Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan

(1)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh :

MANDA SARI

042101037

KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : MANDA SARI

NIM : 042101037

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III

JUDUL : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA PRODUKSI PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN

Tanggal : ………2009 DOSEN PEMBIMBING

(Drs. Rustam, M.Si.AK) NIP. 131 127 370

Tanggal : ……… 2009 KETUA PROGRAM STUDI

(Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Si) NIP. 131 417 461

Tanggal : ………2009 DEKAN

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)


(3)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

“Pelajarilah olehmu akan ilmu sebab mempelajari ilmu akan memberikan rasa takut kepada Allah, menuntutnya merupakan ibadah, mengulang-ulangnya merupakan tasbih, pembahasannya merupakan jihad, mengajarkannya kepada orang-orang yang belum mengetahui merupakan sedekah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan pendekatan kepada Allah SWT”.


(4)

-Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Alhamdulillah, puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta teriring salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW berkat limpahan rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Adapun skripsi minor ini berisikan tentang “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dean masih terdapat kekurangan-kekurangan akibat keterbatasan yang penulis miliki. Untuk dengan segala kerendahan hati penulis menerima masukan berupa kritik dan saran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tuaku, ayahanda Jhon Eri DM dan Carolina. S tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril dan spritual serta kasih sayangnya kepada penulis.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Si, Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE selaku ketua dan sekretaris program studi keuangan.

4. Bapak Drs. Rustam, M.Si.Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada pimpinan dan karyawan PT. Penerbit Bumi Aksara Medan yang telah memberikan informasi kepada saya dalam mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan dan penulisan skripsi minor ini.


(5)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

7. Kepada Bapak Abdul Hadi Lubis, SE, M.Si, Sukrianda Baihaki. Buat kakak-kakakku tercinta, Amelia, Hawani. Abang-abangku tersayang Johan Wahyudi, Bardan Ali Siregar, Rikki Zulhari, ST. Adikku yang kubanggakan Lia Ari Sandy. Teristimewa untuk keponakanku Rian Zulhari, Riski P. Siregar, Salsabillah Zulhari, Raja Sofyan Siregar. Buat nenek biring, Bi Atik, Bi Liana, Bi Marni, Bi Minar, Bi Lena dan semua saudara-saudari saya yang tidak mungkin disebut satu persatu

8. Dan tak lupa buat sahabat-sahabatku Lidya yang manis dan baik, Noni, Ian, Edo, Kak Linar, bang H.M Purba, Bang Alex. S, Bang Rahmad, Kak Ira, Kak Witha, Wena, Fitri, Bang Aliem, Nita, farida, M. Luthfy dan anak-anak keuangan stambuk ’04 lainnya, atas kasih sayang, motivasi, dorongan moril dan spiritual. Sehingga penulis menjadi kuat dan sabat dan dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermafaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas jasa-jasa baik yang telah mereka berikan kepada penulis.

Amin ya Robbal Alamin.

Medan, Maret 2009

Manda Sari


(6)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

1. Tabel Realisasi dan Anggaran pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan pada Tahun 2007 ... 29


(7)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian ... 4

1. Lokasi Penelitian ... 4

2. Sumber Data ... 4

3. Teknik Pengumpulan Data ... 5

4. Metode Analisa ... 5

BAB II PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN ... 6

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 8

C. Unsur-Unsur Biaya Produksi ... 14

D. Perencanaan Biaya Produksi ... 20

E. Pengawasan Biaya Produksi ... 24

BAB III ANALISA DAN EVALUASI ... 27

B. Analisa dan Evaluasi Perencanaan Biaya Produksi ... 27

C. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Biaya Produksi ... 28

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 32

A. Kesimpulan ... 32

B. Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mendirikan sebuah perusahaan, setiap perusahaan bertujuan mencari laba karena dengan adanya laba suatu perusahaan dapat memperoleh laba dari setiap produknya. Karena dengan adanya laba perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba optimum merupakan tujuan dari setiap perusahaan, baik itu perusahaan dagang, jasa, industri maupun perusahaan lainnya. Laba yang menjadi tujuan perusahaan tidak terwujud dengan sendirinya, tetapi diperoleh dengan usaha yang dilakukan secara terencana, teratur dan terus-menerus.

