Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasaan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

(1)

DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

FITRI RAHMADHANI 1.05.06.113

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

Fitri Rahmadhani, “Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten” dibawah bimbingan Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.

Sebelum menggunakan ERP, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten menggunakan Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEG) yaitu sebuah sistem yang dipergunakan untuk pemeliharaan data kepegawaian pada PT. PLN (Persero) yang meliputi tiga divisi, yaitu divisi Sumber Daya Manusia, Keuangan, dan Material. Kekurangan sistem ini adalah cara kerjanya tidak terpusat dari unit induk sehingga pegawai membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data. Karena sistem ini belum dapat menunjang pekerjaan pegawai, maka sistem ini diperbaiki lagi dengan menggunakan ERP (Sistem Enterprise Resource Planning). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem yang berjalan, untuk mengetahui tanggapan pegawai mengenai Sistem Enterprise Resource Planning, untuk mengetahui kepuasan kerja pegawai, untuk mengetahui hubungan Sistem Enterprise Resource Planning terhadap Kepuasan Kerja Pegawai.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, Sedangkan dalam metode analisis menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui sistem yang berjalan menggunakan pendekatan terstruktur. Pengujian statistik yang digunakan adalah korelasi pearson product moment, regresi linier sederhana, koefisien determinasi, dan Uji z. Untuk memperoleh hasil analisa pengolahan data menggunakan software SPSS 15.0 for windows.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Sistem Enterprise Resource Planning signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai sebesar 80%, sedangkan sisanya sebesar 20% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti pengetahuan, kompetensi dan motivasi. Dengan demikian jika Sistem Enterprise Resource Planning tersebut digunakan dengan baik maka semakin meningkat Kepuasan Kerja Pegawai di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Kata Kunci : Sistem Informasi, ERP (Enterprise Resource Planning), Kepuasan Kerja Pegawai.


(3)

Fitri Rahmadhani, "Analysis of Enterprise Resource Planning Systems (ERP) Impact on Job Satisfaction Employee At PT. PLN (Persero) Distribution West Java and Banten" under the guidance of Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.

Before using ERP, PT. PLN (Persero) Distribution West Java and Banten using Information Systems Officer (SIPEG) is a system used for the maintenance of personnel data in PT. PLN (Persero) which includes three divisions, namely the division of Human Resources, Finance, and Materials. Disadvantages of this system is the way it works is not centrally from the parent unit so that the employee takes a long time in data processing. Because these systems can not support the employee's job, then the system is improved more by using the ERP (Enterprise Resource Planning System). The purpose of this study was to determine the system running, to see what the employees of Enterprise Resource Planning System, to find employee job satisfaction, to determine the relationship of Enterprise Resource Planning Systems on Employee Job Satisfaction.

The method used in this research is survey method, while the method of analysis using qualitative and quantitative research methods. To find a system that runs using a structured approach. The test statistic used is the Pearson product moment correlation, simple linear regression, the coefficient of determination, and Test z. To obtain the results of analysis of data processing using software SPSS 15.0 for windows.

The analysis showed that significant Enterprise Resource Planning System on Employee Job Satisfaction by 80%, while the rest 20% is influenced by other factors not examined in This research such as knowledge, competence and motivation. Trus if the Enterprise Resource Planning System is used by both the increase of Employee Job Satisfaction in the PT. PLN (Persero) Distribution West Java and Banten.

Keywords : Informatiom Systems, ERP (Enterprise Resource Planning), Employee Job Satisfaction.


(4)

Assalamua’laikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”. Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Jenjang S1 program studi Sistem Informasi Fakultas Teknik, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sadar bahwa laporan penelitian ini jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan sumbangan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajamen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(5)

5. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra, SE., M.Si, selaku Pembimbing penyusunan skripsi yang dengan integritas akademik, kesabaran, kearifan serta kasih sayang dalam mencurahkan waktu dalam memberikan bimbingan disela-sela kesibukan yang luar biasa, ketegasan dan wawasan yang luas menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan laporan skripsi ini.

6. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT, dan Ibu Lusi Melian S.Si., MT, selaku Penguji pada sidang skripsi, terimakasih atas petunjuk dan koreksinya yang membangun.

7. Seluruh Staf Pengajar Bapak/Ibu dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer yang telah memberikan Ilmu dan pengetahuan kepada penulis, serta Seluruh Staf dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia.

8. Ibu Betty, Bu Anne, Pak Edi dan Bu Yuli selaku pembimbing lapangan yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu-ilmu baru dan memberikan motivasi kepada penulis.

9. Bapak/Ibu serta seluruh Staf pegawai PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yang telah memberikan segala informasi.

10. Teristimewa, buat Papa dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan motifasi, dorongan semangat, perhatian dan kasih sayang kepada penulis serta do’a yang mengiringi selama penulisan skripsi ini.

11. Buat Kakak-kakakku Tersayang, Dedi, Leni, Dede dan Beni, yang sudah banyak memberi do’a, materil, perhatian, support yang sangat luar biasa kepada penulis.

12. Dan tak lupa pula buat Keponakan”Ku Tersayang yang slalu membuat penulis merasa terhibur.


(6)

teman-bantuan, inspirasi dan motivasinya. Senang bisa bersama-sama kalian, smoga kebersamaan kita tetap ada.

15. Semua teman-teman kelas MI-3 angkatan 2006 yang selalu belajar bersama selama ini yang pasti akan penulis rindukan saat-saat perjuangan bersama kalian. 

16. Dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan Skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua. Amien Ya Robbal Alamin..

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2011

Penulis


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan semakin besar. Hal ini dikarenakan dengan penerapan teknologi dalam bidang apapun yang pada awalnya dikelola menggunakan cara yang manual kini telah dikelola menggunakan hasil teknologi. Baik itu berupa mesin, peralatan digital, bahkan teknologi pengolahan yang menggunakan komputer. Semua itu ditujukan agar dapat memudahkan dan memaksimalkan hasil yang akan dicapai terlebih dalam bidang informasi yang efektif, efisien dan mudah untuk di distribusikan kepada pengguna informasi tersebut. Agar dapat bekerja dalam membuktikan diri kepada negara dan bangsa guna tercapainya pembangunan diberbagai bidang teknologi, tentunya diberbagai bidang tersebut membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli dan terampil agar mampu menjawab berbagai tantangan dimasa depan.

Dalam perkembangannya, teknologi pada saat sekarang ini sudah memasuki era global yang memiliki arti, bahwa informasi diharuskan dapat disalurkan kepada pengguna yang berada dilokasi manapun disegala penjuru dunia. Tuntutan lainya adalah informasi dapat diperoleh tanpa mengenal batasan waktu.


(8)

Keahlian, ketekunan dan kemampuan mengantarkan manusia pada arah kemajuan di bidang ilmu pengetahuaan dan teknologi yang telah kita capai sekarang ini. Semua tidak terlepas dari peran serta para ilmuwan-ilmuwan yang berani menghadapi tantangan zaman hingga mampu menciptakan teknologi berupa, salah satu jenis ERP (Enterprice Rosouce Planning) yang sekarang diterapkan pada perusahaan di indonesia, salah satunya Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di indonesia. Direktur Utamanya adalah Dahlan Iskan, yang dilantik pada 23 Desember 2009 menggantikan Fahmi Mochtar yang menjabat sejak 2008.

ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah kerangka kerja transaksi perusahaan, suatu sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa guna mengintegrasikan dan mengotomasikan banyak proses internal dalam menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, akunting perusahaan, keuangan, dan sumber daya manusia. Semua jenis ini mengimplementasikan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP). ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II), yaitu merupakan hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya.

Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Adapun sistem yang digunakan sebelum menggunakan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah Sistem Informasi Pegawai (SIPEG) yang terdapat dibagian SDM, Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) terdapat dibagian Keuangan, dan Sistem Material (SIMAT) terdapat dibagian Logistik. Sistem-sistem tersebut


(9)

masih belum bisa terintegrasi dengan pusat, dengan kata lain Sistem Informasi Pegawai ini masih belum terkoneksi dengan kantor pusat, sehingga kantor pusat tidak bisa mengontrol atau mengambil data yang diperlukan secara online, sehingga ketika pengirimkan data harus dilakukan secara manual. Oleh karena itu Perusahaan Listrik Negara ingin melakukan penyeragaman sistem pada seluruh PLN jawa dan bali.

Dengan penerapan sistem yang baru, ketika kantor pusat membutuhkan informasi atau data mengenai anak perusahaan dapat langsung mengambilnya secara online. Selain itu kantor pusat juga bisa mengamati secara langsung kondisi anak perusahaan secara online.

Harapan PT. PLN (Persero) dalam mengimplementasikan Sistem ERP adalah untuk standarisasi proses bisnis diseluruh unit bisnis, disamping itu juga Sistem ERP juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan agar terciptanya kepuasan kerja pegawai.

Dibandingkan dengan sistem-sistem sebelumnya, Sistem ERP memiliki berbagai keunggulan serta kelemahan, perbandingannya secara umum dapat dilihat seperti tabel 1.1 dibawah ini :


(10)

Tabel 1.1

Perbandingan Sebelum menggunakan ERP dan Sesudah menggunakan ERP Secara Umum

Sistem terdahulu Sistem yang digunakan saat ini ERP

Keunggulan: Keunggulan:

a) lebih user friendly (Lebih mudah digunakan)

a) Integrasi data keuangan. Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan

memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.

b) Akses informasi secara Real Time/langsung.

c) Standarisasi Proses Operasi. ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional

perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif. d) Sistem lebih canggih.

Kelemahan: Kelemahan:

a) Belum terintegrasi dengan PLN pusat (belum bisa di onlinekan) b) Kualitas sistem tidak secanggih

Sistem ERP.

c) Proses pertukaran dokumen masih manual,dan dokumen yang digunakan masih hardcopy.

a) Sistem tidak fleksibel terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan b) Apabila terjadi kesalahan

pengiputan data, maka akan berakibat error pada sistem. c) Sistem ERP lebih sulit

digunakan.

d) Sistem ERP tidak bisa dibuka secara bersamaan.

Sumber: Modul ERP PT. PLN 2008

Untuk menggambarkan lebih jelas tentang perubahan alur yang terjadi sebelum dan sesudah pengimplementasian Sistem ERP dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini :


(11)

Tabel 1.2

Perbandingan sebelum menggunakan Sistem ERP dan sesudah menggunakan ERP secara detail

No Area Bisnis Proses yang terjadi Sebelum menggunakan ERP Sesudah menggunakan ERP 1. Financial

Management (Manajemen Keuangan)

- General Ledger (Buku Besar) - Sebelum menggunakan Sistem ERP semua dokumen atau berkas transaksi dari bagian keuangan,logistik, dan SDM diberikan kepada bagian Akuntansi, dan akan dijurnal oleh bagian akuntansi.

- Ketika Sistem ERP

diimplementasikan maka setiap

bagian seperti bagian keuangan, logistik, dan SDM dapat melakukan proses penjurnalan melalui sistem ERP. Sehingga penjurnalan tidak terpusat kepada bagian akuntansi. - Akun

Receivable

- Laporan piutang dari Bagian Niaga yang telah

direkonsiliasi dengan Keuangan akan di posting oleh Bagian Akuntansi ke GL Magic.

-Jurnal akan terposting secara otomatis secara harian di ERP Data koreksi juga akan terposting melalui interface ke dalam ERP. - Cash

Management

- Hardcopy akan di Rekonsiliasi Bank ke SIMKEU dilakukan pada akhir bulan.

-Rekonsiliasi Bank ke Sistem ERP dilakukan setiap hari

menggunakan program interface. - Cost

Controlling

- Pemantauan anggaran tidak bisa secara real- time dan online.

- Pemantauan anggaran dengan transaksi dapat dilakukan real- time dan online.

2. Human

Resource Management (Manajemen -Organizational Management

- Semua proses pengelolaan data masih dilakukan secara manual.

-Struktur Organisasi yang berbeda dapat dipelihara dalam sistem pada


(12)

Manusia) - Lowongan jabatan dapat dimonitor di sistem.

-Struktur Organisasi dikelola di sistem. -Semua perubahan organisasi

(struktur, rincian, dll) akan

dilakukan terpusat diKantor Pusat dan melalui persetujuan Kantor Pusat. - Personnel

Administration

- Proses

mentransfer data pegawai masih panjang artinya jika terdapat dua unit, satu unit ingin mentransfer data pegawai, unit tersebut harus mengambil data di database di unit1, dan

mengirimkan data kepada unit2, dan kemudian

dimasukkan kepada database unit2.

- File pegawai tidak bisa di transfer pada kantor pusat, sehingga proses memonitor status transfer tidak terjadi.

- Proses transfer data bisa langsung dilakukan antar unit1 dan unit2 tanpa harus mentransfer data secara manual, karena unit1 dan unit2 sudah

terintegrasi dengan Sistem ERP, sehingga data bisa di Sharing secara real-time.

-Status transfer pegawai dapat dimonitor pada sistem oleh Kantor Pusat dan Unit Asal.

- Time Management

- Sistem informasi terdahulu

pengelolaan waktu tidak bisa dikelola secara lengkap.

- Jatah cuti tahunan/ cuti besar dan tunjangannya dihasilkan secara otomatis dari penghitungan di


(13)

dalam sistem. - Evaluasi waktu kerja dilakukan oleh sistem. - Perhitungan IPS Bonus berdasarkan hasil evaluasi waktu kerja dari sistem.

- Pengelolaan data yang terkait dengan waktu kerja pegawai diatur secara terpusat di dalam sistem.

- Payroll - Untuk mengolah

data penggajian masih menggunakan sistem yang sederhana dan tidak terintegrasi dengan bagian lain.

