KINERJA PKB Motivasi Kader KB adalah dorongan yang berasal dari diri Kader KB dalam

66 Kompetensi pihak yang ditunjuk mengepalai organisasi KB. 67 Alokasi besarnya anggaran untuk program KB. 68 Jumlah tenaga PKB fungsional yang disediakan. 69 Jumlah tenaga PLKB non-fungsional yang disediakan 70 Jumlah tenaga honorer PLKB yang disediakan

E. KINERJA PKB

Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan tingkat Kinerja IbuBapak dalam melaksanakan tugas selaku PKB. Berikan jawaban yang sebenar-benarnya pada tiap-tiap pernyataan dengan cara MENULIS ANGKA antara 1 – 10 di kolom sebelah kanan dengan ketentuan: 1: amat amat sangat tidak baik 6: cukup baik 2: amat sangat tidak baik 7: baik 3: sangat tidak baik 8: sangat baik 4: tidak baik 9: amat sangat baik 5: kurang baik 10: amat amat sangat baik Contoh pernyataan : Bekerjasama dengan berbagai pihak. Seandainya IbuBapak merasa kinerjanya kurang baik, maka lingkarilah angka 5. Jika merasa sangat baik, lingkarilah angka 8. No. PERNYATAAN JAWABAN 1 Menganalis secara tepat komunitas PUS yang akan menjadi sasaran penyuluhan. 2 Menganalisis secara tepat komunitas remaja yang menjadi sasaran penyuluhan. 3 Menganalisis secara tepat kelompok tokoh masyarakat formal yang berperan dalam komuntias tersebut perangkat desa, perangkat kecamatan dan sebagainya. 4 Menganalisis kelompok tokoh masyarakat informal yang berperan dalam komunitas tersebut tokoh agama, tokoh sosial, guru dan sebagainya. 5 Menganalisis kelompok-kelompok media yang berperan dalam komunitas tersebut media radio, kelompok pengajian dsb. 6 Menetapkan secara akurat masalah KB di kalangan PUS di wilayah kerja. 7 Menetapkan secara akurat masalah kesehatan reproduksi di kalangan PUS di wilayah kerja. 8 Menetapkan secara akurat masalah pengasuhan anak di kalangan PUS di wilayah kerja. 9 Menetapkan secara akurat masalah ekonomi di kalangan PUS di wilayah kerja. 10 Menetapkan secara akurat masalah kesehatan reproduksi remaja di wilayah kerja. 11 Menetapkan secara akurat masalah nilai anak di kalangan masyarakat pada umumnya. 12 Merancang secara tepat jenis kegiatan pelayanan KB. 13 Merancang secara tepat sasaran kegiatan pelayanan KB. 14 Merancang secara tepat waktu kegiatan pelayanan KB. 15 Merancang secara tepat tempat pelaksanaan kegiatan pelayanan KB. 16 Merancang secara tepat pihak-pihak pendukung yang harus dilibatkan dalam pelayanan KB. 17 Melaksanakan kegiatan pelayanan KB secara tepat sasaran. 18 Melaksanakan kegiatan pelayanan KB secara tepat waktu. 19 Melaksanakan kegiatan pelayanan KB secara tepat tempat. 20 Melibatkan pihak-pihak pendukung dalam pelayanan KB secara maksimal. 21 Mengevaluasi diri kegiatan pelayanan KB yang telah dilakukan evaluasi internal. 22 Meminta masukan kepada pihak luar misal: kelompok sasaran kelompok penunjang dll atas kegiatan pelayanan KB yang telah dilakukan 23 Memanfaatkan keragaman nilai-nilai sosial budaya masyarakat untuk lebih mengefektifkan penyuluhan dan pelayanan KB. 24 Memanfaatkan keragaman adat-istiadat tersebut untuk mempermudah pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB 25 Memanfaatkan keragaman etika dan moral tersebut untuk mempermudah pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB. 26 Mengumpulkan secara akurat data jumlah posyandu yang ada di wilayah kerja. 27 Mengumpulkan secara akurat data jumlah kader aktif di tingkat desa Pos KB Desa di wilayah kerja. 28 Mengumpulkan secara akurat data jumlah kader aktif di tingkat RW Sub Pos KB Desa di wilayah kerja. 29 Mengumpulkan secara akurat data jumlah kader di tingkat RT di wilayah kerja. 30 Mengumpulkan secara akurat data jumlah kelompok BKB BKR BKL yang aktifberkembang. 31 Mengumpulkan secara akurat data jumlah kelompok BKBBKRBKL yang tidak aktifberkembang. 32 Mengumpulkan secara akurat data tokoh masyarakat dan tokoh agama di wilayah kerja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mempercepat tercapainya tujuan penyuluhan. 33 Merumuskan secara tepat tujuan jangka panjang program penyuluhan. 34 Merumuskan secara tepat tujuan jangka menengah program penyuluhan. 35 Merumuskan secara tepat tujuan jangka pendek program penyuluhan. 36 Menetapkan masalah penyuluhan secara akurat. 37 Melibatkan tokoh masyarakat dalam merumuskan masalah penyuluhan. 