Dalam pengertian sederhana, laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Dalam pengertian ini ada dua hal yang dapat digunakan untuk mencari keuntungan, pertama meningkatkan pemuaian dengan jumlah biaya tetap dam kedua, perusahaan harus mampu menekan biaya atau dengan kata lain perusahaan dapat bekerja seefisien mungkin. Efisiensi dalam setiap kegiatan atau merupakan salah satu faktor untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Agar perusahaan dapat bekerja secara efisien, dibutuhkan suatu perencanaan yang baik. Perencanaan yang harus melalui semua aktivitas yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Perencanaan yang haruslah melaui semua aktivitas yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Perencanaan harus merumuskan langkah-langkah untuk tujuan yang akan dicapai serta

pengembangan tujua jangka waktu yang akan datang, atas ketentuan dasar nilai-nilai yang dimiliki realisasi dengan apa yang seharusnya sesuai dengan apa


(9)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

yang dianggarkannya. Dari perbandingan dapat dinilai apakah operasi perusahaan dapat berjalan dengan efisien dan dapat ditentukan apakah ada penyimpangan yang terjadi pada masyarakat yang bersangkutan. Perencaan dapat dibuat dalam berbagai bidang, salah satu bidang perencanaan adalah bidang keuangan.

Perencanaan dibidang keuangan atau rencana yang dinilai dengan uang tersbut dengan anggaran. Anggaran atau budget merupakan anggaran tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan, karena bagaimanapun perencanaan tanpa adanya pengawasan yang baik, maka tujuan yang ingin dicapai belum tentu berhasil. Pengawasan produksi yaitu mengawasi serta mengatur agar kegiatan produksi dari proses hingga hasil produksi sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Pengawasan juga dimaksudkan untuk menilai sampai berapa jauh prinsip efisiensi telah tercapai dalam melaksanakan kegiatan.

Anggaran dapat digunakan sebagai alat melakukan pengaawasan yaitu dengan cara membandingkan.

Untuk mencapai sasaran yang optimum dengan tujuan laba yang maksimal, perencanaan dan pengawasan adalah kunci pokok, terutama sekali berhubungan dengan biaya produksi. Mengingat pentingnya perencanaan dan pengawasan biaya produksi. Mengingat pentingnya perencanaan dan pengawasan biaya produksi dalam mencapai tujuan perusahaan, maka penulis tertarik dengan judul yang dituangkan dalam skripsi minor yang berjudul :

”PERENCANAAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN”.


(10)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

B. Perumusan Masalah

1. Apakah perencanaan biaya produksi telah terlaksana secara teoritis untuk mencapai tujuan perusahaan ?

2. Bagaimana pengawasan biaya produksi dilakukan oleh perusahaan agar pelaksanaan sesuai dengan perencanaan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui apakah perencanaan biaya produksi telah terlaksana sebagaimana teoritik untuk mencapai tujuan dari perusahaan

2. Untuk mengetahui bagaiam pengawasan biaya produksi dilakukan oleh perusahaan agar pelaksanaan sesuai dengan perencanaan

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis : dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap program studi Diploma Jurusan Keuangan serta menambah pengetahuan dalam perencanaan dan pengawasan serta bagaimana perusahaan dapat menekan biaya produksi seefisien mungkinagar tujuan perusahaan untuk memperoleh laba dapat tercapai

2. Bagi perusahaan : hasil penelitian ini akan memberikan informasi bagi PT. Penerbit Bumi Aksara dalam meningkatkan produksi yang telah dikelola belum atau kurang efektif serta efisien dan perencanaan maupun pengawasan biaya produksi dimasa yang akan datang.


(11)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Bertempat di PT. Penerbit Bumi Aksara Medan dengan alamat Jl. Letter Press No. 09 Komp. Wartawan-Krakatau Medan.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan. Dalam hal ini, peneliti langsung melakukan penelitian ke PT. Penerbit Bumi Aksara Medan. Data ini dapat berupa sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan dan lain-lain.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh akan buku dan bahan bacaan lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan, baik itu yang berasal dari buku-buku referensi yang berhubungan dengan perencanaan dan pengawasan


(12)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Dilakukan dengan bertanya secara langsung kepada pihak manajemen perusahaan pada bagian produksi, yang mengerti mengenai hal-hal yang berhubungan dengan judul penelitian.

b. Pengamatan

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke tempat penelitian atau perusahaan.

4. Metode Analisa

a. Metode Deduktif

Metode yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperoleh sehingga terlihat pengaruhnya terhadap keputusan yang diambil oleh perusahaan tersebut.

b. Metode Deskriptif

Metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data, merumuskan, mengklasifikasikan serta menginterprestasikan sehingga memberikan gambaran atau keterangan yang jelas mengenai masalah yang dihadapi perusahaan dan berbagai keadaan yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau diteliti.


(13)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II

PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Penerbit Bumi aksara merupakan salah satu perusahaan penerbit yang didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Amir Hamzah. Pendirinya berdasarkan Akta Notaris Andalan Yulizar, SH Nomor 86 tanggal 20 Februari 1990 dan di sahkan oleh surat Keputusan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-9816 HT.01.01.TH’93 pada tanggal 27 September 1993.

Berawal dari beberapa judul buku manajemen, agama dan pendidikan, PT. Penerbit Bumi Aksara terus berkembang dalam dunia perbukuan dengan menerbitkan buku-buku perguruan tinggi, buku pengetahuan umum dari berbagai disiplin ilmu dan buku cerita untuk anak-anak.

