xxxix
Gambar 2.2 : Kurva Marginal Efficiency of Invesment
5. Skedul Permintaan Investasi
Banyak yang menganggap bahwa perusahaan menambah persediaan barang modal mereka bila tambahan modal tersebut menaikkan tingkat keuntungan. Yaitu
perusahaan menambah persediaan barang modal meeka bila harapan tingkat keuntungan r dari suatu investasi lebih tinggi dari biaya pinjam i atau
penggunaan dana yang diperlukan untuk membeli peralatan-peralatan baru. Perilaku ini dapat digambarkan sebagai berikut: jika suku bunga sebesar io
perusahaan akan menambah usulan investasi sebesar Io, jika suku bunga lebih rendah pada saat i1 usulan tambahan investai akan menjadi menguntungkan dan
perusahaan akan menambahkan investasi menjadi I1 pada persediaan modal mereka. Skedul permintaan dari investasi merupakan suatu fungsi menurun suku
bunga I = f i
Dimana : i I : Tingkat Investasi
io i : Tingkat Bunga i1
MEC I i 0 Io I1 0 I
Gambar 2.3 : Skedul Permintaan Investasi
b. Teori Akselerasi Investasi
xl
Teori akselerasi investasi menjelaskan bahwa investasi netto menurut pengertian pertumbuhan pengeluaran agregat. Diasumsikan bahwa perusahaan
secara keseluruhan memelihara suatu hubungan tertentu antara persediaan modalnya dengan tingkat output agregat, misalnya hubungan antara persediaan
modal K dengan tingkat output agregat Y ditentukan sebagai K = w Y dimana w, rasio barang modaloutput, rasio antara persediaan modal yang diinginkan dengan
tingkat output agregat, jadi investasi netto D K sama dengan w D Y. Tetapi teori akselerasi ini banyak mendapatkan kritik antara lain:
1. Mungkin ada keterlambatan lag dalam penambahan modal baik karena pembentukan barang modal membutuhkan waktu atau karena terdapat
hambatan atau kemacetan dalam industri yang memproduksi barang modal.
2. Penggantian dan investasi netto didasarkan pada pengharapan jangka panjang dan bukan pada perubahan output pada waktu ini.
3. Perkembangan tehnologi dapat menaikan atau bahkan dapat menurunkan jumlah modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan tingkat output
tertentu. 4. Meskipun ada perubahan output agregat minimal, investasi akan naik jika
beberapa perusahaan melakukan akumulasi kelebihan kapasitas bila permintaan turun sementara perusahaan lainnya menambahkan persediaan
modalnya bila permintaan naik.
c. Teori Usaha Perlahan-lahan dan Dorongan Besar
xli
Teori Investasi mengungkapkan bahwa investasi yang berlebihan dianggap tidak baik. Investasi seharusnya untuk memajukan usaha atau industri.
Pembangunan masyarakat desa dan usaha - usaha yang melibatkan banyak tenaga kerja. Meskipun demikian dapat dilakukan kegiatan yang intensif kapital asal
keseimbangan yang diraih lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh dari kegiatan yang bersifat padat karya Sadono Sukirno, 1995 : 129.
Teori dorongan besar menganjurkan investasi besar-besaran guna mengentaskan kemiskinan. Memaksimalkan output dengan mempergunakan
teknik - teknik yang relatif produktif dengan kapital besar. Konsentrasi investasi besar - besaran ini untuk menghasilkan alat-alat kapital guna mempertahankan
pendapatan dan pertumbuhan output. Konsumsi sebaiknya ditekan dan dititikberatkan pada skala ekonomi yang berupa produksi masa Dorn bush,1990 :
278.
B. Sektor Properti