Alasannya adalah, dalam penelitian ini yang akan dikaji adalah court behaviour kelakuan di pangadilan yakni hal–hal yang menyebabkan
hakim menjatuhkanmengimplementasikan pidana penjara yang kurang sesuai secara filosofis dengan ketentuan Pasal 50 Ayat 3 huruf e, f dan
h Jo Pasal 78 Ayat 5 dan 7 Undang – Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini diadakan di : a.
Pengadilan Negeri Ngawi, karena sesuai dengan judul yakni implementasi penjatuhan pidana penjara di PN Ngawi. Selain itu,
penulis tertarik meneliti di wilayah Pengadilan Negeri Ngawi karena Ngawi memiliki hutan yang cukup luas, namun dari tahun
tahun ke tahun luasnya semakin berkurang, alasan lain adalah hutan Ngawi merupakan salah satu hutan di kawasan Jawa Timur
yang cukup luas yang lokasinya berbatasan dengan Jawa Tengah. Di Pengadilan Negeri Ngawi sendiri, kasus Illegal Logging cukup
banyak. b.
Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, dan
Perpustakaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
C. Jenis dan Sumber Data
Karena penelitian ini termasuk penelitian hukum yang sosiologis atau non doktrinal, maka jenis yang diperlukan adalah jenis data primer
dan jenis data sekunder. a
Data primer
Merupakan keterangan atau fakta yang diperoleh secara langsung melalui penelitian lapangan atau dari lokasi
penelitian. Data primer ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan Hakim Pengadilan Negeri Ngawi
b Data sekunder
Adalah jenis data yang mendukung dan menunjang kelengkapan data primer melalui bahan kepustakaan, buku-
buku ilmiah dan lain sebagainya. Data sekunder terdiri atas:
a. Bahan Hukum Primer yaitu bahan-bahan hukum
yang berhubungan erat dengan permasalahan yang akan diteliti. Bahan hukum primer terdiri dari
Undang – Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, SEMA No. 1 Tahun 2000 tentang
Pemidanaan Agar Setimpal dengan Berat dan Sifat Kejahatan, dan SEMA No. 1 Tahun 2008 tentang
Petunjuk Penanganan Perkara Tindak Pidana Kehutanan. Putusan Pengadilan Negeri Ngawi No.
296Pid.B2008PN Ngawi,
Putusan No.
295Pid.B2008PN Ngawi, dan Putusan No. 249Pid.B2008PN Ngawi.
b. Bahan Hukum sekunder
Bahan Hukum Sekunder merupakan bahan–bahan hukum yang memberi penjelasan lebih lanjut
mengenai hal–hal yang telah dikaji bahan–bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder terdiri dari
buku–buku tentang hukum, buku–buku yang
berkaitan dengan penjatuhan pidana penjara, Illegal Logging.
c. Bahan Hukum Tersier
Yang termasuk dalam bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan informasi tentang
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum tersier dalam penelitian ini adalah
Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum. Sumber data yang digunakan
a Sumber Data Primer
Merupakan data yang diperoleh berdasarkan keterangan dari semua pihak responden yang terkait langsung dengan
permasalahan yang diteliti, yakni dari pihak Pengadilan Negeri Ngawi.
b Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah keputusan persidangan mengenai Illegal Logging yang terjadi
di wilayah hukum Ngawi. Selain itu yang menjadi sumber data sekunder adalah peraturan perundang–undangan, buku–buku,
dokumen–dokumen yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti
D. Teknik Pengumpulan Data