Pada tahun 1992 Penerbit Sinar Grafika, sebuah perusahaan penerbit yang khusus bergerak di bidang buku hukum dan perundang-undangan bergabung menjadi anak perusahaan dari Penerbit Bumi Aksara. Dalam perkembangannya, penerbit Sinar Grafika diarahkan khusus menerbitkan buku-buku yang berkaitan dengan hukum dan perundang-undangan saja.

Pada tahun 1995 PT. Penerbit Bumi Aksara telah memiliki percetakan sendiri dengan unit yang cukup lengkap. Pada tahun itu juga Penerbit Bumi Aksara mulai terjun ke dunia buku sekolah, khususnya buku pelajaran SLTP dan SMU.


(14)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Sukses yang dicapai oleh PT. Penerbit Bumi Aksara tidak dating begitu saja, kesuksesan yang dicapai oleh Penerbit Bumi Aksara tersebut tidak terlepas dari sumber daya manusia yang merupakan nafas dari perusahaan. Dengan dukungan karyawan yang bekerja dengan semangat tinggi dan penuh tanggung jawab sesuai dengan keahliannya masing-masing, semua kegiatan perusahaan mulai dari pengelolaan naskah, pencetakan sampai kegiatan pemasarannya dapat berjalan dengan baik. Dalam rangka pengembangan usaha sejak tahun 1995 Penerbit Bumi Aksara mulai terjun ke dunia buku sekolah, khususnya buku pelajaran SLTP dan SMA.

Walaupun dalam bidang penerbitan buku sekolah persaingan cukup ketat dan tajam, tapi berkat dukungan para pengarang yang menguasai bidangnya masing-masing dan semangat kerja yang sangat tinggi dari seluruh karyawan mulai dari penggarapan naskah sampai ke tangan konsumen dalam bentuk buku, Alhamdulillah Penerbit Bumi Aksara dapat mengatasinya dengan baik. Sampai tahun 2003 hampir semua pelajaran pokok untuk SD, SLTP, dan SMU telah diterbitkan.

Secara keseluruhan judul/ jilid buku yang telah diterbitkan oleh Bumi Aksara Group sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2004 adalah sebagai berikut: 1. Buku Perguruan Tinggi dan Umum lebih dari 1500 judul yang terdiri dari

beberapa disiplin.

2. Buku pelajaran SD yang sudah disesuaikan dengan kurikulum 2004 dan Kurikulum sistem semester yang terbaru, sebanyak 85 jilid dari 8 judul.


(15)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Buku pelajaran SLTP yang sudah di sesuaikan dengan kurikulum 2004 sebanyak 40 jilid dari 10 judul dan 22 jilid dari 10 judul disesuaikan dengan semester terbaru.

4. Buku Pelajaran SMU yang sudah disesuaikan dengan system smester terbaru sebanyak 36 jilid dari 15 judul dan 61 jilid dari 14 judul yang sudah disesuaikan dengan kurikulum 2004.

Selain menangani bidang penerbitan buku, Penerbit Bumi Aksara Group juga juga menangani pengadaan alat peraga pendukung dan alat-alat tulis untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatana organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan oranisasi dapat tercapai dengan efesien.

Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme

formal dengan mana organisasi di kelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantra fungsi-fungsi, bagian-bagianatau posisi-posisi, maupun orang-orang yeng menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsure-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran suatu kerja.


(16)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Dengan adanya bagan struktur organisasi tersebut, maka diharapkan masing-masing bagian dapat melaksakan pekerjaannya sesuai dengan wewenang, tanggung jawab yang diberikan sehingga tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Didalam PT. Penerbit Bumi Aksara bentuk struktur organisasinya menggunakan struktur organisasi garis, dikatan garis karma didalam suatu organisasi tersebut wewenang dan tanggung jawab berbeda dalam suatu garis lurus.

Adapun struktur organisasi pada PT. Penerbit Bumi Aksara adalah sebagai berikut :


(17)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

STRUKTUR ORGANISASI PT. PENERBIT BUMI AKSARA

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Penerbit Bumi Aksara Medan

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut : DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR DEPARTEMEN PEMASARAN DEPARTEMEN KEUANGAN DEPARTEMEN PENRBITAN BUKU PERGURUAN TINGGI DAN UMUM DEPARTEMEN PRODUKSI KEUANGAN AKUTANSI LITBANG DEKSTOP PUBLISHING EDITORIAL PENJUALAN RETAIL/PERWAKILAN DEPARTEMEN PENRBITAN BUKU PERGURUAN TINGGI DAN UMUM PERCETAKAN PERCETAKAN EDITORIAL DEKSTOP PUBLISHING 10


(18)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

1. Dewan Komisaris

Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan pengelolah Perseroan yang dilakukan Direksi, Serta bertanggung jawab untuk memberikan nasihat kepada direksi, antara lain mengenai perkembangan pembangunan perseroan, pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan semua Kegatan Direktur Umum, Direktur cabang serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan instansi terkait.