- Proses simulasi payroll dapat dilakukandi sistem. - Proses payroll dilakukan di sistem. - Hasil payroll dapat langsung di postingkarena terintegrasi dengan bagian Keuangan. - Incident Report Management

- Proses laporan insiden masih dilakukan dengan manual dan memakan waktu yang lama karena alur prosesnya panjang.

- Proses sudah dilakukan oleh sistem dan alur prosesnya cepat.

3. Material Management

- Inventory Management

- Proses inventory Management masih manual dan belum

terintegrasi.

- Proses sudah terintegrasi oleh Sistem ERP, sehingga tingkat keakurasian data tinggi.

- Warehouse Management

- Proses pengaturan

- Sistem ERP dapat mengelola tempat


(14)

dilakukan manual oleh petugas.

hingga ke level rak Sumber: Modul ERP PT. PLN 2008

Melihat dari perbandingan diatas dapat simpulkan bahwa sistem informasi yang baru dapat memberikan dampak positif dan juga negatif. Maka dari itu penulis menganalisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan akan memaparkan, menjelaskan sejauh mana kegunaan, manfaat yang dihasilkan dari sistem informasi yang telah diterapkan tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana dampak dari Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap Kepuasan Kerja Pegawai, maka perlu diadakannya suatu penelitian untuk mengukur dari Sistem yang tersedia apakah sudah dapat diterima oleh pegawai atau pengguna/user.

Pengukuran tersebut diperuntukkan untuk mencapai kepuasan kerja pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena tanpa tercapainya kepuasan kerja, maka tidaklah mungkin pegawai mampu memberikan kualitas layanan yang optimal kepada masyarakat. oleh karena itu dengan Sistem ERP dimaksudkan agar kepuasan kerja pegawai akan tercipta. seperti yang dikemukakan dalam model ERP. Ada beberapa prinsip yang menjadi dasar semua aktivitas proyek implementasi ERPyaitu :

a) Merancang template proses bisnis yang dapat dipakai semua bisnis unit PLN, dan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan individu atau suatu unit bisnis saja.


(15)

b) Menggunakan template Utility Best Practice; Perbedaan dari Best Practice hanya diijinkan apabila ada aturan pemerintah atau business requirements PLN yang sangat spesifik.

c) Proyek akan semaksimal mungkin menggunakan standar fungsi SAP, ERP yang ada

d) Memakai prinsip “Satu Kali Input Data”

Berkaitan dengan uraian diatas, dalam kegiatan penyusunan skripsi ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pengertian indentifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi objek permasalahan yang akan diteliti dengan metode-metode pengumpulan dan pengolahan data. Sedangkan rumusan masalah adalah ketidaksesuaian yang ada dilapangan dengan tujuan atau harapan dari perusahaan sehingga permasalahan atau kesenjangan tersebut haruslah dapat diatasi untuk mencapai tujuan bersama dari suatu instansi atau perusahaan. Berikut adalah identifikasi dan rumusan masalah yang terdapat pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(16)

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui identifikasi masalah sebagai berikut :

a. Sistem tidak fleksibel terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan, dimana sifat kebijakan tersebut berpengaruh terhadap format sistem, sehingga jika terjadi perubahan sistem perusahaan harus langsung menghubungi vendor dan itu memakan waktu dan biaya tambahan bagi perusahaan.

b. Proses penginputan data yang salah berakibat error pada sistem masih sering terjadi, sehingga dapat mengganggu pekerjaan.

c. Pengolahan sistem yang lama, berpengaruh pada Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang ada saat ini.

d. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) tidak bisa dibuka secara bersamaan ketika terdapat beberapa orang membuka file yang sama, file tidak bisa dibuka

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari hasil identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini ditemukan beberapa rumusan masalah diantaranya :

1. Bagaimana Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang sedang berjalan saat ini di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Bagaimana tanggapan responden (pegawai) atas penggunaan Sistem

Enterprise Resource Planning (ERP) di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(17)

3. Bagaimana kepuasan kerja pegawai setelah menggunakan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

4. Seberapa besar dampak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kepuasan kerja pegawai di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berikut adalah maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian adalah :

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, sebagai latihan untuk studi banding antara hal-hal yang telah dipelajari selama bangku kuliah, dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan serta memberikan gambaran tentang dampak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kepuasan kerja pegawai pada PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan Banten beserta untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendididkan kesarjanaan S1 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2 Tujuan penelitian


(18)

1. Untuk mengetahui Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang sedang berjalan saat ini di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Untuk mengetahui tanggapan responden (pegawai) atas penggunaan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

3. Untuk mengetahui kepuasan kerja pegawai setelah menggunakan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

4. Untuk mengetahui seberapa besar dampak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kepuasan kerja pegawai di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik dalam kegunaan praktis maupun akademis.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis sebagai berikut :

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atas upaya perbaikan masalah yang terkait agar dapat membantu perusahaan dalam menilai sejauh mana Sistem


(19)

Enterprise Resource Planning (ERP) berperan dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

b. Bagi Pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi agar pegawai menyadari pentingnya pemahaman Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen (teory) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

b. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat berguna sebagai referensi dalam penulisan, sebagai bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai objek yang diteliti, serta hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bermanfaat kepada peneliti lain yang akan mengambil


(20)

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian ini pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berlokasi di Jln. Asia Afrika No.63 Bandung 40111. Adapun pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan pada waktu jam kerja, senin s/d jum’at, dari bulan april - agustus 2011.

Tabel 1.3 Jadwal Penelitian

No Kegiatan 2011

April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal 2 Survey Objek Penelitian 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data 5 Penyusunan Skripsi 6 Seminar Riset 7 Revisi Seminar 8 Penyebaran Kuesioner 9 Pengolahan Data 10 Sidang

11 Revisi Sidang 12 Penyerahan Skripsi


(21)

DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan suatu suatu tinjauan terhadap teori, generalisasi dan konsep yang dapat mengarahkan penulis dalam mengkaji permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritis dalam analisis temuan. Selain itu, tinjauan pustaka juga dapat diartikan sebagai suatu kajian terhadap studi terdahulu yang relevan dengan studi yang dilakukan beberapa penelitian yang telah dituangkan kedalam bentuk buku. Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari tinjauan kepustakaan yang berdasarkan pada beberapa sumber.

2.1.1 Teori Sistem Enterprise Resource Planning 2.1.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Menurut pengertian umum suatu sistem adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.


(22)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :

Menurut Tata S, “Analisis Sistem Informasi” (2003 : 10) :

“Sistem adalah setiap kumpulan dari komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sistem atau sistem bagian.

2.1.1.1.1 Elemen Sistem

Gambar 2.1 Model Suatu Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

Input Proses

Feed back


(23)

a. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan ( input )

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

d. Keluaran ( output )

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.


(24)

e. Batas ( boundary )

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau di modifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanisme) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.


(25)

2.1.1.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal) sebagai berikut :

1. Komponen Sistem ( components )

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem ( boundary )

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem ( environments )

Lingkungan luar (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi


(26)

dari sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem ( interface )

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem ( input )

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem ( output )

7. Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

8. Pengolah Sistem ( Process )

9. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah


(27)

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

10.Sasaran Sistem ( objectives ) atau Tujuan ( goal )

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka opersai sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.1.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, yaitu : a) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik.

b) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dirancang oleh manusia. c) Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat


(28)

diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkuntgan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luarnya atau subsistem lainnya.

