Uji Heteroskedastisitas Uji Ekonometri Model Investasi Sektor Properti

lxxxiv Uji digunakan untuk mengatahui keeratan kuat lemahnya hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Nilai r yang diperoleh adalah 8,9 maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen kuat.

2. Uji Ekonometri Model Investasi Sektor Properti

Uji ekonometri dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya asumsi klasik.

a. Uji Heteroskedastisitas

Kasus heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk semua observasi sehingga penaksir OLS tidak efisien baik dalam sampel besar maupun kecil. Pada keadaan tidak terjadi heteroskedastisitas varian tiap unsur gangguan et tergantung pada nilai yang dipilih dari variabel independen, yaitu suatu angka konstan yang sama dengan d 2 . Ini melambangkan terjadinya penyebaran yang sama dalam varian gangguannya. Varian bersyarat dari et tergantung pada nilai varian independen tertentu, tetapi sama berapapun nilai yang diambil untuk varian independen. E et 2 =d 2 Dimana : d 2 : varian t : 1, 2, 3…n Kondisi heteroskedastisitas dilambangkan sebagai Eet 2 = d 2 menunjukan varian bersyarat dari et tergantung pada nilai variabel independen, indeks dibawah d 2 melambangkan variabel bersyarat dari et tidak lagi konstan. lxxxv Salah satu cara untuk mendeteksi kasus heteroskedastisitas yaitu dengan Uji Park. Uji Park dilakukan dengan dua tahap regresi. 1. Melaksanakan regresi atau model yang digunakan OLS biasa tanpa memperhatikan adanya gejala heteroskedastisitas, kemudian dari hasil ini diperoleh besarnya residual. 2. Melakukan regresi dengan residual dari hasil tersebut sebagai variabel dependen. Regresi dilakukan pada masing-masing variabel independen. Pernyataan diatas dapat ditulis sebagai berikut: Ln E t 2 = Lnbo + btLnX t Dimana : E : Residual X t : Variabel Independen Ho : Eet 2 = d 2 tidak terjadi kasus heteroskedastisitas Ha : Eet2 ¹ d 2 terjadi kasus heteroskedstisitas Untuk menentukan ada tidaknya kasus heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai t hitung dan probabilitas t hitung pada persamaan diatas. Apabila t hitung tidak signifikan berarti tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila signifikan maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Apabila terjadi masalah heteroskedastisitas, maka walaupun penaksir tidak bias dan konsisten tetapi tidak efisien, karena uraiannya lebih besar dari yang diperlukan. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut: lxxxvi Tabel 4.4 : Uji Heteroskedastisitas Variabel T hitung t tabel Prob Kesimpulan Inf 0,063847 1.734 0,9498 Tdk terjadi heteroskedastisitas SB 0,293402 1,734 0,7726 Tdk terjadi heteroskedastisitas LogPDRB 0,938923 1,734 0,3602 Tdk terjadi heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian menunjukan nilai t hitung tersebut kurang atau lebih kecil dari nilai t tabel dan probabilitas tidak signifikan pada 5, sehingga hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas oleh persamaan regresi tersebut diterima. Ha yang menyatakan bahwa terjadi masalah heteroskedastisitas ditolak. Dengan demikian variabel dari residual adalah konstan, berapapun nilai yang diambil oleh variabel independen. Dengan tidak terjadinya kasus heteroskedastisitas dapat disimpulkan bahwa: 1.Penaksir OLS tidak bias dan konsisten serta efisien bik dalam sampel besar maupun kecil. 2.Varian minimum lxxxvii

b. Uji Autokorelasi