3. Direktur

Drektur mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang atministrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan, pengadaan dan peralatan perlengkapan.

Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

Melaksanakan tugas-tugas yang di berikan Direktur Utama, serta bertanggung jawab kepada Direktur Utama.


(19)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

4. Deparetemen Keuangan

Memiliki tugas untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan serta mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan.

Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

Melaksakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan, serta bertanggung jawab terhadap kepada Direktur. Pada departemen keuangan keuangan dibantu oleh penjualan retail/perwakilan yang bertugas untuk melakukan pemasaran di wilayah cabang.

5. Departemen Pemasaran

Memiliki tugas untuk merencanakan dan menjalankan seluruh kegiatan pemasaran. Untuk menjangkau keseluruhan wilayah pemasaran, departemen pemasaran dibantu penjualan retail/Perwakilan yang bertugas melakukan pemasaran diwilayah cabang.

6. Departemen produksi

Departeman produksi memiliki tugas untuk mengendalikan kuantitas dan kualitas buku setelah dilakukannya proses editing serta termasuk rencana keperluan material. Melakukan kegiatan pemeliharaan terhadap mesin-mesin percetakan. Dalam departemen ini di tandatangani oleh dua subsistem yaitu : a. Percetak, yaitu suatu sub dari departeman produksi yang bertugas

melakukan penyesuaian terhadap buku-buku yang akan dicetak, baik dari segi kertas, pewarnaan.

b. Percetakan, memiliki tugas untuk melakukan kegiatan pengadaan buku-buku dan membuat laporan terhadap bagian produksi.


(20)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

7. Departemen Penerbitan Buku Perguruan Tinggi dan Umum

Tugas dari departemen ini adalah melakukan penerbitan terhadap buku-buku perguruan tinggi dan buku-buku umum dari para pengarang. Departemen ini dibantu oleh :

a. Editorial, bertugas melakukan pengelolaan naskah mulai dari penilaian sampai siap untuk dikirim kebagian produksi.

b. Dekstop Publishing, bertugas untuk melakukan pengecekan isi dari buku yang kemudian akan diteruskan untuk dilakukan penerbitan.

c. Litbang, memiliki tugas untuk melakukan penelitian dan pengembangan analisa dari buku yang ada.

Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya.

8. Departemen Penerbitan Buku Pelajaran

Tugas dari departeman ini adalah melakukan penerbitan terhadap buku-buku pelajaran baik tingkat SD, SLTP, dan SMA dari para pengarang. Departemen ini dibantu oleh :

a. Editorial, bertugas melakukan pengelolahan naskah mulai dari penilaian sampai siap untuk dikirim kebagian produksi.

b. Desktop Publishing, bertugas untuk melakukan pengecekan isi dari buku yang kemudian akan diteruskan untuk dilakukan penerbitan


(21)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

C. Unsur-unsur Biaya Produksi

Sebelum membahas unsur-unsur biaya produksi, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya pengertian produksi itu sendiri, biaya produksi didefenisikan Sinuraya, 2000 sebagai berikut :

“Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang bertujuan untuk merubah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya Overhead Pabrik”.

Dari kutipan diatas, jelas diketahui bahwa biaya produksi terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu :

1. Biaya bahan-bahan baku 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya Overhenad Pabrik

Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut juga dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya Overhead pabrik disebut juga biaya konversi (conversion cost) yang mencerminkan biaya untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi.

Adapun sifat dari kegiatan PT. Penerbit Bumi Aksara medan ini adalah suatu perusahaan yang mengelola usaha jasa yang bergerak di bidang konstruksi, untuk menghasilkan suatu usaha yang bergerak dibidang jasa konstruksi, banyak unsur-unsur biaya peroduksi yang harus digunakan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penulis akan menguraikan unsur-unsur biaya produksi pada perusahaan PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, yakni :


(22)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

1. Biaya Bahan Baku Langsung 2. Biaya Tenaga Kerja

3. Overhead Pabrik

Ad.1. Biaya Bahan Baku Langsung

Bahan baku adalah bahan yang diperoses menjadi barang jadi. Bahan baku yang digunakan dalam suatu proses produksi biasanya dikelompokan atas bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung atau dengan kata lain, tanpa bahan baku langsung ini proses produksi tidak akan berjalan. Biaya bahan baku langsung pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, misalnya : biaya bahan, biaya susut produksi. Sinuraya mendefenisikan bahan baku sebagai berikut :

“Bahan baku langsung adalah keseluruhan biaya bahan baku yang di pakai di dalam proses produksi yang merupakan bagian terbesar dari barang jadi.