2.1.1.2 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu.

Sistem informasi di definisikan Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang diterjemahkan oleh Jogianto H.M, (2005 : 11) menyatakan bahwa sistem informasi adalah :

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia


(29)

yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi.

Tiga faktor keberhasilan suatu Sistem Informasi Menurut Cook 1977, diantaranya :

1. Keserasian dan mutu data; 2. Pengorganisasian data; 3. Tatacara penggunaanya.

2.1.1.2.1 Elemen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu: blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya, sebagai berikut :

1. Software

a) Blok Masukan ( input block )

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b) Blok Model ( model block )

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis


(30)

data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c) Blok Keluaran ( output block )

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

2. Hardware

Blok Teknologi ( technology block )

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

3. Data

Blok Basis Data ( database block )

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

4. Procedure

Blok Kendali ( control block )

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(31)

2.1.1.3 Pengertian Sistem Enterprise Resource Planning

Sistem ERP adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu sistem finansial, sistem distribusi, sistem manufaktur, sistem maintenance dan sistem human resource.

Definisi ERP menurut Devenport yang dikutip dalam buku “ERP Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis” (2007 : 3) :

“ERP terdiri dari paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi diperusahaan meliputi: keuangan transaksi, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok dan informasi konsumen”.

Definisi lain ERP Menurut PT. PLN (Persero) 2008 :

“ERP merupakan terminologi industri untuk paket perangkat lunak bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan :

• otomatisasi dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnisnya • standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis

• akses informasi secara real-time”.

2.1.1.3.1 Perkembangan Enterprise Resource Planning

Sejak semula diisukan sekitar tahun 1960-an, ERP telah mengalami evolusi yang cukup drastis hingga mencapai bentuk seperti yang sekarang dikenal Menurut Santo F Wijaya, Suparto Darudianto (2009 : 17). Perkembangan ERP tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :


(32)

Tahap 1 : Material Requirement Planning

Cikal bakal ERP adalah konsep Material Requirement Planning (MRP) atau perencanaan kebutuhan material.

Tahap 2 : Close-Loop MPR

Sistem ini dirancang untuk membantu menjalankan rencana pekerjaan di berbagai lokasi pabrik, penjadwalan inventory internal dan eksternal. Tahap 3 : Manufacturing Resource Planning (MRP II)

Evolusi berikutnya dari sistem Close-loop MRP adalah MRP II (untuk membedakannya dengan MRP, Material Requirement Planning).

Tahap 4 : Enterprise Resource Planning (ERP)

Tahapan berikutnya adalah evolusi konsep manajemen sumber daya organisasi/perusahaan adalah ERP. Dasar-dasar ERP sebetulnya diturunkan dari MRP II , tetapi proses bisnisnya diperluas dan lebih sesuai terapakan pada kondisi perusahaan yang memiliki beberapa unit bisnis. Dengan sistem ERP integrasi keuangan lebih ditekankan,alat bantu rantai-pasok,dukungan atas bisnis melintas batas fungsi organisasi bahkan melintas perusahaan dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Tahap 5 : Extended Enterprise Resource Planning (ERP II)

ERP generasi berikutnya mulai diluncurkan sekitar tahun 2000. ERP ini sering disebut dengan Extended ERP,karena merupakan perluasan dari fungsi yang ada di pada sistem ERP, yaitu mencangkup fungsi-fungsi yang dapat menjembatani komunikasi dengan supplier dan konsumen. Sistem Extended ERPO ini tidak hanya berfokus pada


(33)

konsumen, proses produksi, transaksi realtime, management aset perusahaan, bahkan berfokus pada usaha optimasi seluruh jaringan bisnis, termasuk integrasi dengan supplier.

2.1.1.3.2 Ciri-Ciri Enterprise Resource Planning

Menurut Mulia (2004), sebuah sistem ERP memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Sistem Tunggal

Sistem ERP dibangun dalam sistem tunggal sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat karena memiliki data yang terintegrasi. 2. Modul lengkap

Sistem ERP memiliki modul yang lengkap dan saling terintegrasi yang menjangkau semua bagian dan fungsi perusahaan karena mempunyai konsep jelas.

3. Fleksibel

Sistem ERP sangat fleksibel dan dapat diimplementasikan disemua anak perusahaan atau pabrik manapun dalam suatu perusahaan karena dapat disesuaikan (dikonfigurasikan) sesuai kebutuhan.

4. Laporan

Sistem ERP memiliki data seluruh sumber daya perusahaan dan dapat memberikan laporan apa saja yang diperlukan termasuk fungsi-fungsi statistik untuk menganalisa laporan.


(34)

2.1.1.3.3 Pengertian SAP

SAP merupakan singkatan dari Systems Applications and Products in data processing adalah aplikasi ERP yang telah diterapkan dihampir semua perusahaan-perusahaan besar dengan investasi yang sangat-sangat mahal. SAP telah menjadi aplikasi ERP yang lengkap dengan melalui proses penyempurnaan hampir bertahun-tahun ditiap implementasinya.

Definisi SAP Menurut modul PT. PLN 2008 :

“SAP adalah perusahaan pembuat aplikasi perangkat lunak (software) yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi menjalankan operasinya secara efisien dan efektif”.

Salah satu produk SAP adalah aplikasi untuk ERP yang terdiri dari beberapa modul dengan kemampuan mendukung berbagai transaksi yang dibutukan dalam proses bisnis. Transaksi ini sifatnya terintegrasi antar modul.

2.1.2 Teori Kepuasan Kerja

Para ahli manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi memberikan definisi atau konsep mengenai kepuasan kerja dengan ungkapan bahasa dan tinjauan dari sudut pandang yang berbeda-beda namun makna yang terkandung dari definisi yang mereka ungkapkan pada umumnya sama, yaitu bahwa kepuasan kerja itu adalah sikap dan perasaan umum dari seorang pekerja terhadap pekerjaannya. Agar penulis dapat memahami konsep kepuasan kerja secara komprehensif maka akan dikutipkan pendapat pakar MSDM dan perilaku organisasi seperti yang tampak pada Tabel 2.1 berikut ini :


(35)

Tabel 2.1

Pendapat Pakar MSDM dan Perilaku Organisasi Mengenai Kepuasan Kerja

No Kepuasan Kerja merupakan Pendapat

1 Sikap umum seorang pekerja terhadap pekerjaannya, yang merupakan

perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima pekerja dengan jumlah imbalan yang ia yakini akan terima.

Robbins (2001:21)

2 Tingkat dimana individu merasa positif atau negatif mengenai

pekerjaan mereka.

Wood et al (2001:113)

3 Suatu perasaan yang menyenangkan yang diakibatkan oleh persepsi

bahwa seseorang telah menyelesaikan pekerjaannya atau

memperhitungkan pemenuhan nilai-nilai kerja penting seseorang.