38 Menetapkan tujuan perubahan perilaku KB secara tepat. 39 Menerapkan cara-caramencapai tujuan tersebut secara tepat. 40 Melaksanakan kegiatan penyuluhan secara berkelompok di kalangan PUS. 41 Melaksanakan kegiatan penyuluhan secara individual di kalangan PUS. 42 Melaksanakan kegiatan penyuluhan secara berkelompok di kalangan remaja. 43 Melaksanakan kegiatan penyuluhan secara personal .di kalangan remaja. 44 Mengevaluasi kegiatan penyuluhan secara tepat. 45 Melibatkan kelompok sasaran untuk mengevaluasi kegiatan penyuluhan. 46 Mengidentifikasi secara tepat sumberdaya manusia di tingkat lokal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan KB di wilayah kerja. 47 Mengidentifikasi secara tepat sumberdaya alam di tingkat lokal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan KB di wilayah kerja. 48 Mengidentifikasi secara tepat sumberdaya sosial di tingkat lokal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan KB di wilayah kerja. 49 Mengidentifikasi secara tepat kebutuhan-keluarga di wilayah kerja dari aspek kesehatan reproduksi. 50 Mengidentifikasi secara tepat kebutuhan-keluarga di wilayah kerja dari aspek persediaan alatobatmetode kontrasepsi. 51 Mengidentifikasi secara tepat kebutuhan keluarga di wilayah kerja dari aspek ekonomi. 52 Mengidentifikasi secara tepat kebutuhan remaja di wilayah kerja dari aspek kesehatan reproduksi. 53 Mengidentifikasi secara tepat kasus-kasus kesehatan reproduksi yang terjadi di kalangan remaja di wilayah kerja. 54 Membuat media penyuluhan bernuansa lokal. 55 Menggunakan metoda belajar yang berorientasi sumberdaya lokal. 56 Mencari informasi dari surat kabarmajalah tentangtopik-topik yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas. 57 Mencari informasi dari radio tentang topik-topik yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas. 58 Mencari informasi dari televisii tentang topik-topik yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas . 59 Mencari informasi dari internet tentang topik-topik yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas. 60 Mengumpulkan kliping informasi dari surat kabarmajalahinternet tentang topik-topik yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas. 61 Membuat media belajar berupa leflet. 62 Membuat media belajar berupa brosur. 63 Membuat media belajar berupa artikel siaran radio. 64 Membuat media belajar berupa komik bergambar. 65 Membuat media belajar berupa cerita pendek 66 Memilih metoda belajar yang digunakan melihat situasi kelompok yang dihadapi. 67 Memilih metode belajar yang digunakan dengan mendasarkan pada nilai-nilai religi masyarakat setempat. 68 Memilih metode belajar yang digunakan dengan mendasarkan pada nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat. 69 Membina hubungan interpersonal dengan Kepala DesaLurah guna memperoleh dukungan program KB. 70 Membina hubungan interpersonal dengan Camat guna memperoleh dukungan program KB. 71 Membina hubungan interpersonal dengan para Kepala Dinas terkait guna memperoleh dukungan program KB. 72 Membina hubungan interpersonal dengan Ketua Penggerak PKK DesaKelurahan di wilayah kerja guna memperoleh dukungan program KB 73 Membina hubungan interpersonal dengan Ketua Penggerak PKK Kecamatan di wilayah kerja guna memperoleh dukungan program KB. 74 Membina hubungan interpersonal dengan para Ketua Penggerak PKK RW di wilayah kerja guna memperoleh dukungan program KB. 75 Membina hubungan interpersonal dengan para Ketua RW di wilayah kerja guna memperoleh dukungan program KB 76 Membina hubungan interpersonal dengan para Ketua RT di wilayah kerja. 77 Membina hubungan interpersonal dengan media radio lokal di wilayah kerja guna memperoleh dukungan program KB. 78 Membina hubungan interpersonal dengan media surat kabar lokal di wilayah kerja guna memperoleh dukungan program KB 79 Membina hubungan interpersonal dengan media-media kesenian di wilayah kerja guna memperoleh dukungan program KB. 80 Menerapkan makna pendidikan dalam proses penyuluhan. 81 Menerapkan makna pentingnya individu dalam proses penyuluhan. 82 Menerapkan makna demokrasikebebasan dalam proses penyuluhan. 83 Menerapkan makna bekerja bersama dalam proses penyuluhan. 84 Menerapkan makna membantu klien membantu diri sendiri dalam proses penyuluhan. 