Kerangka Berfikir TINJAUAN PUSTAKA

2. Rule of Law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan terutama hukum hak asasi manusia. 3. Transparancy. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Proses pembaruan informasi dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. 4. Responsiveness. Lembaga dan proses harus mencoba untuk melayani setiap steakholders. 5. Consensus Orientation. Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan atau prosedur. 6. Efectiveness and efeciency. Proses dan lembaga memberikan hasil yang sesuai dengan sumber yang tersedia sebaik mungkin. 7. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintah, sektor swasta dan masyarakat bertanggung jawab kepada publik dan lembaga steakholders, akuntabilitas bergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat. 8. Strategic vision. Para pemimpin dan publik harus memiliki perspektif good governance dan pengembangan manusia yang luas serta jauh kedepan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan dan semacamnya.

2.5 Kerangka Berfikir

Alur berfikir dalam penulisan ini adalah proses dan implikasi pelaksanaan konsultasi publik yang dilakukan pemerintah Kota Semarang dengan berdasarkan Negara hukum, konstitsi, Undang-undang, dan aturan pelaksana. Dalam penulisan skripsi ini akan dikaji mengenai konsultasi publik dalam pembangunan kepentingan umum yang dalam penulisan ini mengangkat konsultasi publik pada pembangunan Jalan SORR Semarang Outer Ring Road Mijen-Mangkang Kota Semarang. Alur dari penulisan skripsi ini akan dijabarkan dalam bentuk skema sebagai berikut: Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Pemerintah Kota Semarang: Dinas Bina Marga Kota Semarang Implikasi pelaksanaan konsultasi publik terhadap pelaksanaan penagdaan tanah dalam pembangunan SORR Semarang Outer Ring Road Mijen-Mangkang Kota Semarang. UUD 1945  Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penataan Ruang  Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012  Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014  Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2014  Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015  Peraturan presiden Nomor 148 Tahun 2015 Yuridis Sosiologis : 1.Wawancara 2.Dokumentasi Pelaksanaan Konsultasi Publik dalam Pembangunan SORR Semarang Outer Ring Road Mijen- Mangkang Kota Semarang. Analisis Yuridis-Sosiologis Implementasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012. Pengadaan tanah sebagai upaya Pembangunan Jalan SORR Semarang Outer Ring Road dapat berjalan sesuai dengan asas kemanusian, asas keadilan, asas kemanfaatan, asas kepastian, asas keterbukaan, asas kesepakatan, asas kesejahteraan, asas keberlanjutan, dan asas keselarasan. Sehingga kegiatan konsultasi publik dapat dilaksanakan dengan baik. Landasan Teori: 1. Pengadaan Tanah untuk kepentingan Umum 2.Teori Konsultasi Publik 3.Good Governance Pengadaan Tanah 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang mengungkapan fakta secara mendalam yang didasarkan pada karakteristik ilmiah pada individu atau kelompok untuk memahami dan juga mengungkapkan sesuatu Fajar dan Achmad, 2013:53. Dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan secara kualitatif, pendekatan tersebut dilakukan pada responden masyarakat wilayah pembangunan Jalan SORR dan pihak Pemkot Semarang yang telah ditentukan untuk dilakukan wawancara untuk mendapatkan fakta secara mendalam. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini didasarkan pada peraturan Perundang-undangan dan norma-norma hukum yang berkaitan dengan konsultasi publik yang merupakan kepentingan umum. Kemudian akan ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum.

3.2 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian hukum ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian yuridis sosiologis yaitu suatu pendekatan selain menggunakan asas hukum dan prinsip hukum dalam meninjau, melihat dan menganalisis masalah yang terjadi. Soekanto 1997:10. Yuridis sosiologis yang merupakan metode dari penelitian hukum empiris menjadikan perilaku masyarakat sebagai objek kajian. Perilaku masyarakat yang menjadi kajian dalam hal ini adalah perilaku yang timbul karena