Kondisi Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon

dan Fregatta sp Hoogerwerf 1970. Untuk jenis reptilia, terdapat satwa berupa biawak Varanus salvator, buaya muara Crocodilus porosus, dan ular sanca kembang Phyton reticulatus yang sebagian dapat ditemukan di sekitar jalur Cidaun dan Cibunar. Di Pantai Karang Panjang terdapat penyu hijau Chelonia mydas yang sering bertelur di Pantai Ciramea. TNUK 2003 ; Yahya 2002.

4.3 Kondisi Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon

Kawasan TNUK dikelilingi oleh 19 desa yang telah dinyatakan sebagai daerah penyangga yang terdiri dari 1.073 kepala keluarga KK. Jumlah penduduk 44.518 jiwa dengan kepadatan 187 jiwakm 2 dan laju pertumbuhan 1,72 per tahun. Mata pencaharian utama penduduk adalah pertanian dan perikanan sebagai sampingan. Tercatat 31 penduduk berpendidikan hanya sampai sekolah dasar SD dengan kesejahteraan penduduk di bawah rata-rata. Penduduk di Kecamatan Sumur dan Cimanggu juga memanfaatkan sumberdaya alam di dalam kawasan TNUK, karenanya terjadi perambahan dengan laju perambahan ± 300 ha per tahun. Perambahan ini sebagian besar terjadi di daerah Gunung Honje Gunawan 1997. Sensus badak jawa yang dilakukan pada tahun 1996 menemukan jejak badak jawa di daerah Kaleketan Timur. Hal ini menunjukkan bahwa badak jawa sudah mulai menyebar ke wilayah Gunung Honje Gunawan 1997. Gunawan 1997 menambahkan, saat ini masih banyak penduduk desa yang mempunyai interaksi yang tergolong tinggi dengan habitat badak terutama karena adanya perladangan di dalam kawasan Taman Nasional seperti yang terjadi di desa Cegog dan Legon Pakis. Gunawan 1997 mengelompokkan desa yang memiliki interaksi tinggi dengan kawasan, yaitu : Desa Rancapinang, Desa Cibadak, dan Desa Tugu semuanya di Kecamatan Cimanggu, serta I dari 10 desa yang dikategorikan sebagai wilayah interaksi sedang yaitu : Desa Tamanjaya di Kecamatan Sumur. Interaksi masyarakat dengan habitat badak jawa tidak hanya dalam perladangan maupun tempat tinggal melainkan dalam aktivitas spiritual. Saat ini trail yang digunakan untuk melakukan ziarah adalah trail yang digunakan sebagai jalur patrol petugas Taman Nasional dan melalui habitat badak jawa Nurbaeti 2006. Trail ini membelah habitat badak jawa yang memiliki konsentrasi tinggi yaitu Citadahan, Cibandawoh, dan Cikeusik, serta daerah karang ranjang dan Tanjung Telereng yang sering dikunjungi badak jawa Rahmat 2007 walaupun menurut Wulan 2010 sebagian besar kubangan badak jawa ditemukan dekat dengan jalur lintasan manusia. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Rekaman Video trap