B. Hakikat Pengawas Sekolah Sebagai Jabatan Profesional
Tandas-tanda bahwa jabatan pengawas sekolah diakui sebagai jabatan profesional dalam bidang kependidikan dimulai sejak ditetapkan
keputusan. MENPAN No. 118 tahun 1996 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya. Berdasarkan keputusan tersebut,
yang dimaksud dengan pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan
dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, sekolah dasar dan sekolah menengah. Berdasarkan Kepmen. PAN No. 118 tahun 1996. pasal
2, tugas pokok pengawas adalah menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang menjadi
tanggung jawabnya. Tugas menilai dan membina bukanlah tugas yang ringan, yang sekedar datang berkunjung ke sekolah untuk berbincang-
bincang sejenak dan setelah itu pulang tanpa ada tidak lanjutnya. Tugas menilai dan membina membutuhkan kemampuan dalam hal kecermatan
melihat kondisi sekolah, ketajaman analisis dan sintesis, ketepatan memberikan treatment yang diperlukan serta komunikasi yang baik antara
pengawas sekolah dengan setiap individu di sekolah. Arti pembinaan sendiri adalah memberikan arahan, bimbingan, contoh dan saran dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah, untuk itu diperlukan keteladanan dari pihak pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Dengan
kemampuan-kemampuan tersebut diharapkan pengawas sekolah dapat menjadi partner kerja yang serasi dengan pihak sekolah dalam memajukan
sekolahnya, bukan menjadi seorang “pengawas” yang menakut-nakuti pihak sekolah.
Berkaitan dengan hal itu, maka seorang pengawas pendidikan di sekolah haruslah seseorang yang professional, tidak bisa dijalankan oleh
sembarang orang. Pengertian pengawas yang professional tersebut mengarah pada pengawas yang memenuhi kulaifikasi akademik tertentu,
memiliki kompetensi tertenti, serta memenuhi persyaratan pengalaman kerja dan pengalaman lainnya yang dapat menunjang aktivitas
kepengawasan yang ia jalankan. Persyaratan bagi seorang pengawas pendidikan formal telah jelas
dikemukakan dalam PP No. 19 tahun 2005, utamanya pasal 39 dan kemudian dipertegas dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor
12 tahun 2007. Dalam PP No. 19 tahun 2005, pasal 39 telah ditegaskan, bahwa seorang pengawas pendidikan formal harus dapat memenuhi kreteria
sebagai berikut: 1. Berstatus sebagai guru sekurang-kurangnya 8 delapan tahun atau
kepala sekolah sekurang-kurangnya 4 empat tahun pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan satuan pendidikan yang diawasi.
2. Memiliki sertifikat pendidikan fungsional sebagai pengawas satuan pendidikan, dan
3. Lulus seleksi sebagai pengawas satuan pendidikan Persyaratan sebagai tenaga pengawas sekolah yang dikemukakan
secara umum dalam PP No. 192005 tersebut kemudian dijabarkan secara lebih rinci dalam Peraturan menteri Pendidikan Nasional
PERMENDIKNAS No. 12 Taun 2007. Dalam PERMENDIKNAS No. 12 tahun 2007 tersebut telah dirinci persyaratannya bagi pengawas TK dan
SDMadrasah Ibtidaiyah, dan Pengawas SMPMTs dan pengawas SMAMASMKMAK.secara lengkap dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Kualifikasi Pengawas Taman Kanak-kanakRaudhatul Athfal TKRA
dan Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah SDMI adalah sebagai berikut:
a. Berpendidikan minimum sarjana S1 atau diploma empat D-IV kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi;
b. 1 Guru TKRA bersertifikat pendidik sebagai guru TKRA dengan pengalaman kerja
minimum delapan tahun di TKRA atau kepala sekolah TKRA dengan
pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas TKRA;
2 Guru SDMI bersertifikat pendidik sebagai guru SDMI dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun di SDMI atau kepala
sekolah SDMI dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas SDMI;
c. Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang IIIc; d. Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai
pengawas satuan pendidikan; e. Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang
dapat diperoleh melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas, pada lembaga yang ditetapkan
pemerintah; dan f. Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan.
2. Kualifikasi Pengawas Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah SMPMTs, Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah
SMAMA, dan Sekolah Menengah KejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan SMKMAK adalah sebagai berikut :
a. Memiliki pendidikan minimum magister S2 kependidikan dengan berbasis sarjana S1 dalam rumpun mata pelajaran yang relevan pada
perguruan tinggi terakreditasi; b. 1 Guru SMPMTs bersertifikat pendidik sebagai guru SMPMTs
dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di SMP MTs atau kepala sekolah
SMPMTs dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk
menjadi pengawas SMPMTs sesuai dengan rumpun mata pelajarannya;
2 Guru SMAMA bersertifikat pendidik sebagai guru dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun dalam rumpun mata
pelajaran yang relevan di SMAMA atau kepala sekolah SMAMA dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk
menjadi pengawas SMAMA sesuai dengan rumpun mata pelajarannya;
3 Guru SMKMAK bersertifikat pendidik sebagai guru SMKMAK dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun dalam rumpun
mata pelajaran yang relevan di SMKMAK atau kepala sekolah SMKMAK dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk
menjadi pengawas SMKMAK sesuai dengan rumpun mata pelajarannya;
c. Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang IIIc; d. Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas
satuan pendidikan; e. Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang
dapat diperoleh melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas, pada lembaga yang ditetapkan
pemerintah; dan f. Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan.
Di samping harus dapat memenuhi persyaratan seperti di jelaskan di atas, seorang pengawas pada jenjang pendidikan formal juga dituntut
untuk memiliki kompetensi tertentu. Yang dimaksudkan dengan kompetensi pengawas sekolah tersebut adalah seperangkat
kemampuan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang harus dikuasai dan ditampilkan oleh pengawas sekolah dalam
melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada sekolah-sekolah binaannya. Pengertian lain tentang kompetensi
pengawas sekolah adalah pola pikir dan pola tindak pengawas sekolah
dalam melaksanakan tugas-tugas kepengawasan. Pola pikir dilandasi
kemampuan kognitif dan pola tindak dilandasi kemampuan afektif dan psikomotorik. Dalam pengertian kompetensi pengawas sekolah
sebagaiana dikemukakan diatas tersirat adanya tiga ciri utama kompeten. Ketiga ciri tersebut adalah sebagai berikutL
1 adanya substansi atau materi yang harus dikuasai pengawas sekolah yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokoknya,
2 adanya performasnce atau tampilan prilaku nyata dari pengawas sekolah dalam dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai
pencerminan dari materi yang telah dikuasainya, serta 3 adanya hasil dari performancetampilan perilaku nyata pengawas
sekolah dalam bentuk hasil-hasil pengawasan yang tampak dari kinerja sekolah yang dibinanya.
Secara lebih rtinci jenis-jenis kompetensi apa yang harus dikuasai oleh seorang pengawas sekolah tersebut akan disajikan pada
bagian tersendiri pada Bab ini.
C. Mengapa Jabatan Pengawas Sekolah Selama Ini Kurang Mendapatkan Pengakuan Secara Layak?