Dalam kedudukannya sebagai salah satu penentu sistem penyangga kehidupan, hutan telah memberikan manfaat yang besar bagi umat
manusia, oleh karena itu harus dijaga kelestariannya. Hutan mempunyai peranan sebagai penyerasi dan penyeimbang lingkungan global, sehingga
keterkaitannya dengan dunia internasional menjadi sangat penting, dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional.
Untuk memenuhi tujuan filosofismaksud, Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 dirancang untuk menanggulangi pelaku tindak pidana Illegal
Logging dengan ancaman hukuman yang berat. Tetapi ternyata hukuman yang dijatuhkan oleh hakim Pengadilan Negeri Ngawi sangatlah ringan.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas: “Implementasi Pasal 50 Ayat 3 huruf e, f dan h Jo Pasal 78 Ayat 5 dan 7 UU No. 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan di Pengadilan Negeri Ngawi”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, agar pembahasan dalam tesis ini lebih fokus maka penulis akan membatasi pembahasan pada rumusan
masalah sebagai berikut. 1.
Mengapa implementasi Pasal 50 Ayat 3 huruf e, f dan h Jo Pasal 78 Ayat 5 dan 7 UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan di
Pengadilan Negeri Ngawi belum sesuai ? 2.
Faktor – faktor apakah yang mempengaruhi implementasi Pasal 50 Ayat 3 huruf e, f dan h Jo Pasal 78 Ayat 5 dan 7 UU No. 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan di Pengadilan Negeri Ngawi serta bagaimana solusinya ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Obyektif
a. Untuk mengetahui penyebab Implementasi Pasal 50
Ayat 3 huruf e, f dan h Jo Pasal 78 Ayat 5 dan 7 UU
No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan di Pengadilan Negeri Ngawi belum sesuai.
b. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
implementasi Pasal 50 Ayat 3 huruf e, f dan h Jo Pasal 78 Ayat 5 dan 7 UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan di Pengadilan Negeri Ngawi, serta solusinya. 2.
Tujuan Subjektif a.
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan utama dalam menyusun karya ilmiah guna memenuhi
persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar Magister di bidang Ilmu Hukum Konsentrasi Kebijakan
Publik pada Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta;
b. Untuk menambah, memperluas, mengembangkan
pengetahuan dan pengalaman penulis serta pemahaman aspek hukum, selain itu untuk memberikan masukan
kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Merupakan salah satu sarana untuk mengumpulkan data
sebagai bahan penyusunan tesis guna melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar Magister di bidang
Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum dan Kebijakan Publik pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta; b.
Untuk memberi
sumbangan pikiran
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan
ilmu hukum pada khususnya, khususnya hukum kebijakan publik dalam rangka pembinaan hukum
nasional berkaitan dengan hukum pidana di Indonesia,
terutama mengenai implementasi Pasal 50 Ayat 3 huruf e, f dan h Jo Pasal 78 Ayat 5 dan 7 UU No. 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan. 2.
Manfaat Praktis a.
Diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang hukum sebagai bekal
untuk terjun ke masyarakat; b.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah, aparat penegak hukum dan semua pihak
yang terkait. Di samping memberi alternatif rekomendasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan,
penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi literatur yang berguna bagi pengetahuan masyarakat.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi Implementasi