merupakan faktor luar sedangkan variabel kedisiplinan belajar mewakili faktor dari dalam diri siswa.
e. Masalah Belajar
Sebelumnya banyak variabel yang menyelimuti masalah belajar seperti masalah intern maupun masalah ekstern dari pembelajaran itu sendiri, hal tersebut
diterangkan sebagai berikut : Menurut Soekiman 1988: 25 dalam bukunya Pengantar Layanan
Bimbingan dan Konseling dijelaskan : “Dalam proses belajar mengajar dapat timbul berbagai masalah baik dari murid maupun guru”. Berbagai masalah belajar yang
mungkin timbul dari subyek didik antara lain : 1 Pengaturan waktu termasuk mengisi waktu luang, 2 Memilih cara belajar, 3 Menggunakan buku-buku
pelajaran, 4 Berkelompok, 5 Mempersiapkan ulangan atau ujian. Sedang berbagai masalah belajar yang dapat timbul dari pengajar antara lain : 1 Menciptakan kondisi
yang memadai agar perbuatan belajar dapat berhasil, 2 Memilih metode dan alat- alat yang tepat sesuai dengan jenis dan situasi belajar, 3 Membuat rencana belajar
bagi murid, 4 Menyesuaikan proses belajar dengan kekhasan atau keunikan murid, 5 Penilaian hasil belajar, 6 Diagnosis kesulitan belajar dan sebagainya .
Pendidikan dapat diartikan sebagai bantuan perkembangan dengan melalui kegiatan belajar. Karena itu kegiatan belajar merupakan kegiatan inti dari
keseluruhan proses pendidikan. Ditinjau dari segi psikologis , belajar dapat diartikan sebagai suatu proses memperoleh perubahan tingkah laku untuk memperoleh pola-
pola respons yang baru yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara efisien.
Selanjutnya suatu pendorong yang besar pengaruhnya bagi murid dalam belajar ialah cita-cita. Cita-cita adalah merupakan pusat dari bermacam-macam
kebutuhan, sehingga dapat memotivasi energi psikis untuk belajar. Bagi murid- murid yang masih sangat muda biasanya belum benar-benar menyadari cita-cita
yang sebenarnya. Oleh karena itu perlu dibuatkan tujuan sementara supaya dapat menjadi motivasi atau pendorong yang cukup kuat untuk belajar.
f. Fungsi Prestasi Belajar