Noe at al (2000:364)

Dari beberapa definisi kepuasan kerja yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja itu merupakan bagian kepuasan hidup yang berhubungan dengan perasaan dan sikap umum dari seorang pekerja terhadap pekerjaannya.

Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Namun motivasi ini kadang terbendung oleh berbagai ragam kerutinan, hambatan lingkungan kerja yang kurang seimbang, atau situasi dan perangkat kerja yang secara ergonomis tidak mendukung peningkatan produktivitas kerja.

Apabila pegawai merasa puas, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Disisi lain bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau pegawai bekerja tidak produktif artinya pagawai tidak memiliki semangat kerja yang tinggi tidak ulet dalam bekerja.

Berdasarkan pengalaman dan dari beberapa buku yang pernah saya baca, biasanya pagawai yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan


(36)

memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya pegawai yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja diperusahaan.

Menurut Robbins, (2001) kepuasan kerja didefinisikan: “sebagai suatu sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya”. Definisi ini mengandung pengertian yang luas. Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang terbedakan dan terpisahkan satu sama lain (discrete job elements). Jika mengacu pada George & Jones (2002) : “kepuasan kerja merupakan kumpulan feelings dan beliefes yang dimiliki orang tentang pekerjaannya”.

Pengungkapan ketidakpuasan pegawai bisa disampaikan dalam 4 cara : 1. Respon Voice (Aktif & Konstruktif: memberikan saran)

2. Respon Loyalty (Pasive: tidak melakukan apapun/Constructive: harapan kondisi membaik)

3. Respon neglect (Pasive: tidak mau tau/Destructive: membiarkan kondisi memburuk)

4. Respon Exit (Destructive: karyawan keluar/Active: mencari pekerjaan baru)


(37)

2.1.2.1 Aspek-Aspek Dalam Kepuasan Kerja

Aspek–aspek lain yang terdapat didalam kepuasan karyawan antara lain : 1) Kerja yang secara mental menantang

Kebanyakan karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.

2) Ganjaran yang pantas

Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik di dasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan, tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan, yang lebih


(38)

mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka.

3) Kondisi kerja yang mendukung

Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak ekstrem (terlalu banyak atau sedikit).

4) Rekan kerja yang mendukung

Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan.

5) Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan

Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan


(39)

bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut dan karena sukses ini, mempunyai keboleh jadian yang lebih besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.

2.1.3 Keterkaitan Antara Variabel Penelitian

Pada penelitian ini ada keterkaitan antara variabel penelitian sebagai berikut :

2.1.3.1 Dampak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan Kepuasan Kerja Pegawai

Suatu sistem informasi sangatlah berpengaruh terhadap perusahaan maupun instansi. Karena sistem informasi digunakan sebagai sarana untuk bisa mendapatkan hal-hal penting didalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, perusahaan maupun instansi.

Sistem Enterprise Resource Planning yang diterapkan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan maupun instansi terkait guna mencapai tujuan dari perusahaan maupun instansi terkait tersebut dan tentunya berguna bagi pengguna sistem secara langsung.

Hubungan X dan Y menurut modul PT. PLN (Persero) :

“Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN, maka diperlukan solusi ERP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan IT PLN (ITMP) dimana ERP merupakan salah satu alat untuk melakukan


(40)

Tentu dalam melakukan pekerjaan ini tidak mudah. Untuk itu apabila pegawai memiliki kinerja, produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, dalam menjalankan proses kerja ERP maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Sehingga akan terjadi kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh pagawai”.

(Sumber: Modul ERP PT. PLN (Persero) 2008)

Menurut hasil penelitian yang diperoleh DeLone dan McLean (1992) menunjukkan :

“Sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan karyawan”.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan kepuasan kerja pegawai yaitu jika pemakai sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, sehingga mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut.

2.2 Kerangka Pemikiran

Dalam bentuk yang kompleks sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar diberbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi sistem informasi. Sebuah sistem informasi membutuhkan sebuah sistem yang dapat dijadikan penghubung antara user dengan sebuah sistem informasi.

Jadi sebuah sistem informasi dapat berhasil diimplementasikan ditentukan oleh pemahaman user terhadap sistem dari sistem informasi tersebut.

Untuk mendukung Strategi Bisnis PLN, maka diperlukan solusi ERP yang akan diimplementasikan ke seluruh unit PLN. Hal ini sesuai dengan Perencanaan


(41)

IT PLN (ITMP) dimana ERP merupakan salah satu alat untuk melakukan transformasi PLN menjadi perusahaan listrik kelas dunia yang cost competitive.

Definisi lain ERP Menurut modul PLN 2008 :

“ERP merupakan terminologi industri untuk paket perangkat lunak bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan :

• otomatisasi dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnisnya • standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis

• akses informasi secara real-time”.

Menurut Jurnal Keefektifan Sistem Informasi dengan Kepuasan :

“Diketahui bahwa Sistem informasi memiliki kemampuan yang sesuai keinginan pengguna, sehingga semakin baik/meningkat sistem informasi yang digunakan maka user akan semakin puas. Dengan demikian terdapat hubungan antara sistem informasi dengan kepuasan”.

Dalam penelitian ini penulis membahas 5 (lima) dimensi sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi, yaitu :

a) Manusia (Brainware)

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengguna akhir pakar sistem informasi.

Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya mahasiswa, pemasok, dll. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang meengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi misalnya sistem anali, developer, dll.

b) Perangkat Keras (Hardware)

Semua peralatan yag diginakan dalam proses informasi berupacomputer dn media data seperti CD, disk, lembaran kertas data, dll. c) Perangkat Lunak (Software)


(42)

Semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan dalam pemrosesan informasi, tidak hanya berupa program tetapi dapat juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan intruksi/perintah dari pengguna sumber data sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan proses pengolahan informasi dan mengoperasikan perintah bagi pengguna informasi.

d) Data

Data dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi manajemen melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

e) Jaringan

Media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses informasi dan data peralatan lainnya serta dikendalikan melalui software komunikasi, sumber daya jaringan dapat berupa kabel, nirkabel, satelit, seluler, modem, prosesor, dll.

Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam sustu sistem informasi manajemen.

Sedangkan untuk pengukuran faktor kepuasan, bisa dilihat dari 6 (enam) aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu :

1) Gaji (Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

2) Pekerjaan itu sendiri (The Work It Self), Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa


(43)

keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.

3) Promosi (Promotion), Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja. 4) Rekan Kerja (Co-Worker), Merupakan faktor yang berhubungan dengan

hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.

5) Atasan (Supervision), Atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.

6) Kondisi Kerja (Working Condition), Kondisi lingkungan tempat bekerja, fasilitas kantor yang memadai yang menunjang semua kebutuhan dalam bekerja, sehingga dapat menciptakan kenyamanan dalam bekerja.

