28
2.1.1.3.3 Pengertian SAP
SAP merupakan singkatan dari Systems Applications and Products in data processing adalah aplikasi ERP yang telah diterapkan dihampir semua
perusahaan-perusahaan besar dengan investasi yang sangat-sangat mahal. SAP telah menjadi aplikasi ERP yang lengkap dengan melalui proses penyempurnaan
hampir bertahun-tahun ditiap implementasinya. Definisi SAP Menurut modul PT. PLN 2008 :
“SAP adalah perusahaan pembuat aplikasi perangkat lunak software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi menjalankan
operasinya secara efisien dan efektif”.
Salah satu produk SAP adalah aplikasi untuk ERP yang terdiri dari beberapa modul dengan kemampuan mendukung berbagai transaksi yang
dibutukan dalam proses bisnis. Transaksi ini sifatnya terintegrasi antar modul.
2.1.2 Teori Kepuasan Kerja
Para ahli manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi memberikan definisi atau konsep mengenai kepuasan kerja dengan ungkapan
bahasa dan tinjauan dari sudut pandang yang berbeda-beda namun makna yang terkandung dari definisi yang mereka ungkapkan pada umumnya sama, yaitu
bahwa kepuasan kerja itu adalah sikap dan perasaan umum dari seorang pekerja terhadap pekerjaannya. Agar penulis dapat memahami konsep kepuasan kerja
secara komprehensif maka akan dikutipkan pendapat pakar MSDM dan perilaku organisasi seperti yang tampak pada Tabel 2.1 berikut ini :
29
Tabel 2.1 Pendapat Pakar MSDM dan Perilaku Organisasi Mengenai Kepuasan Kerja
No Kepuasan Kerja merupakan
Pendapat
1 Sikap umum seorang pekerja terhadap pekerjaannya, yang merupakan
perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima pekerja dengan jumlah imbalan yang ia yakini akan terima.
Robbins 2001:21
2 Tingkat dimana individu merasa positif atau negatif mengenai
pekerjaan mereka. Wood et al
2001:113 3
Suatu perasaan yang menyenangkan yang diakibatkan oleh persepsi bahwa
seseorang telah
menyelesaikan pekerjaannya
atau memperhitungkan pemenuhan nilai-nilai kerja penting seseorang.
Noe at al 2000:364
Dari beberapa definisi kepuasan kerja yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja itu merupakan bagian kepuasan hidup
yang berhubungan dengan perasaan dan sikap umum dari seorang pekerja terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan
mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Namun motivasi ini kadang terbendung oleh berbagai ragam kerutinan, hambatan lingkungan kerja yang
kurang seimbang, atau situasi dan perangkat kerja yang secara ergonomis tidak mendukung peningkatan produktivitas kerja.
Apabila pegawai merasa puas, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi
perusahaan. Disisi lain bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau pegawai bekerja tidak produktif artinya pagawai tidak memiliki semangat kerja
yang tinggi tidak ulet dalam bekerja. Berdasarkan pengalaman dan dari beberapa buku yang pernah saya baca,
biasanya pagawai yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan
30
memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya pegawai yang kepuasan kerjanya rendah,
cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan
keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja diperusahaan.
Menurut Robbins, 2001 kepuasan kerja didefinisikan : “sebagai suatu
sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya ”. Definisi ini mengandung
pengertian yang luas. Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang terbedakan dan terpisahkan satu
sama lain discrete job elements. Jika mengacu pada George Jones 2002 : “kepuasan kerja merupakan kumpulan feelings dan beliefes yang dimiliki orang
tentang pekerjaannya ”.
Pengungkapan ketidakpuasan pegawai bisa disampaikan dalam 4 cara : 1. Respon Voice Aktif Konstruktif: memberikan saran
2. Respon Loyalty Pasive: tidak melakukan apapunConstructive: harapan kondisi membaik
3. Respon neglect Pasive: tidak mau tauDestructive: membiarkan kondisi memburuk
4. Respon Exit Destructive: karyawan keluarActive: mencari pekerjaan baru
31
2.1.2.1 Aspek-Aspek Dalam Kepuasan Kerja
Aspek –aspek lain yang terdapat didalam kepuasan karyawan antara lain :
1 Kerja yang secara mental menantang Kebanyakan karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi
mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai
betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan
kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan
karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.
2 Ganjaran yang pantas Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang
mereka persepsikan sebagai adil dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik di dasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat
keterampilan individu dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan, tidak semua orang mengejar uang.
Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang
menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah
dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan, yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Serupa pula karyawan berusaha
32
mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil fair and just kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari
pekerjaan mereka.
3 Kondisi kerja yang mendukung Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi
maupun untuk
memudahkan mengerjakan
tugas. Studi-studi
memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur suhu, cahaya,
kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak ekstrem terlalu banyak atau sedikit.
4 Rekan kerja yang mendukung Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang
berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang
ramah dan menyenagkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari
kepuasan.
5 Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen sama dan
sebangun dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan
33
bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih
besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut dan karena sukses ini, mempunyai keboleh jadian yang lebih besar untuk mencapai
kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.
2.1.3 Keterkaitan Antara Variabel Penelitian