ELEMEN PEMBENTUK RUANG ELEMEN DEKORATIF PERABOT

xxi

5. ELEMEN PEMBENTUK RUANG

a. Lantai Konsep dasar dari penerapan material lantai berdasarkan pola sirkulasi ruang, hal tersebut dikarenakan agar pengunjung dapat dengan cepat memahami pola sirkulasi ruang. Alur sirkulasi yang lebih banyak diakses oleh pelaku kegiatan membutuhkan material yang kuat tidak licin serta mudah dalam perawatan dan pembersihan akan diterapkan material dari batu yaitu berupa granit celesto. Untuk area pameran penerapan material lantai dapat lebih variatif namun tetap memiliki persyaratan utama yaitu mudah dibersihkan dan mendukung fungsi ruang akan dipilih dari material kayu maupun vynil. Penerapan material lantai pada ruang – ruang yang membutuhkan ketenangan seperti ruang pemasaran dan audiovisual menggunakan material karpet. Sedangkan ruang utility menggunakan material lantai dari beton dan karamik. b. Dinding Sebagian besar dinding menggunakan batu bata plester finising cat, hal tersebut dikarenakan cat banyak memenuhi persyaratan ruang pamer yaitu tahan lama, tahan gesek, menampilkan suasana ruang, mudah dalam perawatan, mudah dalam pembersihan, dan tentunya mendukung suasana ruang. Ruang audiovisual akan diterapkan material yang memenuhi persyaratan akustik yaitu kayu. Ruang pemasaran menggunakan material gypsum cover wall paper, sedangkan ruang – ruang utility menggunakan material keramik. c. Plafon Ruang – ruang dalam perencanaan ini menggunakan material gypsum board finishing cat dengan permainan level dan bentuk. Alasan digunakan material ini xxii karena gypsum board mudah dalam perawatan, banyak pilihan motif dan warna serta mendukung fungsi ruang.

6. ELEMEN DEKORATIF

Pada dasarnya benda pamer sendiri merupakan elemen hias, sehingga penerapan motif pada ruang sangat dikurangi. Dasar flat dengan garis – garis tegas merupakan jenis dekoratif yang dipilih.

7. PERABOT

Bersifat moveble sehingga selaras dengan konsep efisien dan fleksibelitas, kuat, kontemporer style, memenuhi standart desain. Perabot – perabot yang direncanakan lebih dikhususkan pada kegiatan pameran seperti lemari display, vitrin, meja informasi, dan meja komputer. Sedangkan perabot pada lobby dan lounge adalah sofa set, arm chair, counter recepcionis, meja petugas keamanan, kursi kerja. Untuk keperluan pada kafetaria menggunakan perabot kursi, meja, snack display, cake dan sandwich display, serta meja kasir.

8. INTERIOR SISTEM