Dalam proses pengukuran Sistem Enterprise Resource Planning dari segi kemudahan dan operasional serta dalam menggunakan sistem ini diharapkan dapat memberi kepuasan kapada pegawai serta user (pengguna).

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas sebagai pedoman dalam melakukan penelitian, dirumuskan paradigma mengenai asumsi bahwa Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berdampak terhadap Kepuasan Kerja Pegawai, dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut :


(44)

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran

2.2.2 Perbedaan dan Persamaan dengan Penelitian Sebelumnya

Perbandingan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian sebelumnya digunakan sebagai tolak ukur dalam kajian penelitian. Dapat dilihat dari tabel 2.2 perbandingan di bawah ini :

Tabel 2.2

Perbedaan dan Persamaan dengan penelitian sebelumnya

No Nama Judul Perbedaan Persamaan

1. Henny Hendarti Korelasi Antara Efektifitas Sistem Membahas tentang sejauh mana Pembahasan sama-sama membahas Kepuasan Kerja Pegawai

( Variabel Y) - Gaji (Pay)

- Pekerjaan itu sendiri (The Work It Self) - Promosi (Promotion) - Rekan Kerja (Co-Worker) - Atasan (Supervision) - Kondisi Kerja

(Working Condition)

Kepuasan Kerja merupakan sikap umum seorang pekerja terhadap pekerjaannya, yang merupakan perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima pekerja dengan jumlah

imbalan yang ia yakini akan terima.

Robbins (2001 : 21) Sistem

Enterprise Resource Planning ( Variabel X )

- Manusia (Brainware)

- Perangkat Keras (Hardware) - Perangkat Lunak (Software) - Data

- Jaringan Agus Mulyanto (2009 : 31)

ERP merupakan terminologi industri untuk paket perangkat lunak bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan:

- otomatisasi dan mengintegrasikan sebagian besar dari proses

bisnisnya

- standarisasi proses bisnis di seluruh unit bisnis

- akses informasi secara real-time Sumber:


(45)

(2008) Informasi KRS Online Dengan Kepuasan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara keefektifan Sistem Informasi KRS Online terhadap Kepuasan Mahasiswa

Universitas Bina Nusantara.

tentang Sistem

Informasi KRS Online dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

2. Josua Tarigan

Enterprise Resource Planning (ERP) Dampak Dalam Pendidikan, Profesi Akuntansi dan Auditor

Variabel yang diteliti mengenai hubungan ERP terhadap faktor pendidikan, Profesi Akuntansi dan Auditor. ERP membawa pengaruh kedalam pendidikan akuntansi, profesi akuntan dan tentu saja profesi auditor.

3. Zeplin Jiwa Husada Tarigan Pengaruh Implementasi ERP Terhadap Product Differensial and Cost Leadership Dalam Meningkatkan Kepuasan Perusahaan Menggunakan teknologi informasi (ERP) dalam upaya meningkatkan kepuasan karyawan diperusahaan.

Perusahaan bergerak dibidang manufaktur.

4. Muhaimin (2004) Hubungan Antar Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan Operator Shawing Computer Bagian Produksi Pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Di Bandung

Variabel yang diteliti adalah mengenai kepuasan karyawan.

Penelitian sama-sama membahas tentang kepuasan karyawan dan penelitian bukan hanya mengenai kepuasan, melainkan tentang hubungannya dengan disiplin kerja karyawan.

5. Dodik Agung Indra Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Kredit Perorangan dan Kelompok: Studi Kasus Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Karang Anyar Mengukur tingkat kualitas pelayanan terhadap kepuasan. Sama-sama membahas mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan.

6. Dr. Setyo Hari (2008) Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Software Mengukur tingkat Kualitas Sistem Informasi Perceived dan Kualitas Software terhadap Kepuasan Penelitian sebelumnya sama-sama membahas tentang Kualitas Sistem Informasi Perceived


(46)

Pengguna (user) 7. Thomas F

Gattiker, Dale L Goodhue (2005)

What Happen After ERP Implementation: Understanding The Impact Of Interdependence And Differentiation On Plant-Level Outcomes Membahas tentang ERP dan mengotomatisasi data dan beberapa business proses dari suatu perusahaan atau organisasi.

Hanya membahas tentang sistem ERP.

8. Rr. Sri Handayani (2004) Pengaruh Komputer Mikro Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Auditor Membahas pemanfaatan komputer mikro, dilihat dari pemahaman individu tentang kemampuan komputer. Sama-sama membahas tentang komputer mikro.

2.3 Hipotesis

Untuk mengetahui jawaban terhadap masalah penelitian diperlukan Hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan tentative yang merupakan dugaan, asumsi atau kesimpulan sementara yang diajukan oleh seorang peneliti terkait dengan permasalahan yang dikaji berdasarkan pemikiran yang ada pada kerangka pemikiran. Sedangkan pengertian hipotesis secara umum yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data dilapangan) dan kesimpulannya bersifat sementara.

Hipotesis Menurut Sarwono, (2005 : 72) didefinisikan sebagai berikut : “Pengujian hipotesis adalah suatu pernyataan yang belum terbukti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang dibuat didasarkan kerangka teori atau model analisis. Terkadang hipotesis merupakan jawaban pertanyaan penelitian”.


(47)

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan diatas, maka diajukan suatu hipotesis sebagai berikut :

“Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Berdampak Terhadap

Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”.


(48)

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat diharapkan dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai.

Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Adapun pendapat Husein Umar (2003 : 303) menjelaskan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian “Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”. Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Sistem Enterprise Resource Planning (ERP),


(49)

sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja Pegawai.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan a. Masa Penjajahan Belanda

Sejak masa penjajahan Belanda sampai dengan permulaan tahun 1942 di Indonesia telah dikenal suatu badan atau perusahaan yang menyediakan tenaga listrik baik untuk pemerintah maupun swasta.

Di jawa barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM) yang berdiri pada tahun 1905.

Pada tanggal 1 januari 1920 berubah menjadi perusahaan perseroan Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor bandoeng (GEBEO) yang menggantikan BEM dengan akte pendirian Notaris Mr. Andrian Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Dasember 1949.

b. Masa penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan jepang 1942-1945 pendistribusian tenaga listrik di laksanakan oleh Djawa Denki Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh pulau jawa. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 agustus 1945, di Indonesia mengalami periode perjuangan fisik. Sampai tiba saatnya penyerahan kedaulatan Republik Indonesia dari pemerintah Hindia Belanda tahun 1957 merupakan titik tolak dari pengelolaan dan penguasaan kelistrikan diseluruh indonesia yang dikuasai oleh Republik Indonesia, Karena


(50)

Maka pada tanggal 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia yang dikukuhkan dengan peraturan No.86 tahun 1958 j.o. dan peraturan No.18 tahun 1959 tentang penentuan perusahaan listrik dan gas milik Belanda yang ada pada tahun 1961. Berdasarkan peraturan No.67 tahun 1961 dibentuk Badan Perusahaan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN), Sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Kemudian setelah PLN Bandoeng namanya diganti menjadi PLN Ekploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di jawa barat dengan wilayah kerja seluruh jawa barat kecuali DKI Jaya dan Tangerang. Berdasarkan peraturan pemerintah No.19 tahun 1972 tentang PLN, menyebutkan bahwa PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan peraturan Menteri PUTI No.108/RI/1975.