85 Menerapkan makna keberlanjutan dalam proses penyuluhan . 86 Menerapkan prinsip klien sebagai subyek dalam penyuluhan. 87 Menerapkan prinsip bekerjasama dengan klien dalam penyuluhan KB. 88 Menerapkan pentingnya etika organisasi di mana penyuluh bekerja. 89 Menerapkan pentingnya etika masyarakat di mana penyuluh bekerja. 90 Menerapkan pentingnya etika bekerjasama di kalangan sesama penyuluh. 91 Menerapkan gaya kepemimpinan yang situasional sesuai situasi yang ada dalam mengelola para kader KB. 92 Menerapkan gaya kepemimpinan yang demoktratis. 93 Memberikan arahan kepada kader. 94 Melibatkan kader dalam perencanaan program. 95 Melibatkan kader dalam pendataan. 96 Melibatkan kader dalam penumbuhkembangan BKBBKRBKL. 97 Pemberian pelatihan bagi kader. 98 Pemberian penghargaan materi dan atau immateri bagi kader. 99 Mendorong kader untuk membentuk kelompok BKBBKRBKL. 100 Mendorong kader untuk menghidupkan kelompok BKBBKRBKL yang sudah dibentuk. 101 Memahami struktur organisasi KB di tingkat KabupatenKota. 102 Memahami keterkaitan struktur organisasi KB di tingkat KabupatenKota dengan organisasi KB di tingkat Provinsi. 102 Memahami peran dan posisi IbuBapak di dalam unit di mana IbuBapak ditempatkan 103 Memahami peran dan posisi IbuBapak di dalam unit SeksiBagian yang lebih besar di dalam organisasinya. 104 Memahami tuntutan organisasi terhadap diri IbuBapak. 105 Memahami tuntutan masyarakat terhadap organisasinya. 106 Meningkatkan citra organisasi di kalangan masyarakat. 107 Memperkenalkan visi dan misi organisasi kepada masyarakat. 108 Memahami peran dan posisi organisasinya di tingkat Kecamatan. 109 Memahami peran dan posisi organisasinya di tingkat KabupatenKota. 110 Memahami peran organisasinya di tingkat KabupatenKota. 111 Memahami peran dan posisi organisasinya di tingkat Provinsi. 112 Memahami peran dan posisi organisasinya di tingkat Nasional 113 Menumbuhkan komitmen dari diri sendiri terhadap pentingnya etos kerja yang tinggi. 114 Menumbuhkan komitmen di kalangan rekan-rekan penyuluh terhadap pentingnya etos kerja yang tinggi. 115 Menumbuhkan komitmen pentingnya terus mencari ilmu secara berkelanjutan. 116 Memahami visi organisasi dan misi organisasinya yang terkait dengan bidang KB. 117 Memahami tujuan penyuluhan KB di tingkat KabupatenKota. 118 Menjalin komunikasi dengan lembaga penelitian. 119 Memanfaatkan hasil-hasil penelitian untuk menambah informasi pada saat memberikan penyuluhan. 120 Memberikan masukan kepada peneliti tentang masalah-masalah KB di lingkungannya yang perlu diteliti. 121 Memahami masalah kependudukan dan KB secara umum. 122 Memahami dampak peningkatan jumlah penduduk secara makroglobal. 123 Memahami dampak peningkatan jumlah penduduk secara mikro di tingkat keluarga. 124 Memahami permasalahan AKI Angka Kematian Ibu dan AKB Angka Kematian Bayi di tingkat nasional. 125 Memahami permasalahan AKI dan AKB di tingkat provinsi. 126 Memahami permasalahan AKI dan AKB di tingkat KabupatenKota. 127 Menyebutkan perbedaan alat reproduksi perempuan dan laki-laki. 128 Menyebutkan tahapan perkembangan anak. 129 Menyebutkan perbedaan jenis kelamin dan gender. 130 Menjelaskan 8 fungsi keluarga. 131 Menjelaskan penyebab PUS tidak mau ber-KB. 132 Menjelaskan pengertian kekerasan pada anak. 133 Mendorong kader untuk tetap aktif. 134 Memberi pelatihan bagi kader untuk meningkatkan kemampuan. 135 Mendorong kader membentuk BKBBKRBKL di lingkungannya. 136 Mendorong kader secara rutin melakukan pendataan. 137 Menyebutkan jenis alatobatmetode kontrasepsi hormonal. 138 Menyebutkan jenis alatobatmetode kontrasepsi non-hormonal. 139 Menyebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing alatobatkontrasepsi. 140 Menggali informasi tentang kebutuhan dan permasalahan klien calon akseptor KB. 141 Menjelaskan semua jenis alatmetodekontrasepsi beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing. 142 Membantu klien calon akseptor KB dalam mengatasi permasalahan KBnya 143 Menyosialisasikan KB di kalangan laki-laki para suami. 144 Mendorong suami terlibat aktif dalam urusan KB dan keluarga. 145 Mengadvokasi KB kepada instansi-instansi Pemerintah yang terkait. 146 Mengadvokasi KB kepada instansi-instansi swasta yang terkait. 147 Mengadvokasi KB kepada pihak-pihak lain yang terkait.

F. KINERJA KADER KB