Tren Meningkat, Jangkit Ibu Rumah Tangga
Universitas Muhammadiyah Malang
www.umm.ac.id
Tren Meningkat, Jangkit Ibu Rumah Tangga
Malang Post : Jumat, 2010-11-12 | 14:45 WIB
MALANG- Para ibu rumah tangga di Kota Malang harus mulai waspada dengan penyakit AIDS. Sebab Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyebutkan ada kecenderungan peningkatan jumlah penderita HIV AIDS di Kota
Malang yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga.
“Saya tidak ingat pasti berapa jumlahnya, tapi yang jelas trennya meningkat di beberapa tahun terakhir ini,” ungkap
Kepala Dinkes Kota Malang dr Enny Sekar R usai mengikuti upacara hari kesehatan nasional (HKN) di Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) kemarin.
Para ibu rumah tangga ini kata dia tentunya bukan para wanita yang suka seks bebas. Namun bisa jadi merupakan
korban saja. Tapi belum ada data pasti apa yang menjadi penyebab kenaikan jumlah penderita HIV AIDS dari kalangan
ibu rumah tangga. Tapi yang jelas banyaknya ibu rumah tangga yang terjangkit HIV/AIDS karena sosialisasi terhadap
mereka yang sangat minim.“Tidak adanya sosialisasi kepada para ibu rumah tangga tentang penularan HIV/AIDS
menjadi salah satu faktor rentannya terjangkit virus,” bebernya.
Karena itulah, pihaknya akan mengintensifkan edukasi atau pendidikan sosialisasi kepada siapa saja, termasuk ibu
rumah tangga. Kata dia, selama ini pendidikan penanggulangan HIV/AIDS mayoritas dilakukan terhadap remaja dan
instansi tertentu. Bahkan sosialisasi juga intensif dilakukan kepada pekerja seks komersial (PSK).
“Kedepan kami akan mengintensifkan peranan PKK untuk melakukan sosialisasi sehingga jumlah penderita tidak
semakin bertambah,” tegasnya.
Apalagi saat ini Kota Malang sudah memiliki program kelurahan siaga yang ada di 57 kelurahan. Kepedulian
masyarakat terhadap masalah kesehatan pun terus meningkat seiring digalakkannya kelurahan siaga ini. Bahkan
agenda sosialisasi di Dinkes Kota Malang pun kini cukup padat dilakukan di berbagai kelurahan tersebut.“Kami
berharap dana hibah Rp 500 juta di kelurahan bisa dimanfaatkan salah satunya untuk sosialisasi kesehatan ini,”
harapnya.Saat ini data di Dinkes Kota Malang menyebutkan sebanyak 1500 orang di Kota Malang dinyatakan
menderita HIV AIDS. Setiap bulan rata-rata jumlah ini meningkat sebanyak 10-20 orang positif. (oci/nug)
page 1 / 1
www.umm.ac.id
Tren Meningkat, Jangkit Ibu Rumah Tangga
Malang Post : Jumat, 2010-11-12 | 14:45 WIB
MALANG- Para ibu rumah tangga di Kota Malang harus mulai waspada dengan penyakit AIDS. Sebab Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyebutkan ada kecenderungan peningkatan jumlah penderita HIV AIDS di Kota
Malang yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga.
“Saya tidak ingat pasti berapa jumlahnya, tapi yang jelas trennya meningkat di beberapa tahun terakhir ini,” ungkap
Kepala Dinkes Kota Malang dr Enny Sekar R usai mengikuti upacara hari kesehatan nasional (HKN) di Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) kemarin.
Para ibu rumah tangga ini kata dia tentunya bukan para wanita yang suka seks bebas. Namun bisa jadi merupakan
korban saja. Tapi belum ada data pasti apa yang menjadi penyebab kenaikan jumlah penderita HIV AIDS dari kalangan
ibu rumah tangga. Tapi yang jelas banyaknya ibu rumah tangga yang terjangkit HIV/AIDS karena sosialisasi terhadap
mereka yang sangat minim.“Tidak adanya sosialisasi kepada para ibu rumah tangga tentang penularan HIV/AIDS
menjadi salah satu faktor rentannya terjangkit virus,” bebernya.
Karena itulah, pihaknya akan mengintensifkan edukasi atau pendidikan sosialisasi kepada siapa saja, termasuk ibu
rumah tangga. Kata dia, selama ini pendidikan penanggulangan HIV/AIDS mayoritas dilakukan terhadap remaja dan
instansi tertentu. Bahkan sosialisasi juga intensif dilakukan kepada pekerja seks komersial (PSK).
“Kedepan kami akan mengintensifkan peranan PKK untuk melakukan sosialisasi sehingga jumlah penderita tidak
semakin bertambah,” tegasnya.
Apalagi saat ini Kota Malang sudah memiliki program kelurahan siaga yang ada di 57 kelurahan. Kepedulian
masyarakat terhadap masalah kesehatan pun terus meningkat seiring digalakkannya kelurahan siaga ini. Bahkan
agenda sosialisasi di Dinkes Kota Malang pun kini cukup padat dilakukan di berbagai kelurahan tersebut.“Kami
berharap dana hibah Rp 500 juta di kelurahan bisa dimanfaatkan salah satunya untuk sosialisasi kesehatan ini,”
harapnya.Saat ini data di Dinkes Kota Malang menyebutkan sebanyak 1500 orang di Kota Malang dinyatakan
menderita HIV AIDS. Setiap bulan rata-rata jumlah ini meningkat sebanyak 10-20 orang positif. (oci/nug)
page 1 / 1