banding matapelajaran yang lain, karenapendidikan agama Islam mengajarkanisiajaranitusendiri.
54
B. Prestasi Belajar Siswa
1. Pengertian Prestasi BelajarSiswa
Pengertian prestasi adalah hasil tertinggi terbaik yang diperoleh dalam
suatu kerja.
55
Apabila prestasi
dikaitkan dengan
proses pembelajaran maka pengertian prestasi belajar adalah hasil dari
pengukuran serta penilaian usaha belajar.
56
Menurut Tulus Tu’u, terkait dengan prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas
dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
57
Sedangkan pengertian belajar adalah proses yang di lakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkunganya.
58
Pemaknaan tersebut memberikan pengertian bahwa prestasi belajar siswa adalah suatu hasil yang di peroleh siswa
54
Departemen Agama RI, PedomanPenulisanKaryaIlmiah Guru, Jakarta: DirektoratJendralKelembagaan Agama Islam,2005,hlm.107.
55
Surawan Martinus, Kamus Kata Serapan, Jakarta: PT Gramedia, 2008, hlm. 479.
56
Sutartinah Tirta Negoro, Anak Super Normal dan Program Pendidikannya, Jakarta: Bumi Aksara,2001,hlm.43.
57
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta:Grasindo,2004,hlm.75.
58
Pupuh Faturrohman, dkk., Psikologi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2010, hlm. 61.
dalam kaitanya dengan kegiatan belajar mengajar yang berbentuk nilai- nilai.
Dari uraian di atas dapatlah diidentifikasi ciri-ciri kegiatan yang disebut “belajar” sebagai berikut:
a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu yang belajar, baik yang aktual maupun potensial; b.
Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatkanya kemampuan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama;
c. Perubahan terjadi karena usaha.
59
Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku. Bagaimana bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah itu
dinyatakan dalam perumusan tujuan instruksional. Hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan meliputi tiga aspek,
yaitupertama aspek kognitif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan ketrampilankemampuan
yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut. Kedua aspek afektif, meliputi perubahan-perubahan dari segi mental, perasaan dan
kesadaran, dan ketiga, aspek psikomotorik, meliputi perubahan- perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik.
60
Ketiga aspek tersebut satu sama lain tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu
kesatuan.
59
Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Departemen Agama, 1998, hlm. 3
60
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2005. hlm.197.
2. Tipe Belajar Siswa