terbentuk merupakan protein rGH dalam bentuk badan inklusi inclusion body. Pelet rGH dicuci dengan PBS sebanyak 2 kali dan disimpan pada suhu -80
o
C.
3.2 Rancangan Perlakuan
Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 ulangan yang diolah dengan rancangan acak lengkap, dengan jumlah ikan uji sebanyak 50 ekor tiap
ulangan perlakuan. Perlakuan adalah lama perendaman rGH yang berbeda pada ikan gurame, dengan membedakan perlakuan dengan dan tanpa menggunakan
NaCl 0,9. Ikan perlakuan yang diuji adalah : Perlakuan A : Ikan gurame direndam rGH+BSA Tanpa NaCl selama 3 jam
Perlakuan B : Ikan gurame direndam rGH+BSA Tanpa NaCl selama 2 jam Perlakuan C : Ikan gurame direndam rGH+BSA Tanpa NaCl selama 1 jam
Perlakuan D : Ikan gurame direndam rGH+BSA Tanpa NaCl selama 30 menit Perlakuan E : Ikan gurame direndam BSA+NaCl 0,9 Tanpa rGH selama 1 jam
Perlakuan F : Ikan gurame direndam rGH+BSA+NaCl 0,9 selama 1 jam Pemeliharaan benih ikan gurame dilakukan di Laboratorium Reproduksi
dan Genetik Organisme Akuatik, Departemen Budidaya Perairan, FPIK-IPB. Benih ikan gurame yang berumur 7 hari setelah habis kuning telur dan sudah
memakan naupli Artemia dipuasakan selama 1 hari sebelum diberi perlakuan. Perendaman Lampiran 3 dilakukan dengan menggunakan shock salinity dengan
NaCl sebesar 2,5 selama 2 menit dengan volume 200 mL untuk merendam ikan sebanyak 50 ekor. Ikan direndam didalam larutan rGH dan BSA Bovine Serum
Albumin 0,1 sebagai pelarut protein selama waktu perlakuan. Dosis rGH yang
digunakan sebesar 24 mg200mL untuk satu kali perendaman, nilai ini diperoleh dari penggunaan dosis optimum sebesar 120 mgL Syazili et al., 2011
a
yang diperoleh dari pemberian rGH sebanyak 4 kali lipat dari dosis 30 mgL Putra,
2011 untuk satu kali perendaman. Ikan gurame yang telah direndam dimasukkan kedalam akuarium dengan volume air sekitar 20 L dan dipeliharan hingga minggu
ke-3, selanjutnya ikan dipindahkan kedalam akuarium dengan volume air sekitar 50 L hingga akhir pemeliharaan diminggu ke-7.
Pemberian pakan naupli Artemia dilakukan saat benih ikan gurame berumur 3 hari hingga 2 minggu, dan selanjutnya diberikan cacing sutera sekitar
10-30 g hingga akhir pemeliharaan. Pengaturan kualitas air dilakukan dengan cara pengecekan suhu air 29-30
C, selanjutnya akuarium dibersihkan setiap hari dengan penyifonan untuk membuang semua kotoran dan sisa pakan, serta
pergantian air akuarium sebanyak 50-60 dengan air baru yang sebelumnya sudah diaerasi dan diberi biru metilena. Pengamatan pertumbuhan ikan dilakukan
dengan cara sampling setiap minggunya, kemudian ikan ditimbang dengan timbangan digital untuk melihat bobot ikan, dan selanjutnya ikan ditangkap
dengan saringan dan dihitung jumlah ikan tiap akuarium menggunakan sendok makan. Pengamatan gejala penyakit dan nafsu makan ikan diamati secara visual.
3.3 Parameter yang Diamati 3.3.1 Pertumbuhan MutlakGrowth Rate GR