Pengertian Kebudayaan Wujud Kebudayaan

2.6 Tinjauan Tentang Budaya Lampung

2.6.1 Pengertian Kebudayaan

Kata “kebudayaan” berasal dari kata dalam Bahasa Sansakerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian maka dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Selain itu, kata budaya merupakan perkembangan dari majemuk budi-daya, yang diartikan sebagai hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia Koentjaraningrat, 1990: 181. Pada dasarnya kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia yang diperoleh dengan belajar Koentjaraningrat, 1990: 180. Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat E.B. Tylor dalam Soekanto, 2002: 172. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kebudayaan adalah semua yang didapat atau yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat, yang mencakup sebuah pola perilaku yang normatif yaitu mencakup pola berpikir, merasakan dan bertindak.

2.6.2 Wujud Kebudayaan

Kbudayaan memiliki tiga wujud, yaitu sebagai berikut: 1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Wujud ini adalah wujud ideal dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada dalam alam pikiran warga masyarakat di mana kebudayaan bersangkutan itu hidup. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka tadi dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat. 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud kedua dari kebudayaan yang disebut sistem sosial mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakukan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam suatu masyarakat, sistem sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto dan didokumentasi. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik, dan tidak memerlukan banyak penjelasan, karena berupa seluruh total dari hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat, maka sifatnya paling kongkret, dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan difoto. Koentjaraningrat, 1990: 186-187.

2.6.3 Unsur-Unsur Kebudayaan