Biaya bahan baku langsung ini biasanya dianggap sebagai biaya variable, yaitu biaya-biaya yang bergerak secara propesional sesuai dengan perubahan volume kagiatan.

Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan merupakan persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari hasil akhir.

Dalam biaya dahan baku, lebih di khususkan pada biaya persediaan bahan baku. Secara keseluruhan, biaya-biaya yang dikeluarkan dalam persediaan bahan baku dapat dijelaskan sebagai berikut :


(23)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Biaya Pemesanan

Dalam melakukan pemesanan, harus diperhatikan bagaimana melakukan pemesanan tersebut, barang/ bahan apa yang akan dipesan, berapa banyak yang akan di pesan dan kapan pemesanan tersebut akan dilakukan. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, perusahaan dapat mengeluarkan biaya pengedaan bahan mentah yang minimal karena semuanya telah terencana dengan baik.

b. Biaya Transportasi

Biaya transportasi ini merupakan salah satu unsur biaya yang mudah diperhitungkang sebagai bahan pokok bahan baku. Ada dua kemungkinan terhadap biaya ini, yaitu :

a) Biaya angkutan diperkirakan untuk menambah harga pokok bahan baku yang dibeli. Masing-masing bahan baku yang dibeli ini dapat didasarkan pada :

− Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang di beli

− Perbandingan antara faktur tiap jenis bahan baku yang dibelai berdasarkan tarif yang ditentukan di muka

b) Biaya angkutan tidak dipehitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di beli, tetapi diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.


(24)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Ad. 2. Biaya Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada umumnyadi bagi menjadi biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Yang dimaksud tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan baku langsung menjadi bahan jadi atau dengan kata lain, biaya tenaga kerja langsung ini berhubungan langsung dengan proses peroduksi. Tanpa adanya tenaga kerja lansung ini, prosesproduksi tidak akan berjalan.

Sedangkan yang dimaksud dengan biaya upah langsung adalah biaya yang dipergunakan dalam memperoses bahan baku menjadi bahan jadi. Biaya ini dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan proses produksi, misalnya : gaji untuk para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk yang dihasilkan.

Selamat Sinuraya mandefenisikan biaya upah langsung sebagai berikut : “Biaya upah langsung adalah upah yang dibayarkan kepada buruh-buruh yang secara langsung bekerja didalam proses peroduksi”.

a. Gaji pokok b. Uang Lembur c. Bonus

Gaji pokok dalah upah yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja sesuai dengan kontrak kerja. Gaji pokok ini sering disebut juga upah minimum. Upah lembur adalah upah tambahan yang diberikan kepada tenaga kerja yang menunjukan prestasi yang melebihi standar yang ditetapkan. Tujuan memberikan bonus ini adalah untuk meningkatkan jumlah produksi, karena


(25)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

dengan meningkatnya jumlah peroduksi maka biaya peroduksi per unit barang jadi akan semakin rendah dan hal ini akan mengakibatkan laba per unit barang bertambah besar.

Untuk memproduksi barang, biadanya juga mempekerjakan tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja tidak secara langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi tetapi tenaga kerja ini bersifat menunjang jalannya proses produksi, misalnya : mandor, penjaga malam, kepala gudang dan sebagainya. Tenaga kerja ini secara tidak langsung ikut mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi, maka biaya yang dibayarkan untuk para tenaga kerja tidak langsung dan dapat dikelompokkan kedalam biaya overhead pabrik.

Ad. 3. Overhead Pabrik

Biaya Overhead pabrik sering juga di sebut dengan biaya tidak langsung, karena biaya-biaya ini tidak dapat secara mudah didefenisikan secara fisik pada hasil produksi. Overhead disebut dengan beban pabrik, biaya pabrikase, manufacturing expense maupun manufacturing overhead. Adapun overhead pabrik pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan misalnya : upah pegawai kantor cabang / divisi.

Ambarrani, Susty, 2001 mendefenisikan biaya overhead pabrik sebagai berikut :

“Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, tenaga kerja tak langsung dan biaya pebrik lainnya, yang meliputi sewa pabrik, asuransi, pajak property, depresiasi, perbaikan, pemeliharaan, penerangan, pemanasan, dan pajak atau gaji untuk karyawan pabrik yag terjadi dalam prode akutansi”.

18 2


(26)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Overhead pabrik menunjukan prilaku yang berbeda bila dihubungkan dengan perubahan volume produksi. Sebagian biaya ini berfluktasi sebanding dengan penaikan atau penurunan produksi seperti bahan baku tidak langsung, bahan baker, perlengkapan, sementara yang lain bersifat tetap dan tidak sensitive terhadap perubahan volume seperti biaya sewa, panyusutan dan asuransi.

