Dampak Stres Kerja Landasan Teori .1 Konflik Pekerjaan-Keluarga Work-Familly Conflict

1. Eustres, yaitu hasil dari respons terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif bersifat membangun. Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. 2. Distres, yaitu hasil dari respons terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif bersifat merusak. Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran absenteeism yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan dan kematian.

2.1.2.4 Dampak Stres Kerja

Pada umumnya stres kerja lebih banyak merugikan diri karyawan maupun perusahaan. Arnold 1986 dalam waluyo 2013:94 menyebutkan bahwa ada empat konsekuensi yang dapat terjadi akibat stres kerja yang dialami oleh individu, yaitu: 1 Terganggunya kesehatan fisik. Stres yang dialami oleh seseorang akan merubah cara kerja sistem kekebalan tubuh. Penurunan respon antibodi tubuh disaat mood sedang negatif dan akan meningkat naik pada saat mood seseorang sedang positif. Banyak sudah penelitian yang menemukan adanya kaitan sebab-akibat antara stres dan penyakit, seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi, dan beberapa penyakit lainnya. 2 Terganggunya kesehatan psikis. Stres berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan dan kekhawatiran yang terus-menerus. 3 Kinerja terganggu. Pada tingkat kerja yang tinggi ataupun ringan akan membuat menurunkan kinerja karyawan. Banyak karyawan yang tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, atau pekerjaan yang tidak selesai pada waktunya entah karena kelambanan ataupun karena banyaknya kesalahan yang berulang. 4 Mempengaruhi individu dalam pengambilan keputusan. Seseorang yang mengalami stres dalam bekerja tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 2.1.3 Kelelahan Emosional Emotional Exhaustion 2.1.3.1 Pengertian Kelelahan Emosional Emotional Exhaustion Terdapat beberapa pengertian kelelahan emosional emosional exhaustion menurut para ahli, diantaranya yaitu: 1. Maslach dan Jackson 1981:101 mendefinisikan kelelahan emosional sebagai kelelahan emosi yang terjadi ketika timbul perasaan tertekan dan kelelahan yang diakibatkan suatu pekerjaan, yang ditantadai dengan kehabisan sumber daya emosional dan kekurangan energi. 2. Suminar dan Yulianti 2013:164 memandang kelelahan emosional sebagai kelelahan yang timbul karena seseorang yang bekerja terlalu intens, berdedikasi, dan berkomitmen pada pekerjaannya, sehingga bekerja terlalu banyak dengan waktu yang lama sehingga mereka mengesampingkan kebutuhan dan keinginan keluarga dan menimbulkan perasaan tertekan. 3. Ahmad 2010:269 kelelahan emosinal adalah kelelahan yang disebabkan oleh menipisnya sumber daya atau energi dan waktu yang diakibatkan peran yang berlebihan sehingga seseorang tidak dapat melakukan peran dan tanggung jawabnya secara memadai dan nyaman. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kelelahan emosional emotional exhaustion adalah kelelahan yang terjadi ketika karyawan dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang berlebihan dan tidak dapat mengelola antara peran dan konflik yang terjadi pada pekerjaan dan keluarga.

2.1.3.2 Aspek Kelelahan Emosional