Tanggal 08 september 1975, tentang struktur organisasi dan kerja sama Perusahaan Listrik Negara. Maka PLN mengadakan negoisasi menyangkut nama tugas dan wilayah kerja di daerah. Kemudian berdasarkan pengumuman PLN Ekploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi jawa barat. Dengan adanya peraturan pemerintah republik indonesia No.23 tahun 1994 tanggal 16 juli 1999 tentang pengalihan bentuk perusahaan perseroan dengan sebutan PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 juli sesuai akte pendirian.

PLN didirikan bermula atas Undang-Undang Republik Indonesia tahun 1990 yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan dengan memindahkan prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan


(51)

kekayaan negara dengan kata lain bahwa PLN dalam operasinya yaitu menjual listrik dibawah Departemen Pertambangan dan Energi dengan misi ikut mensejahterakan kehidupan masyarakat dan mencari keuntungan.

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan a. Visi

Diakui menjadi perusahaan kelas dunia yang tumbuh berkembang unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

b. Misi Perusahaan

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. c. Motto

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab fungsional unit-unit Organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan maka dari itu dengan adanya stuktur organisasi ini


(52)

akan mempermudah pembagian tugas sesuai dengan bidang masing-masing. Struktur organisasi PT. PLN (Persero) dapat dilihat seperti gambar 3.1

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

General Manajer

Ahli Kepala Audit

Internal

Manajer Niaga Manajer

Perencanaan

Manajer Distribusi

Manajer Keuangan

Manajer SDM & Organisasi

Manajer Komunikasi,

Hukum, & Administrasi

Area Pengatur Distribusi

(APD)

Area Pelayanan & Jaringan

(APJ)

Unit Pelayanan

(UP)

Unit Jaringan


(53)

3.1.4 Deskripsi Tugas

PT. PLN (Persero) Merupakan unsur pelaksana dari pembagian tugas pokok dari fungsi departemen pertambangan dan energi. Adapun struktur organisasi yang ada pada PT. PLN (Persero) dipimpin oleh sutu direksi yang terdiri dari direktur utama yang bertanggung jawab kepada menteri pertambangan dan energi dan lima orang direktur yang bertanggung jawab kepada direktur utama. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diberikan penjelasan secara singkat pembagian kerja yang ada di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten mengenai bagaimana tugas dan tanggung jawab seluruh bagian, mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah yang ada pada perusahaan sebagai berikut :

Deskripsi jabatan berdasarkan Struktur Organisasi Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, yaitu :

1. General Manager

a. Memimpin, mengurus, mengelola distribusi sesuai dengan maksud dan tujuan distribusi serta menyiapkan rencana kerja tahunan distribusi lengkap dengan anggaran keuangan secara tepat waktu.

b. Mewakili distribusi di luar maupun di dalam pengadilan.

c. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan distributor serta menetapkan kebijakan distribusi dibidang perencanaan, pembangunan sarana pendistribusian tenaga listrik dan sumber daya manusia.

d. Melaksanakan kebijakan umum dalam mengurus distribusi yang telah digariskan oleh direksi.


(54)

e. Mengendalikan pelaksanaan tugas para Deputi Pimpinan dan Kepala Kontrol Intern.

f. Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan berdasarkan kebijaksanaan Direksi dan Peraturan perundang undangan yang berlaku. g. Mengadakan dan memelihara tata buku dari administrasi distribusi sesuai

dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.

h. Menetapkan gaji/pensiun hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai serta mengatur hal kepegawaian lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pembantu Pimpinan

A. Manajer Perencanaan dan Pengembangan Usaha

Manajer Perencanaan dan Pengembangan Usaha dibantu oleh deputi Manajer Perencanaan Perusahaan, Deputi Manajer Pendanaan dan Jabatan Kepakaran di Bidang Pengembangan Usaha.

Adapun deskripsi jabatannya yaitu :

a. Deputi Manajer Perencanaan Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan perencanaan korperat (Business Plan) serta rencana kerja dan anggaran perusahaan dari Unit Bisnis Distribusi.

b. Deputi Manajer Pendanaan bertanggung jawab atas penyediaan sumber dana untuk mendukung rencana kegiatan investasi dan operasi.

c. Kepakaran Pengembangan Usaha bertanggung jawab atas penyusunan rencana pengembangan usaha/analisa usaha sesuai kaidah yang sehat.


(55)

B. Manajer Distribusi

Manajer Distribusi mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan membina penerapannya.

b. Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan membina penerapannya.

c. Menyusun SOP untuk penerapan dan pengujian peralatan distribusi serta SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

d. Menyusun desain stándar konstruksi jaringan distribusi dan peralatan kerjanya serta membina penerapannya.

e. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikannya.

f. Menyusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya.

g. Menyusun kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapannya.

h. Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi jaringan distribusi.

i. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan Data Induk Jaringan (DIJ). j. Memantau dan mengevaluasi DIJ.

C. Manajer Niaga


(56)

a. Deputi Manejer Administrasi niaga bertanggung jawab atas pencapaian kinerja niaga (rasio, operasi, umur piutang, pendapatan, penjualan dan susut tenaga listrik) dan pengaturan transaksi niaga yang dilaksanakan di UPP/UPT/cabang, AREA yaitu transaksi jual beli/produk.

b. Kelompok kepakaran pengembangan sistem pengembangan sistem pelayanan yang meliputi :

1. Kepakaran bisnis proses dan sistem prosedur pelayanan bertanggung jawab atas pembuatan bisnis proses unit pelaksana antar unit pelaksana dan pembuatan sistem dan prosedur pelayanan untuk meningkatkan pelanggan.

2. Kepakaran regulasi pelayanan bertanggung jawab atas penyiapan standar, regulasi pelayanan dan melaksanakan monitoring/evaluasi untuk rumusan penyempurnaan atau perbaikan standar dan regulasi pelayanan.

3. Kepakaran sistem pelayanan pelanggan potensial bertanggung jawab atas tersedianya sistem pelayanan dan memfasilitasi UPP/UPT/cabang dan AREA dalam menyelenggarakan pelayanan dan kontrak bisnis dengan pelanggan potensial untuk pencapaian pelanggan dan target peningkatan pendapat.

4. Kepakaran sistem pelayanan pelanggan umum bertanggung jawab atas tersedianya sistem pelayanan dan memfasilitasi UPP/UPT/cabang AREA dalam menyelenggarakan pelayanan.


(57)

5. Kepakaran riset kepuasan pelanggan bertanggung jawab atas penyelenggaraan riset/survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan guna peningkatan pelayanan pelanggan.