Dapat dilihat juga sebagian besar biaya bersifat semi variable yaitu termasuk satu tingkat voleme tersebut adalah tetap akan tetapi dapat berubah secara tidak proposional dengan adanya bahan volume sehingga dapat dipisahkan secara komponen untuk tetap dan yang variabel, contohnya : biaya pembangkit listrik, biaya pemeliharaan pabrik dan biaya reparasi mesin, biaya pengobatan karyawan/buruh.

Overhead pabrik meliputi banyak biaya yang tidak sejenis sehingga tidak memungkinkan untuk menelusuri satu jenis overhead pabrik pada barang jadi secara fisik. Hal ini mengharuskan adanya pengalokasian yang sepadan dan logis. Tariff overhead yang ditentukan terlebih dahulu akan dapat digunakan sebagai alat untuk membebankan overhead pabrik kepada barang jadi dengan teliti, adil dan cepat sehingga overhead pabrik dapat dihitung dengan tepat.


(27)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

D.Perencanaan Biaya Produksi

Suatu perusahaan mempunyai kegiatan yang luas sehingga dibutuhkan ketelitian dalam perencanaan dan pengawasannya, Besar kegiatan, jenis kegiatan maupun volumenya membutuhkan suatu perencanaan dan pengawasan yang rumit dari :

1. Biaya Bahan Langsung 2. Biaya Upah Langsung

3. Biaya Pabrikasi Tidak Langsung

Perencanaan merupakan suatu cara bertindak yang ditetapkan terlebih dahulu. Peruses perencanaan adalah proses berfikir kedepan untuk mengembil suatu keputusan tentang cara bertindak setelah mempertimbangkan banyaknya kemungkinan alternative yang ada. Perencanaan mengacu pada pembentukan program oprasi yang terinci untuk semua fase oprasi.

Suatu perencanaan yang efektif didasarkan pada analisa atas fakta-fakta yang dikumpulkan. Dalam suatu perencanaan harus melibatkan masa yang akan datang, tindakan yang diambil sesuai dengan keadaan serta penilaian terhadap struktur organisasi dan tanggung jawab, wewenang dan keadaan yang dapat diminta pertanggung jawabannya atas terjadinya tindakan dalam suatu perusahaan tertentu.

Dalam perencanaan biaya produksi, kita tidak terlepas dari anggaran-anggaran untuk mengelola produksi tersebut pada setiap proyeknya. Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha beik perusahaan dagang, industri maupun perusahaan jasa.

20 2


(28)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Dalam pengertiannya, pengertian anggaran ini sering kali diartikan kurang tepat, misalnya anggaran hanya diartikan terbatas dalam perencanaan atau peramaian, tapi ada juga yang mengertikan anggaran dengan tepat walaupun dengan penggunaan istilah lain seperti profit planning control.

Syafri, Sofyan, 2001 menulis bahwa :

“Anggaran ialah merupakan rencana yang dituangkan dalam angka-angka yang akan dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan datang”.

Begitu juga halnya dengan PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, ini dilaksanakan dealam beberapa tahap sebagai berikut :

1. Pihak manajemen mengumpulkan para Asmen untuk menyusun aggaran kerja.

2. Para Asmen mengumpulkan orang-orang selesmen untuk pelaksanaan

pekerjaan .

3. Selanjutnya dikeluarkan surat penugasan / penunjukan untuk menjalankan / melaksanakan pekerjaan.

Namun ada juga perusahaan yang anggaran produksinya merupakan penyusunan anggaran lain, seperti perusahaan perkebunan, untuk perusahaan yang menggunakan enggaran penjualan sebagai dasar perencanaan produksi maka rencana produksi akan tergantung pada rencana-rencana penjualan dan tingkat persediaan akhir barang jadi.

Menurut. Welsch, Glenn. A menyatakan bahwa :

“Anggaran produksi adalah taksiran kuantitas / jumlah barang-barang yang diproduksi selama priode anggaran”.


(29)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Untuk memperjelas hubungan antara jenis anggran tersebut, maka akan dibuat secara skema yang akan menggambarkan urutan pelaksanaannya sebagai berikut :

Planning Production

Berikut ini akan dijelaskan mengenai anggaran tersebut, yaitu :

1. Anggaran penjualan merupakan suatu daftar yang menditail yang menunjukan rencana penjualan yang diharapkan dalam satu priode yang akan datang. Anggaran penjualan merupakan langkah awal dalam menyusut anggaran induk, hal ini merupakan suatu pedoman yang akurat dalam penyusunan anggaran yang lain. Tanpa pedoman anggaran penjualan maka penyusunan anggaran pasti tidak akan menghasilkan suatu anggaran yang akurat.

