Bentuk Komitmen Organisasional Karakteristik Karyawan yang memiliki Kinerja Yang Tinggi Indikator Kinerja

4. Mahis dan Jackson dalam Sopiah 2008:155 memberikan defininisi, komitmen organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasional adalah suatu kondisi dimana loyalitas karyawan dibuktikan dengan berusaha tetap bertahan bersama organisasi yang ditempati dan memberikan usaha yang terbaik untuk mencapai tujuan dan nilai organisasi.

2.1.4.2 Bentuk Komitmen Organisasional

Menurut Meyer, dkk 1998 mengemukakan tiga komponen komitmen organisasional, yaitu: 1. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional. 2. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan lain, atau karena tidak menemukan pekerjaan lain. 3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.

2.1.4.3 Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasional

Menurut David 1997 mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu: 1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, dll. 2. karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan, konflik, peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dll. 3. Karakteristik struktur, misalnya besarkecilnya organisasi, bentuk organisasi sentralisasidesentralisasi, kehadiran serikat pekerja. 4. Pengalaman kerja, pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. 2.1.5 Kinerja Karyawan 2.1.5.1 Pengertian Kinerja Karyawan Terdapat beberapa pengertian Kinerja menurut para ahli, diantaranya yaitu: 1. Mangkunegara 2005:9 mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 2. Wibowo 2007 Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan itu, tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan. Kinerja merupakan suatu prestasi kerja yang tidak terlepas dari proses pelaksanaan pekerjaan. 3. Hasibuan 2001 kinerja prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu. 4. Brahmasari 2008:128 kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk output kuantitatif dan kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain. 5. Simamora 2004:2009 kinerja adalah tingkatan dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Kinerja mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang sesuai dengan wewenangtanggung jawab masing-masing karyawan selama periode tertentu.

2.1.5.2 Karakteristik Karyawan yang memiliki Kinerja Yang Tinggi

Sebuah studi tentang kinerja menemukan beberapa karakteristik karyawan yang memiliki kinerja tinggi. Mink dalam Rahardjo:2005 Menyebutkan beberapa karakteristik karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi, meliputi: 1. Berorientasi Pada Prestasi Karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi, keinginan yang kuat membangun sebuah mimpi tentang apa yang mereka inginkan untuk dirinya. 2. Percaya Diri Karyawan yang kinerja tinggi memiliki sikap mental positif yang mengarahkannya bertindak dengan tingkat percaya diri yang tinggi. 3. Pengendalian Diri Karyawan yang yang memiliki kinerja yang tinggi mempunyai rasa percaya diri yang sangat mendalam. 4. Kompetensi Karyawan yang kinerjanya tinggi telah mengembangkan kemampuan spesifik atau kompetensi berprestasi dalam daerah pilihan mereka. 5. Persisten Karyawan yang kinerjanya tinggi mempunyai piranti kerja, didukung oleh suasana psikologis, dan pekerja keras terus-menerus.

2.1.5.3 Indikator Kinerja

Sebuah organisasi didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Sementara tujuan itu sendiri tidak sepenuhnya akan dapat dicapai jika karyawan tidak memahami tujuan dari pekerjaan yang dilakukannya. Artinya, pencapaian tujuan dari setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan akan berdampak secara menyeluruh terhadap tujuan organisasi. Oleh karena itu, seorang karyawan harus memahami indikator-indikator kinerja sebagai bagian dari pemahaman terhadap hasil akhir dari pekerjaanya. Sementara itu, dalam kaitannya dengan indikator kinerja karyawan, simamora 1995 mengemukakan bahwa kinerja karyawan dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1. Kualitas Kerja, yaitu meliputi jumlah produksi kegiatan yang dihasilkan. 2. Kuantitas Kerja, yaitu berlaku sebagai standar proses pelaksanaan kegiatan rencana organisasi. 3. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, yaitu pemenuhan kesesuaian waktu yang dibutuhkan atau diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan. Indikator-indikator kinerja karyawan sebagaimana disebutkan diatas memberikan pengertian bahwa pekerjaan yang dilakukan karyawan dilandasi oleh ketentuan-ketentuan dalam organisasi. Disamping itu, karyawan juga harus mampu melaksanakan pekerjaanya secara benar dan tepat waktu.

2.1.5.4 Fator-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja