Gubernur. Tenaga THLTBPP P2BN direkrut berdasarkan keputusan Kementrian Pertanian. Tenaga THLTBPP dan THLTBPP P2BN bekerja secara kontrak selama satu tahun sesuai keputusan pejabat yang berwenang. Kelembagaan penyuluhan kecamatan adalah BP3K Balai Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan. Jumlah BP3K bekasi sebanyak 23. Masing-masing kecamatan terdapat satu BP3K. BP3K yang berada di wilayah perikanan adalah Kecamatan Babelan, Tarumajaya, dan Muaragembong. Jumlah penyuluh yang membina wilayah perikanan sebanyak 22 orang yang terdiri dari penyuluh PNS, THL TBPP, dan THLTBPP P2BN. Kelembagaan BP3K atau BPP Balai Penyuluh Pertanian yang berada di tiga wilayahdesa perikanan polikultur rumput laut dengan perikanan adalah sebagai berikut : 1 BP3K KT Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi Lembaga penyuluhan BP3K KT Babelan Bekasi terdapat sembilan orang penyuluh yang terdiri atas 4 orang penyuluh PNS dan 5 orang THL TBPP dan THL P2BN. Penyuluh BP3K KT menangani 9 Desa yang masing-masing desa dibina oleh satu orang penyuluh. Kecamatan Babelan terdapat satu desa perikanan yaitu 100 Huripjaya yang terdapat 700,51 hektar tambak. Penduduk Desa Huripjaya adalah pembudidaya perikanan dan pembudidaya polikultur ikan dengan rumput laut. Kelompok pembudidaya rumput laut Gracillaria sp Desa Huripjaya ada 4 yaitu : 1 Minakarya dengan jumlah anggota 25 orang, 2 Karyabersama dengan jumlah anggota 45 orang, 3 Gracillaria BTT Bina Tani Tambak dengan jumlah anggota 40 orang, 4 Gracillaria dengan jumlah anggota 20 orang. Jumlah kelompok pembudidaya yang besar tersebut merupakan bentukan dari atas yang tujuannya adalah memudahkan dan melancarkan aparat mengucurkan program pada sasarannya. Penyuluh merasakan kesulitan melakukan pembinaan kelompok karena penguasaan pengetahuan dan kemampuan budidaya rumput laut pembudidaya jauh lebih maju dibandingkan penyuluh. Ketika penyuluh beranjangsana pada pembudidaya dengan tanpa didukung sarana maka sulit mendapatkan respon pembudidaya. Biasanya pembudidaya selalu menanyakan program bantuan dari setiap kehadiarankedatangan penyuluh. Penyuluh tidak intensif melakukan pembinaan kemampuan pembudidaya perikanan polikultur disebabkan beberapa alasan yaitu : 1 penyuluh tidak memiliki kompetensi budidaya perikanan polikultur; 2 penyuluh tidak pernah dilibatkan dalam setiap pelatihan budidaya rumput laut polikultur yang diadakan oleh lembaga terkait. Pelatihan hanya ditujukan untuk beberapa pembudidaya. Penyuluh yang kurang mendapat pelatihan akan merasakan keterbatasan dalam membimbing pembudidaya. Kemajuan pembudidaya tidak dapat diikuti oleh kemampuan belajar penyuluh menguasai teknik budidaya rumput laut; 3 penyuluh tidak memiliki latar belakang pendidikan perikanan polikulutr, dan tidak dimilikinya dalam hal pengalaman budidaya rumput laut polikultur serta fasilitas penunjang menyebabkan penyuluh kesulitan mendampingi pembudidaya rumput laut polikultur; 4 program pengembangan rumput laut biasanya ditangani oleh Dinas Perikanan dan Kelautan. Kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan program pengembangan untuk pembudidaya tidak dilakukan koordinasi dengan penyuluh sehingga penyuluh tidak mengetahui program-program pembangunan untuk pembudidaya. Sebagian besar penyuluh senior Kecamatan Babelan berpendapat keberadaan penyuluh kurang dipertimbangkan untuk memperkuat pembinaan pembudidaya.