Tujuan Penelitian Ikan Gurame Osphronemus goramy

ikan harus diinjeksi satu per satu. Perendaman merupakan metode yang lebih efisien dan efektif dalam penerapan pemberian rGH pada fase benih, karena dapat dilakukan dalam jumlah ikan yang banyak. Selain itu, penggunaan protein rGH ikan untuk meningkatkan produktivitas atau pertumbuhan ikan budidaya merupakan prosedur yang aman Willard, 2006 dalam Acosta et al., 2007. Aplikasi rGH pada ikan gurame telah diawali dengan penelitian untuk menentukan dosis perendaman yang menghasilkan pertumbuhan tertinggi. Dosis rGH 30 mgL dengan lama perendaman 1 jam dan frekuensi perendaman sekali seminggu selama 3 minggu menghasilkan peningkatan pertumbuhan benih ikan gurame sebesar 75 dibandingkan dengan dosis 10 mgL, 20 mgL, dan kontrol Putra, 2011. Selanjutnya, Syazili et al. 2011 a meneliti untuk menentukan frekuensi perendaman yang menghasilkan pertumbuhan tertinggi, yaitu perendaman rGH 4 kali lebih baik daripada 2, 3 dan 5 kali perendaman. Total dosis dari 4 kali perendaman tersebut sebesar 120 mgL juga dapat diberikan dalam sekali perendaman Syazili et al., 2011 b . Lama waktu perendaman rGH yang digunakan dalam penelitian Putra 2011 dan Syazili et al., 2011 a,b adalah selama 1 jam. Lama waktu perendaman tersebut didasarkan pada referensi yang bukan menggunakan ikan gurame dan belum diverifikasi lanjut, sehingga masih diperlukan informasi mengenai waktu yang efektif untuk perendaman rGH. Pada penelitian ini dilakukan pengujian lama waktu perendaman rGH yang optimum bagi benih ikan gurame. Pemberian rGH pada benih ikan dengan perendaman biasa dilakukan pada air mengandung NaCl 0,9 Putra, 2011. Pada penelitian ini juga diuji perendaman benih ikan gurame dalam air tawar tidak diberi NaCl 0,9 yang bertujuan untuk meminimalkan biaya serta membandingkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan gurame yang direndam dengan air mengandung NaCl.

1.2 Tujuan Penelitian

P enelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas rGH dengan dosis 120 mgL pada benih ikan gurame dengan lama waktu perendaman yang berbeda, serta perendaman dalam larutan rGH tanpa NaCl 0,9 air tawar, kemudian membandingkan pertumbuhan bobot dan kelangsungan hidup benih ikan gurame. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Gurame Osphronemus goramy

Ikan gurame Osphronemus goramy merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuningankeperak-perakan Gambar 1. Jenis ikan gurame yang biasa dikenal ada dua jenis, yaitu soang dan Jepang, tapi saat ini ada beberapa strain baru, seperti gurame porsalin, gurame blusafir, dan gurame paris. Gambar 1. Ikan gurame Osphronemus goramy Ikan gurame banyak dijual dengan berbagai ukuran mulai dari telur yang biasa disebut telur muter, ukuran kwaci, kuku, jempol, silet, korek, dan rokok, hingga ukuran dagingkonsumsi Dinas Perikanan Jakarta, 1997. Ikan gurame ukuran konsumsi banyak dipasarkan ke beberapa daerah di Pulau Jawa, seperti Jakarta dengan permintaan mencapai 22,5 tonhari pada tahun 2010 dengan tujuan restoran dan pasar swalayan KKP, 2010. Pada tahun 2009 produksi ikan gurame mencapai 46.452 ton dan ditargetkan akan meningkat 48.900 ton pada tahun 2014. Harga ikan gurame yang relatif tinggi mencapai Rp 25.000-Rp 30.000kg disebabkan oleh permintaan pasar tinggi, sedangkan produksi masih rendah. Setiap bulannya, petani ikan gurame mampu memasok ikan gurame ukuran konsumsi untuk daerah Jakarta dan sekitarnya serta Banten sebanyak 2-3 ton Dinas Perikanan Jakarta, 1997. Tingginya harga ikan gurame disebabkan karena ikan gurame merupakan ikan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat, untuk membesarkannya hingga ukuran konsumsi 500 g dibutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun dari ukuran benih 2-3 cm Dinas Perikanan Jakarta, 1997. Selain itu jumlah petani ikan gurame masih terbatas, hal ini disebabkan karena petani masih merasa kesulitan dalam hal waktu dan biaya produksi yang harus dihabiskan selama pemeliharaan benih dengan risiko yang cukup tinggi.

2.2 Rekombinan Hormon Pertumbuhan