28
BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Masalah kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan
apapun.
1
Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. sebagai suatu profesi maka harus memenuhi kriteria
profesional.
2
A. KompetensiProfesional Guru PAI
1. Pengertian Kompetensi ProfesionalGuru
Istilah kompetensi
diartikan sebagai
perpaduan antara
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam pola berpikir dan bertindak atau sebagai seperangkat tindakan cerdas dan
penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai
dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah
kewenangan kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu
1
Omar Hamalik,
Pendidikan Guru
BerdasarkanPendektanKompetensi,Jakarta:BumiAksara, 2003,hlm.34.
2
Omar Hamalik, Pendidikan Guru BerdasarkanPendektanKompetensi, hlm.36.
hal.
3
Kompetensi menunjuk kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan latihan.
4
Kompetensi ini ada beberapa rumusan atau pengertian yang perlu dicermati yaitu kompetensi
competence, menurut Hall dan Jones sebagaimana dikutip oleh Masnur Muslich, yaitu pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu
kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur.
5
Sedangkan menurut Peter Salim, kompetensi juga berarti “quality
of condition of being legally quikified, eligible, or admissible, yakni kualitas atau keadaan memenuhi syarat atau yang dapat diterima menurut
ketentuan hukum.”
6
Richards menyebutkan bahwa istilah kompetensi mengacu pada perilaku yang dapat diamati, yang diperlukan untuk
menuntaskan kegiatan sehari-hari. Sedangkan Spencer dan Spencer dalam Hamzah B. Uno mengatakan bahwa kompetensi merupakan karakteristik
yang menonjol bagi seseorang dan menjadi cara-cara berperilaku dan berfikir dalam segala situasi, dan berlangsung dalam periode waktu yang
3
Tim Penyusun Kamus Depdikbud, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Reality Publisher, 2008, hlm. 379.
4
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, hlm. 96.
5
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah,Jakarta: Bumi Aksara, 2007, hlm. 15.
6
Peter Salim, Standard Indonesia-English Dictionary.Jakarta : Modern English Press, 1993, hlm. 426.
lama.
7
Menurut Uzer Usman bahwa kompetensi guru merupakan suatu kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya
secara bertanggung jawab dan layak.
8
Kompetensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui
pendidikan dan latihan.
9
Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
10
Dalam PP No 74 Tahun 2008 tentang Guru, pasal 3 ayat 1 menyebutkanbahwa:
Kompetensisebagaimanadimaksuddalalampasal 2
merupakanseperangkatpengetahuan, ketrampilandanperilaku yang harusdimiliki,
dihayati, dikuasaidandiaktualisasikanoleh
guru dalammelaksanakantugaskeprofesionalan.
11
Sedangkan dalam PP No: 74 Tahun 2008 tentang Guru, pasal 3 ayat 7 menyatakan bahwa:
Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud pada ayat 2 merupakan kemampuan guru dalam menguasai bidang ilmu
7
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hlm. 63.
8
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002, hlm.14.
9
Piet A. Suhertian dan Ida Alaida Suhertian, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Program Inversive Education, Bandung : Rineka Cipta, 1992, hlm.4.
10
Lihat selengkapnya, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
11
PP No 74 Tahun 2008 tentang Guru, pasal 3 ayat 1.
pengetahuan, tekonologi, danatau seni dan budaya yang diampunya, yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan
standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
b. konsep dan metode disiplin keilmuan, tekonologi,atau seni yang
relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaranatau pelosok mata
pelajaran yang akan diampu.
12
Profesionalharusdimulaidaridirisendirisebagaimanadisebutkan dalam al-
Qur’an berikut:
اَِِ ٌرِبَخ َهللا نِإ َهللا اوُق تاَو ٍدَغِل ْتَمدَق ام ٌسْفَ ن ْرُظنَتْلَو َهللا اوُق تا اوُنَمآ َنيِذلا اَه يَأ اَي َنوُلَ ْ َ ت
Wahai orang-orang yang beriman Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap orang
memperhatikan apa
yang telah
diperbuatnya untuk hari esok akhirat, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan. QS. Al-Hasyr: 18.
Sedangkan pengertian guru sebagaimana dijelaskan dalam Undang- undangRepublik IndonesiaRINo.14tahun2005 tentang Guru danDosen,
Pasal1 ayat1 , bahwa: Guru adalah tenaga profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia sekolah pada
jalur
pendidikan formal,
pendidikan dasar
danpendidikanmenengah. Guru sebagai pendidik harus bertanggung jawab menyampaikan
materi pelajaran kepada murid, tetapi juga harus mampu membentuk
12
PP No: 74 Tahun 2008 tentang Guru, pasal 3 ayat 7.
kepribadian murid. Lebih –lebih guru pendidikan agama Islam.
13
Secara umum, fungsi atau peranan penting guru dalam proses belajar mengajar di
sekolah adalah sebagai direktur belajar. Artinya setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai
keberhasilan belajar sebagaimana yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan proses belajar mengajar.
14
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no: 16 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa:
Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional.
2. Guru Pendidikan Agama Islam