Sales Plan

Finushed-Goods Inventory Change

Production Plan

Directed Material Budget

Direct Labor Budget

Overhead Cost Expenses Budget

22 20


(30)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

2. Dalam keadaan normal (faktor luar biasa dianggap tidak ada) setelah anggaran penjualan selesai, proses berikutnya adalah penyusunan anggaran prosduksi. Total unit yang harus diproduksi tergantung pada penjualan yang direncanakan dan perubahan yang direncanakan dan perubahan yang diharapkan. Yang dimaksud dengan anggaran produksi adalah suatu rencana terperinci yang menunjukan jumlah unit yang harus di produksi selama satu priode, barang jadi. Jumlah unit yang akan diproduksi dalam satu priode anggaran dapat dihitung dengan cara berikut :

Units to Produce = Budgets sales + Desired inventory of finished goods beginning inventory of finished goods.

3. Setelah penyusunan rencana produksi diatas, langkah selanjutnya adalah untuk menetapkan berapa besarnya biaya yang dikeluarkan dan jenis-jenis biaya apa saja yang diperlukan terhadap jumlah produksi yang akan dihasilkan.

Sebelum perusahaan menyusun perencanaan biaya produksi, maka terlebih ddisusun perencanaan atas penjualan. Dalam perencanaan penjualan, pada dasarnya tidak terlepas dari anggaran komersial, khususnya biaya pemasaran. Biaya komersial yang besar kemungkinan dapat meningkatkan penjualan tapi tersedianya biaya komersial yang besar juga mempengaruhi oleh tingkat penjualan yang dapat dicapai.

Setelah anggaran penjualan dibuat, maka selanjutnya perusahaan membandingkan dengan anggaran produksi. Anggaran prosuksi di susun atas dasar anggran penjualan yang disesuai kan dengan anggaran persediaan akhir dan persediaan awal, baik produksi jadi maupun produk dalam proses.


(31)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

E. Pengawasan Biaya Produksi

Salah satu fungsi anggaran yang cukup penting adalah fungsi pengawasan. Dalam tiap anggaran yang ada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, Mempergunakannya sebagai alat pengawasan termasuk anggaran biaya peroduksi. Perusahaan ini melaksanakan pengawasan biaya produksi perusahaan dengan cara:

a. Pimpinan sering meonitoring setiap harinya serta memberikan penghargaan-penghargaan terhadap bawahan yang dipercayainya. Disamping kebijaksanaan pengawasan yang ditempuh, perusahaan juga melaaksakan pengawasan dengan cara system bidang-bidang, yaitu pertanggung jawaban tiap bidang dari masing-masing departemen yang ada dalam proses peroduksi.

Prusahaan juga membuat perbandingan realisasi biaya produksi atas anggaran biaya produksi, dimana hasil perbandingan ini akan diketahui apakah terdapat penyimpangan baik yangbersifat menguntungkan (favourable) maupun penyimpangan yang bersifat merugikan (Unvafourable).

Selain mencari faktor-faktorpenyebab timbulnya perbedaan, namun untuk penyimpangan yang merugikan dapat diambil tindakan-tindakan yang perlu dalam hal ini dimaksudkan agar pimpinan dapat mengetahui apakah dana/anggaran yang ada telah sesuai dengan posnya masing-masing.

b. Dengan membentuk tim pengawasan yaitu internal auditor, bagian yang khusus melakukan pengawasan baik fisik maupun financial terhadap kegiatan perusahaan.

24 20


(32)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Anggaran pendapatan dikeluarkan dari posnya untuk pengendalian biaya yang terjadi atas masing-masing bagian, sehingga kebijaksanaan manajemen yang demikian dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan dan kemunduran atas efesiensi biaya.

Untuk lebih jelasnya, penulisan akan menguraikan hal-hal apa saja yang perlu diawasi dalam pengawasan biaya produksi perusahaan . pada dasarnya, ada 3 (tiga) pokok yang harus di perhatikan dalam pengawasan biaya produksi, yaitu :

1. Pengawasan Biaya Bahan Baku

Pengawasan biaya bahan baku mencakup penyediaan bahan baku dengan kualitas dan kuantitas yang diperlukan pada waktu dan tempat yang diperlukan dalam proses produksi, hal ini berarti bahwa bahan baku yang diperoleh dimana jumlah maupun mutunya harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan tidak berlebihan.

Menurut Heckert dan Wilson, adapun kegiatan kegunaan perosedur pengawasan bahan baku adalah :

− Menghindarkan pemborosan

− Mendapatkan harga pembelian yang pantas − Menghindarkan stagnasi proses peroduksi

2. Pengawasan Tenaga Kerja Langsung

Pengawasan terhadap upah langsung akan menentukan yaitu suatu prestasi dan untuk mengukur kemampuan serta hasil guna dari pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan melihat perbedaan antara hasil yang diharapkan denga apa yang telah dicapai.


