Faktor yang mempengaruhi keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah

f. Menentukan organisasi termasuk didalamnya ialah cara kerja, dan kerjasama dalam mewujudkan program bimbingan. g. Hendaknya diadakan evaluasi program bimbingan yang gunanya untuk mengecek seberapa jauh rencana dan pengaturan kerja itu telah dapat dilaksanakan.

B. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah

Selain ada faktor penghambat, tentu ada juga faktor yang mempengaruhi keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Menurut Prayitno 1998: 185 yang mempengaruhi keberhasilan terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling adalah perlu diperhatikannya hal-hal sebagai berikut: tenaga, sarana dan prasarana, waktu, kerjasama, suasana profesional, dan dana. 1. Tenaga. Tenaga utama dalam layanan bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling yang merupakan tenaga profesional. Tenaga ini hendaklah memiliki modal personal dan modal profesional yang dapat diandalkan untuk tuigas- tugas profesinya. Rasio antara guru bimbingan dan konseling diberi tugas atau tanggung jawab penuh melakukan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap 150 orang siswa. 2. Sarana. Sarana yang diperlukan untuk penunjang pelayanan bimbingan dan konseling seperti: alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, alat penyimpan data khususnya dalam bentuk himpunan data, kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan, perlengkapan administrasi seperti alat tulis menulis, format rencana satuan layanan dan kegiatan pendukung serta blangko laporan kegiatan. 3. Prasarana. Prasarana pokok yang diperlukan adalah ruangan yang cukup memadai serta prabotannya. Ruangan ini hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga di satu segi para siswa yang berkunjung ke ruangan tersebut merasa senang dan di sisi lain di ruangan tersebut dapat dilaksanakan layanan dan kegiatan bimbingan lainnya sesuai dengan asas- asas dan kode etik bimbingan dan konseling. 4. Waktu. Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling memerlukan waktu yang cukup. Oleh karena itu perlu disediakan waktu dan kesempatan yang memadai bagi terselenggaranya segenap jenis layanan bimbingan dan konseling dengan berbagai kegiatan pendukungnya itu. waktu di luar jam-jam pelajaran jam sekolah perlu disediakan dan diatur dengan baik bagi terselenggaranya layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan pendukungnya. 5. Kerja sama. pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif memerlukan kerja sama semua pihak berkepentingan dengan kesuksesan pelayanan itu. Kerja sama antar personil sekolah dengan tugas dan peran masing- masing dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah sangat vital. Tanpa kerja sama antar personal itu, kegiatan bimbingan dan konseling akan banyak mengalami hambatan. Demikian juga kerjasama dengan orang tua siswa, para siswa yang ada di sekolah, dan para ahli lain yang sangat diperlukan dalam rangka alih tangan kasus, dan berbagai lembaga serta pihak-pihak lain di masyarakat pada umumnya, semua akan lebih menjamin keberhasilan upaya bimbingan dan konseling di sekolah. Bentuk kerjasama dengan segenap pihak itu perlu disusun dan dikembangkan. 6. Suasana Profesional. pelayanan bimbingan dan konseling adalah pelayanan profesional, sehingga pelaksanaannya memerlukan suasana profesional. Suasana ini akan terwujud apabila para pelaksananya adalah tenaga profesional dan kegiatannya dilandasi oleh asas- asas serta kode etik profesional. 7. Dana. Dana diperlukan bagi penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Juga untuk keperluan lain, seperti perlengkapan administrasi, kunjungan rumah, dan penyusunan laporan kegiatan.

C. Kendala Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling