Profil Bendungan Sutami A. Informasi Umum

Pusat Listrik Tenaga Air PLTA Sutami merupakan dua diantara sebelas unit kegiatan usaha inti dari Unit Pembangkitan UP Brantas. UP Brantas secara keseluruhan mempunyai 25 unit pembangkit turbin dengan daya total sebesar 274.88 MW yang dapat menyediakan energi listrik 1 200 GWh per tahun. PLTA yang dikelola UP Brantas tersebar di tujuh daerah tingkat II wilayah Propinsi Jawa Timur. Dari susunan organisasi, UP Brantas dibawah PT Pembangkitan Jawa Bali PT PJB. UP Brantas berperan sebagai pengoperasi pembangkit untuk menghasilkan energi listrik, sedangkan harga daya listrik ditetapkan oleh PT PJB. PT PJB selain mengelola PLTA juga mengelola Pusat Listrik Tenaga Uap PLTU. Produksi daya listrik yang dikelola oleh PT PJB untuk memenuhi permintaan konsumen akhir di setengah wilayah Pulau Jawa dan keseluruhan wilayah Propinsi Bali. Ditinjau dari penguasaan sumberdaya untuk menghasilkan output daya listrik dan sebaran wilayah konsumen akhir. Selanjutnya lepas dari masalah itu, yang jelas Bendungan Karangkates memiliki tiga turbin dengan kapasitas terpasang 3x35 megawatt MW dan mampu memproduksi listrik sekitar 400 juta kwh per tahun. Selain itu, Bendungan Karangkates saat ini juga dijadikan sebagai sarana rekreasi dan olahraga, terutama bagi masyarakat yang berasal dari Malang dan Kediri. Konon, hijaunya pepohonan serta suasananya yang tenang, membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung ke sana, walau terkadang harus diselingi oleh bau tak sedap dari sampah yang mengapung di bendungan.

3.1.3 Profil Bendungan Sutami A. Informasi Umum

Lokasi : Kabupaten Malang, Jawa Timur Kontraktor : NichimenSakaiToshiba Konsultan : Nippon Koei Pengelola : Perum Jasa Tirta I 26

B. Manfaat

Adapun manfaat pembangunan Bendungan Sutami adalah sebagai berikut : 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA 2. Pengendali banjir, mengurangi debit banjir periode 1000 tahun dari 4200 m3detik menjadi 1580 m3detik, mengurangi debit bajir periode 200 tahun dari 3000 m3detik menjadi 1060 m3detik, dan mengendalikan bajir periode 10 tahun dari 1540 m3detik menjadi 350 m3detik 3. Irigasi, memberikan tambahan debit untuk daerah hilir Karangkates 4. Pengembangan perikanan darat dan pariwisata

C. Data Teknis

Tipe bendungan : Rockfill Tinggi bendungan : 97,5 m Panjang :820 m Volume normal bendungan : 343 juta m3 Catchment area : 2.050 km2 Spillway capacity :1.600 m3detik Elevasi muka air normal :+ 272,5 m Elevasi muka air banjir :+ 277 m Kedalaman maksimum : 31 meter Ketinggian permukaan : 297 meter Luas permukaan : 15 km 2 Volume air : 343.000.000 m 3 Daerah pengumpulan air : 2050 km 2 Gambar 3.4 Bendungan Sutami 27 Gambar 3.5 Gardu Pembangkit Listrik Bendungan Sutami 3.2 Analisis Pengelolaan Sumber Daya Air Menjadi Tenaga Listrik PLTA Bendung Sutami Air dari sungai sungai Berantas dengan system PLTA menggunakan kolam tando reservoir dimana aliran sungai yang masuk melalui pintu intake yang memiliki katup pengaman sebagai katup pengatur intake akan dibendung sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas bendung yang direncanakan. Selanjutnya untuk pengolahan sebagai PLTA maka air yang sudah ditampung tadi sebagaian akan dimanfaatkan lalu dialirkan ke penstock melalui headrace tunnel. Adapun fungsi penstock dalam komponen PLTA adalah untuk mengalirkan air yang masuk dari intake menuju turbin. Akan tetapi dalam perencanaan penstock ini juga perlu dilakukan secara cermat karena . Aliran fluida pada penstock mempengaruhi unjuk kerja sebuah turbin. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan penstock untuk PLTA adalah diameter. Semakin kecil diameter maka kecepatan air dalam penstock akan semakin besar untuk debit yang sama. Sementara itu juga terdapat surge tank pada komponen PLTA. Fungsi surge tank berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pintu intake ditutup. Setelah air masuk menuju penstock maka air menuju turbin. Akan tetapi sebelum masuk ke turbin debit air dikontrol oleh main stop valpe. Setelah air masuk maka turbin akan mengubah energi potensial air menjadi energi gerak. Hasil dari turbin akan menggerakkan generator untuk menghasilkan energi listrik. 28 Selanjutnya main transformer akan mengconverter listrik yang dihasilkan oleh turbin menjadi listrik untuk ditransmisikan. Transmission line berfungsi sebagai penyalur energi listrik ke konsumen. Adapun proses pengolahan energi potensial air menjadi energi listrik dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 3.6 Proses Pengolahan Energi Potensial Air Menjadi Energi Listrik 1. Aliran sungai dengan jumlah debit air yang demikian besar ditampung dalam bendungan yang ditunjang dengan bangunan bendungan . 2. Air tersebut dialirkan melalui saringan Power Intake 3. kemudian masuk ke Pipa Pesat Penstock untuk merubah energi potensial menjadi energi kinetik. 4. Pada ujung pipa pesat dipasang Katup Utama Main Inlet Valve untuk mengalirkan air ke turbin. Katup utama akan ditutup otomatis apabila terjadi gangguan atau di stop atau dilakukan perbaikanpemeliharaan turbin. 5. Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan tinggi energi kinetik dirubah menjadi energi mekanik dengan dialirkan melalui sirip-sirip pengarah sudu tetap akan mendorong sudu jalanrunner yang terpasang pada turbin . 6. Energi putar yang diterima oleh turbin selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator 7 yang kemudian menghasilkan tenaga listrik. 29 7. Air yang keluar dari turbin melalui Tail Race selanjutnya kembali ke sungai . 8. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator, tegangannya masih rendah . Oleh karena itu, tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikkan dengan Trafo Utama untuk efisiensi penyaluran energi dari pembangkit ke pusat beban. Tegangan tinggi tersebut kemudian diaturdibagi di Switch Yard 9. Apabila terjadi banjir maka kelebihan air tersebut akan dibuang melalui pintu pelimpas otomatis spillway. 30

3.3 Flow Chart Pengolahan Energi Potensial Air Menjadi Energi Listrik