Proses Pengumpulan Data Proses Pengumpulan dan Pengolahan Data

38 2. Keteralihan data Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggungjawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. 3. Kebergantungan data Kebergantungan dalam hal ini, seseorang mungkin melukiskan pengalamannya dengan suatu cara tertentu dan demikian pula halnya orang lain. Boleh jadi keduanya sama-sama mengakui akan kebenaran cerita dirinya menurut perspektif mereka masing-masing, yakni menurut penafsiran mereka sendiri, rasionalisasi mereka, susunan prejudis, dan pemjelasan mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterdekatan penelitian satu dengan yang lain pada lokasi yang sama tergantung berbagai hal. 4. Kepastian data Kepastian berasal dari konsep objektifitas. Jadi dalam hal ini objektifitas- subjektifitasnya bergantung pada perorangan. Hal yang perlu digali dari pengertian bahwa sesuatu itu objektif, berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan. Pengertian inilah yang dijadikan tumpuan pengalihan pengertian objektifitas-subjektifitas menjadi kepastian. 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan kedudukan dan peran camat dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai berikut : Kewenangan Camat di Kota Bandar Lampung masih sangat dibatasi, bahkan sampai proses pengambilan keputusan di tingkat kecamatan pun camat tidak mempunyai kewenangan. Camat biasanya akan langsung membuat nota dinas untuk menyampaikan permasalahan di wilayahnya untuk selanjutnya mohon petunjuk kepada Bapak Walikota Bandar Lampung. Keterbatasan kewenangan yang dimiliki camat dalam menyelesaikan masalah di wilayahnya menyebabkan camat harus menunggu petunjuk selanjutnya dari walikota sehingga masalah yang terjadi sering semakin berlarut-larut. Sebagai contoh ketika sebuah pabrik karet mencemari lingkungan pemukiman sekitarnya, masyarakat sudah sangat tidak tahan dengan perilaku pengusaha tersebut, tetapi di sisi lain camat juga tidak dapat berbuat banyak selain hanya memberikan peringatan kepada pengusaha yang bersangkutan. Kewenangan untuk memanggil dan menertibkan baru bisa dilakukan ketika camat sudah memperoleh petunjuk

Dokumen yang terkait

PERAN LEMBAGA ADAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN GAMPONG (Studi Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Gampong Gegarang, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam)

2 25 29

ANALISIS TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA CAMAT DALAM PEMERINTAHAN DAERAH (Studi di Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan)

3 22 42

PERGESERAN KEDUDUKAN CAMAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Perspektif Normatif)

0 3 31

Tugas dan Fungsi Camat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Studi Kecamatan Medan Johor)

2 16 93

KEDUDUKAN DAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 10

KEDUDUKAN KECAMATAN BERDASARKAN UU NOMOR 32 TAHUN 2004 DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG AKUNTABEL MELALUI OPTIMALISASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN (STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KECAMATAN DI KECAMATAN GIRITONTRO KABUPATEN WONOGIRI).

0 0 17

PERAN CAMAT DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAHAN DESA (Suatu Studi di Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan) | Manengkey | JURNAL EKSEKUTIF 16326 32730 1 SM

0 2 11

104 Implementasi Fungsi Koordinasi Camat dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan di Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru

0 0 20

KEDUDUKAN PERATURAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA RYAN APRILIANTO AMINUDDIN KASIM LELI TIBAKA Abstrak - KEDUDUKAN PERATURAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

0 0 18

KEDUDUKAN DAN PERAN CAMAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 (Studi Kasus Kantor Camat Pallangga, Kabupaten Gowa)

0 0 81