Komponen-Komponen Belajar Mengajar LANDASAN TEORI

26 5. Aktivitas emosi, misalnya: menaruh minat terhadap pelajaran, onjek yang diamati, bersemangat dalam belajar atau mengamati objek keindahan lingkungan alam sekitar.

2.5 Komponen-Komponen Belajar Mengajar

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode,alat dan sumber, serta evaluasi Djamarah dan Zain, 2010: 41. Penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan evaluasi. Menurut Roestiyah dalam Djamarah 2010: 42, mengatakan bahwa tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku performance murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pegajaran itu sendiri. 2. Bahan Pelajaran Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber belajar pengajaran ini adalah sesuatu yang membawa pesan 27 untuk tujuan pengajaran Sudirman dalam Djamarah, 2010: 43. Bahan pelajaran menurut Arikunto dalam Djamarah 2010: 43, merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. 3. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu aspek biologis, intelektual, dan psikologis Djamarah, 2010: 45. 4. Metode Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan Djamarah, 2010: 46. 5. Alat Alat adalah segala sesuat yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat 28 sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, alat sebagai tujuan Marimba dalam Djamrah, 2010: 47. Alat dapat dibagi dua macam, yaitu alat dan alat bantu pembelajaran. Yang dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dan sebagainya. Sedangkan alat bantu pembelajaran adalah berupa globe, papan tulis, gambar, diagram, slide, video, dan sebagainya. Ahli lain membagi alat pendidikan menjadi alat material dan nonmaterial. 6. Sumber Pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar sesorang Winataputra dalam Djamarah, 2010: 48. Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru perubahan. Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat di mana-mana: di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber pembelajaran tersebut tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-kebijakan lainnya Sudirman dalam Djamarah, 2010: 48. 7. Evaluasi Menurut roestiyah dalam Djamarah 2010: 50, evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan 29 dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Tujuh komponen di atas adalah menjadi pedoman penilain instrumen perencanaan pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang terdiri atas pengamatan, pendahuluanperencanan, dan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan terdiri atas beberapa siklus. Tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas. Tahap-tahapan tersebut membentuk spiral. Kegiatan pertama penelitian adalah menemukan masalah dan berupaya mencari solusi berupa perencanaan dilanjutkan dengan tindakan yang telah direncanakan disertai dengan observasi kemudian refleksi melalui diskusi antara peneliti, peneliti dan siswa jika diperlukan sehingga menghasilkan perbaikkan untuk tindakan selanjutnya pada siklus-siklus berikutnya. Selain itu PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan- tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran Hopkins, dalam Muslich, 2011: 8.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 23 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 17 92

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PELATIHAN PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 93

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PELATIHAN PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 18 60

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI SUMBER BELAJAR ALAM SEKITAR SISWA KELAS VII-A SMP PGRI PEJAMBON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 18 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII-A SMP TAMAN SISWA GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 57

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BERITA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII-B SMP PGRI 4 LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 99 45

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP TRIMULYA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 7 108

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII PGRI PEJAMBON NEGERI KATON PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII-B SMP TAMAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 10 53