xxxiv
Dengan bertambahnya pengetahuan akan bahan yang lain dan tekhnik yang lebih baik, maka pertumbuhan barang – barang kerajinan di Indonesia semakin meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan
banyaknya permintaan akan barang kerajinan Indonesia, yang datang dari negara – negara lain terutama di kawasan timur tengah.
Sumber: Claire Holt, Melacak jejak perkembangan seni di Indonesia, 2000: XXIV.
4. Potensi Seni Kerajinan Indonesia.
Pemerintah berusaha menggali sumber – sumber devisa yang berasal dari sektor non migas, hal ini dimaksudkan untuk mencari alternatif pendapatan baru berhubungan dengan cadangan
minyak dan gas bumi Indonesia yang mulai menipis. Sektor pariwisata merupakan salah satu dari bidang yang akan diberdayakan, sedangkan sebagai sektor pendukung, kerajinan tidak dapat dipisahkan dengan laju
perkembangan pariwisata.
a. Seni Kerajinan Indonesia sebagai pendukung pariwisata.
Dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan ke kawasan Asia Pasifik semakin meningkat, hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk memperoleh tambahan kunjungan wisatawan mancanegara.
Salah satu komponen pariwisata yang berkaitan dengan barang kerajinan adalah cinderamata. Pemerintah dalam rangka pemasaran cinderamata telah melakukan berbagai usaha antara lain dengan membuka toko – toko penjualan di seluruh
penjuru tanah air. Selain itu menghimbau kepada hotel – hotel untuk memberikan cinderamata kepada tamu yang menginap di hotel tersebut.
b. Seni Kerajinan Indonesia Sebagai Penghasil Devisa.
Industri kecil dan kerajinan dewasa ini ternyata memberikan sumbangan yang tidak kecil bagi perolehan devisa negara. Untuk terus meningkatkan perolehan devisa dari sektor industri kecil dan kerajinan
dalam hal ini adalah departemen industri dan perdagangan mempunyai program kegiatan dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pembina, pengrajin, dan pengelola usaha barang kerajinan.
5. Kelemahan – Kelemahan Khusus Pengusaha Barang Kerajinan Indonesia.
Umumnya ada tiga kelemahan industri kerajinan yaitu, kemampuan pengelolaan yang tidak memadai, daya finansial yang lemah, dan kemampuan bersaing yang kurang kuat. Sebuah
penelaahan menunjukkan masalah – masalah yang dihadapi pengelola industri kecil dan cara – cara penanggulangannya.
a. Masalah – masalah yang dihadapi industri kecil.
1 Kurangnya pengalaman.
2 Kurangnya modal.
3 Lokasi yang salah.
4 Kekeliruan mengelola inventory.
5 Besarnya modal bagi fixed asset.
6 Kurangnya kredit bagi pelaksanaan kegiatan.
7 Keuntungan bagi diri sendiri yang terlalu besar.
8 Perluasan yang tidak terencana.
9 Penerapan sikap yang salah.
b. Penaggulangan.
xxxv
1 Kesadaran atas keterbatasan kemampuan.
2 Perencanaan yang matang.
3 Sistem pencatatan yang rapi.
4 Perhatian atas neraca, tidak hanya atas keuntungan.
5 Penyelidikan.
6 Pensuplayan dan bank.
7 Bantuan profesional.
8 Belajar Learning .
9 Perhatian atas faktor kesehatan.
Sumber: Bambang Tri Cahyono, Menejemen industri kecil, 1985.
B. Tinjauan Barang Kerajinan Jawa Tengah.