Latar Belakang Masalah tugas06 pembangkit tenaga air

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberadaan listrik merupakan hal yang sangat essensial bagi kehidupan manusia karena hampir semua kegiatan manusia tidak terlepas dari kebutuhan terhadap listrik mulai dari kalangan perumahan biasa sampai kepada kalangan perindustrian, kebutuhan yang besar tehadap listrik inilah kemudian melahirkan Industri pembangkitan listrik. Begitu juga yang terjadi di Indonesia kebutuhan terhadap energi listrik sangat besar, bahkan setelah pulih dari krisis moneter 1998 kebutuhan enegri listrik di Indonesia mengalami trend peningkatan, menurut data pada tahun 1995 – 2000 konsumsi listrik di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 2,9 pertahun, sedangkan pada tahun 2000 – 2004 konsumsi energi listrik juga mengalami peningkatan signifikan yaitu sebesar 5,2 per tahunnya. Grafik perkembangannya dapat dilihat pada grafik 1. Grafik 1. Kebutuhan dan Produksi Energi Di Indonesia Listrik diproduksi di pembangkit dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan generator yang bekerja berdasarkan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi sebagai penggerak mulanya prime mover untuk memutar turbin sehingga dapat menggerakan generator dan menghasilkan energi listrik. Adapun berdasarkan kemampuan prime mover maka pembangkit 1 tenaga listrik dibedakan menjadi dua hal yakni energi listrik untuk diperbaharui kembali renewable source atau tidak dapat diperbaharui kembali non renewable source. Selanjutnya salah satu contoh energi listrik yang dapat diperbaharui kembali renewable source adalah PLTA karena memanfaatkan sumber daya air dalam proses penjanaan tenaganya dan keberadaan air termasuk jenis sumber daya yang dapat diperbaharui. Dalam PLTA, potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik. Mula - mula potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Kemudian turbin air memutar generator yang membangkitkan tenaga listrik. Gambar 1 menggambarkan secara skematis bagaimana potensi tenaga air, yaitu sejumlah air yang terletak pada ketinggian tertentu diubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Gambar 1.1 Proses Konversi Energi dalam Pusat Listrik Tenaga Air PLTA 2 Gambar1.2 Instalasi Tenaga Air PLTA Bila Dilihat dari Atas Bendungan menjadi salah satu komponen penting dalam PLTA. Bendungan merupakan tempat mengumpulkan energi air sebelum dialirkan ke turbin. Ketentuan teknis mengenai bendungan besar yang dimanfaatkan untuk PLTA diatur oleh International commission on large Dams ICOLD. PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, apabila mempunyai Daerah Aliran Sungai DAS yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada bendungan atau dam tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam bendungan atau dam dan perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air maupun pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.

1.2 Rumusan Masalah