xx
2. TEMA
Berdasarkan latar belakang masalah khususnya pada ruang pamer serta obyek perencanaan barang kerajinan, maka tema efisiensi diharapkan mampu
menjadi pemecahan dari permasalahan yang ada. Sebuah hal dapat dikatakan efisien dapat dilihat dari dua segi; yang pertama jumlah hasil yang telah
dikerjakan dalam suatu waktu tertentu dan jumlah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan tersebut.
Efisiensi adalah pengertian yang menggambarkan adanya perbandingan terbalik antara suatu usaha dengan hasil yang dicapai. Suatu aktitas dapat
dikatakan efisien kalau usaha itu memberikan hasil yang maksimum dilihat dari sisi kualitas dan kuantitasnya. Selain itu suatu aktifitas dapat dikatakan efisien
kalau suatu hasil tertentu dapat dicapai dengan usaha yang minimum dari segi pemakaian waktu, tenaga, benda dan ruang.
3. PENERAPAN KONSEP DASAR PADA SUASANA RUANG
Hal yang paling utama dari konsep efisien adalah waktu dan hasil sebuah kegiatan, maka dalam penerapan konsep tersebut terhadap ruang pamer adalah citra yang
terbuka, luas, fresh segar, dan sederhana.
4. PENERAPAN PADA LAY OUT
Organisasi ruang yang sederhana sangat didukung oleh sistem sirkulasi yang jelas, hal tersebut menjadi pokok dalam penataan lay out ruang. Urutan dasar dari tujuan kegiatan promosi yaitu informatif, edukatif, dan sugestif akan diterapkan
dalam pembagian ruang serta sistem sirkulasi. Pertama pengujung akan diajak melalui ruang pamer tetap yang memiliki muatan informatif kuat setelah itu memasuki area edukatif yaitu ruang audiovisual. Terakhir setelah pengunjung terpola
dalam ruang pamer tetap dan ruang audiovisual, mereka diharapkan mampu tersugesti untuk melakukan transaksi pada ruang pemasaran dan ruang pamer temporer yang menampilkan stand – stand pameran.
Alur lay out pada ruang pamer tetap yang menampilkan show room – show room kerajinan berdasarkan klasifikasinya menggunakan kekhasan dari kerajinan Jawa Tengah itu sendiri. Pengunjung memulai mendapatkan informasi tentang
barang – barang kerajinan dari jenis kerajinan batik, ukir, wayang dan seterusnya. Pada atrium lobby pada kondisi normal difungsikan sebagai area pamer barang kerajinan Jawa Tengah masa lalu mini
museum, namun dalam keadaan tertentu ruangan dapat diubah untuk berbagai aktifitas seperti grand opening maupun demo kerajinan. Hal ini dimaksudkan agar ruang bersifat multifungsi selaras dengan konsep efisien.
xxi
5. ELEMEN PEMBENTUK RUANG