6. Kepakaran peningkatan kompetensi pelayanan dan niaga bertanggung jawab atas peningkatan kompetensi pelayanan dan niaga unit-unit pelaksana dalam rangka pencapaian kinerja niaga.

c. Kelompok kepakaran pengembangan niaga yang meliputi :

1. Kepakaran pengembangan pemasaran atau produk unggulan bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan pemasaran oleh unit pelaksana dengan memfasilitasi dan menyiapkan inovasi/produk unggulan.

2. Kepakaran riset dan inteligent pasar bertanggung jawab atas penyelenggaraan riset dan inteligent pasar untuk mengetahui peta dan rencana pengembangan pasar.

3. Kepakaran negosiasi dan transaksi niaga bertanggung jawab atas pelaksanaan negosiasi dan transaksi niaga/kontrak bisnis dengan pihak eksternal UBD dan memfasilitasi transaksi niaga kontark bisnis di unit pelaksana.

4. Kepakaran tarif atau harga bertanggung jawab atas pembuatan rumusan dan kajian pentarifan/harga atas transaksi niaga yang dapat menguntungkan perusahaan.


(58)

5. Kepakaran PPTL/penertiban niaga bertanggung jawab atas pengaturan pelaksanaan PPTL/penertiban niaga dalam rangka pencapaian peningkatan target niaga.

6. Kepakaran peningkatan produtivitas (EDP) bertanggung jawab atas peningkatan produktivitas (EDP) unit-unit pelaksana dalam pencapaian kinerja niaga.

D. Manajer Keuangan

Manajer Keuangan dibantu oleh Deputi Manajer Pengendalian Anggaran, Deputi Manajer Pengelolaan Keuangan, Deputi Manajer Akuntansi, dan Jabatan Kepakaran di bidang analis dan evaluasi sistem keuangan.

Adapun deskripsi jabatannya yaitu :

a. Deputi Manajer Pengendalian Anggaran bertanggung jawab atas pengendalian pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Monitoring Penggunaan Dana.

b. Deputi Manajer Pengelolaan Keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan Dana arus kas secara akurat melaksanakan pengembangan sistem manajemen keuangan yang sehat serta pengelolaan keuangan yang menguntungkan serta menyiapkan data untuk Laporan Keuangan.

c. Deputi Manajer Akuntansi bertanggung jawab dalam menyiapkan informasi akuntansi yang akurat dan tepat waktu untuk semua pihak dan membantu manajemen dalam melaksanakan operasi perusahaan secara efisien dan efektif.


(1)

139

responden dengan hasil sebanyak 68,6% yang berarti bahwa tanggapan atas Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah baik.

3. Tanggapan responden terhadap Kepuasan Kerja Pegawai sudah memuaskan. Dapat dilihat dari hasil perhitungan tanggapan dari responden dengan hasil sebanyak 103,2 yang berarti bahwa Kepuasan Kerja Pegawai setelah menggunakan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) sudah termasuk dalam kategori puas.

4. Dari perhitungan hipotesis, di peroleh nilai Zhitung sebesar 5.8623 sedangkan Ztabel adalah 1,96 dengan alasan Zhitung lebih besar dibandingkan dengan ztabel secara signifikan. Hal ini dapat di simpulkan juga bahwa Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berpengaruh sebesar 80 % terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, sedangkan sisanya sebesar 20 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti motivasi, dll.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat memberikan saran kepada pihak perusahaan mengenai Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan Kepuasan Kerja Pegawai, Adapun saran yang ingin penulis sampaikan berkenaan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang digunakan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(2)

Hasil penelitian ini memberikan informasi terhadap Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang digunakan di PT. PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten. Bahwa penggajian, mutasi pegawai, supervisior, kesehatan di bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan keuangan (pengelolaan biaya), sudah berada pada kategori baik, karena Sistem yang digunakan sudah bagus dan sesuai dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai di perusahaan.

2. Bagi Kepuasan Kerja Pegawai setelah menggunakan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Kepuasan Kerja Pegawai di PT. PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten setelah menggunakan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang sudah berada pada katagori baik di lihat dari hasil kesimpulan di atas, agar dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai yang produktif demi kenyamanan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.

3 Bagi Penelitian selanjutnya

Penelitian ini hanya sebatas ingin mengetahui Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. Namun permasalahan yang ditemukan dilapangan banyak sekali faktor yang mempengaruhi diluar penelitian yang telah di utarakan pada kesimpulan, agar penelitian ini selanjutnya menghasilkan data yang lebih spesifik


(3)

141

ditambahkannya responden dalam penelitian ini cangkupannya sampai semua cabang PT. PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten di bandung diambil sempel responden sehingga data yang dihasilkan menjadi lebih memuaskan dan spesifik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Ardi Hamzah. 2009. Evaluasi Kesesuaian Model Keperilakuan Dala Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Di Indonesia. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Yogyakarta.

Bambang S, Soedibjo. 2004. Pengantar Metode Penelitian. Edisi Revisi. Penerbit: Bambang S Soedibjo. Bandung.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset. Yogyakarta.

Husein Umar. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Jonathan Sarwono. 2006. Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14. Andi Offset. Yogyakarta.

Modul Dokumen Manual. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Proyek Roll Out ERP 2008. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten. Sambas Ali dan Maman A. 2007. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam

Penelitian. Pustaka Setia. Bandung.

Santo F. Wijaya dan Suparto, Darudianto. 2009. ERP Solusi Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelititan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta. Bandung.


(5)

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Aplikasi Contoh & Perhitungannya. Agung Media. Jakarta.

Umi Narimawati. 2008. Materi Pelatihan Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi/TA) Untuk Manajemen Informatika. Bandung. Wawan, Dhewanto dan Falahah. 2007. Enterprice Resource Planning:

“Menyelaraskan Teknologi Informatika dan Strategi Bisnis”. Bandung: Informatika.

Piranti Warta. 2008. Keefektifan Sistem Informasi dengan Kepuasan. volume 11. April. 242-257

http://www.pln.co.id

http://Dunia Perkuliahan/ Prinsip Metodologi Penelitian Ilmiah/ 15 Januari 2010 http://pusatpenelitianinformatika/ Modul Penggajian Sistem Informasi SDM

(SISDM)/ 25 Februari 2010


(6)

BIODATA

Nama : Fitri Rahmadhani Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tgl lahir : Kerinci, (Jambi) / 08 Mei 1988 Agama : Islam

Alamat : Sari Jadi Blok. 24 No. 66 RT. 04/02 Bandung No. Hp : 085720198074

E-mail : [email protected]

\

 1993 – 1994 : TK Pertiwi Kerinci, Jambi  1994 – 2000 : SD Negeri 145 Kerinci, Jambi  2000 – 2003 : MTsN Model Kerinci, Jambi  2003 – 2006 : Jurusan IPA,

SMA Bina Dharma 1 Bandung  2006 – Sekarang : Jurusan Manajemen Informatika,

Universitas Komputer Indonesia

 2008 – 2009 : Anggota Humas,

Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika  2006 – Sekarang : Anggota Himpunan Mahasiswa Manajemen

Informatika ( HIMA-MI )

Bandung, Agustus 2011

Penulis

DATA PRIBADI

RIWAYAT PENDIDIKAN