Ketrampilan Teknis Budidaya Rumput Laut Y1.3

100 Huripjaya yang terdapat 700,51 hektar tambak. Penduduk Desa Huripjaya adalah pembudidaya perikanan dan pembudidaya polikultur ikan dengan rumput laut. Kelompok pembudidaya rumput laut Gracillaria sp Desa Huripjaya ada 4 yaitu : 1 Minakarya dengan jumlah anggota 25 orang, 2 Karyabersama dengan jumlah anggota 45 orang, 3 Gracillaria BTT Bina Tani Tambak dengan jumlah anggota 40 orang, 4 Gracillaria dengan jumlah anggota 20 orang. Jumlah kelompok pembudidaya yang besar tersebut merupakan bentukan dari atas yang tujuannya adalah memudahkan dan melancarkan aparat mengucurkan program pada sasarannya. Penyuluh merasakan kesulitan melakukan pembinaan kelompok karena penguasaan pengetahuan dan kemampuan budidaya rumput laut pembudidaya jauh lebih maju dibandingkan penyuluh. Ketika penyuluh beranjangsana pada pembudidaya dengan tanpa didukung sarana maka sulit mendapatkan respon pembudidaya. Biasanya pembudidaya selalu menanyakan program bantuan dari setiap kehadiarankedatangan penyuluh. Penyuluh tidak intensif melakukan pembinaan kemampuan pembudidaya perikanan polikultur disebabkan beberapa alasan yaitu : 1 penyuluh tidak memiliki kompetensi budidaya perikanan polikultur; 2 penyuluh tidak pernah dilibatkan dalam setiap pelatihan budidaya rumput laut polikultur yang diadakan oleh lembaga terkait. Pelatihan hanya ditujukan untuk beberapa pembudidaya. Penyuluh yang kurang mendapat pelatihan akan merasakan keterbatasan dalam membimbing pembudidaya. Kemajuan pembudidaya tidak dapat diikuti oleh kemampuan belajar penyuluh menguasai teknik budidaya rumput laut; 3 penyuluh tidak memiliki latar belakang pendidikan perikanan polikulutr, dan tidak dimilikinya dalam hal pengalaman budidaya rumput laut polikultur serta fasilitas penunjang menyebabkan penyuluh kesulitan mendampingi pembudidaya rumput laut polikultur; 4 program pengembangan rumput laut biasanya ditangani oleh Dinas Perikanan dan Kelautan. Kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan program pengembangan untuk pembudidaya tidak dilakukan koordinasi dengan penyuluh sehingga penyuluh tidak mengetahui program-program pembangunan untuk pembudidaya. Sebagian besar penyuluh senior Kecamatan Babelan berpendapat keberadaan penyuluh kurang dipertimbangkan untuk memperkuat pembinaan pembudidaya.