(33)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Pada umumnya, pengawasan yang dilakukan adalah jumlah out put per jam kerja yang telah ditetapkan atau standar out put per jam kerja. Selain itu, permasalahan yang lain atas pengawasan dalam hal mengawasi tenaga kerja langsung karena tenaga kerja lansung akan sangat menentukan kuantitas kerja dan kualitas yang dihasilkan atas suatu produk serta didukung kesungguhan kerja dengan skill atau keterampilan yang dimiliki.

3. Pengawasan Biaya Pabrikasi Tidak Langsung

Dalam melakukan pengawasan pabrikasi tidak langsung ini, PT. Penerbit Bumi Aksara Medan melakukan pengawasan terhadap :

a. Departeman produksi (Production Departemen) ialah departemen yang menjalankan kegiatan produksi menjual jasa konstruksi, contohnya pembangunan jalan raya, irigasi dan lain-lain.

b. Departemen pembantu (service Depertement) ialah departemen yang tidak menjalankan bagian peroduksi melainkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya membantu kelancaran jalannya proses produksi.

Untuk terciptnya pengawasan yang akurat, salah satu persyratan yang penting adalah pengklasifikasian utama yag dilakukan menurut tanggung jawab masing-masing individu dengan menetapkan prinsip responsibility accounting yang mengharuskan pemisahan biaya-biaya, baik biaya produksi maupun biaya lainnya.

26 20


(34)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

ANALISA DAN EVALUASI

A. Analisa dan Evaluasi Perencanaan Biaya Produksi

PT. Penerbit Bumi Aksara Medan melakukan biaya perencanaan biaya peroduksi melalui anggaran-anggaran. Sebelum menyusun anggaran biaya peroduksi terlebih dahulu disusun anggaran penjualan.

Adapun unsur-unsur biaya produksi yang terdapat dalam perusahaan ini, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya terasa kerja langsung dan baya overhead pabrik. Dalam menyusun aggaran biaya produksi ini, menejer bekerjasama dengan bagian yang berhubungan dan diadakan suatu pertemuan yang dihadiri oleh kepala-kepala bagian dan dipimpin langsung oleh menejer perusahaan.

Menurut pendapat penulis perosedur perencanaan biaya produksi pada perusahaan ini sudah cukup baik, karena telah mlibatkan semua bagian. Bagian yang berkepentingan dapat mengetahui bagaimana perkembangan dan manfaat yang sudah diperoleh dari adanya penyusunan anggaran sehingga dalam penyusunan anggaran pada tahun yang akan dapat lebih baik lagi.

Namun demikian sebaiknya perencanaan terhadap biaya produksi ini dilakukan dengan lebih cermat dan lebih teliti lagi agar anggaran yang disusun dapat lebih baik dan lebih relistis.

Mekanisme yang berjalan pada Sistem Manajemen Pemasaran pada PT. Bumi Aksara cabang Medan adalah sebagai berikut :


(35)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

1. Setelah Departemen Penerbitan telah siap dengan buku-buku yang diterbitkan daftar buku-buku diberikan Departemen Pemasaran pusat.

2. Kemudian Departemen Pemasaran pusat mengirimkan daftar buku-buku tersebut kesetiap cabang PT. Bumi Aksara Medan untuk pelaksanaan promosi atau pengenalan pada instasi sekolah, Universitas, dan toko buku.

3. Dalam setiap pengajuan buku-buku pada lembaga-lembaga, Departemen Pemasaran Dibantu para staf pemasaran.

4. Para staf pemasaran membawa daftar buku atau disebut buku katalog yang berisikan abstrak-abstrak dari buku-buku yang ada, untuk memperlihatkan kepada setiap pemimpin instasi/lembaga yang ditinjau.

B. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Biaya Produksi

Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan melakukan pengawasan melalui Sistem Internal Control (Pengawasan dari dalam perusahaan itu sendiri) dan disamping itu diadakan juga pengawasan melalui anggran dengan membandingkan anggaran biaya produksi dengan realisis biaya tersebut, kemudian mengevaluasi penyimpangan yang terjadi untuk mengetahui penyebabnya. Pengawasan biaya produksi dilakukan setiap bulannya untuk mengedakan perbaikan seperlunya.


(36)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

Tabel Realisasi dan Anggaran pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan Pada Tahun 2007

Jenis Biaya Realisasi (Rp) Anggaran Selisih

Lebih Kurang

Bahan Baku

8.600.000.000,- 9.100.000.000,- 500.000,- - Upah Langsung

300.000.000,- 302.500.000,- 2.500.000,- - Biaya Umum

324.000.000,- 344.500.000,- 20.500.000,- - Jumlah Biaya Langsung

9.224.000.000,- 9.747.000.000,- - -

Gaji Pegawai Produksi

3.836.000.000,- 3.836.000.000,- -

- Biaya Kantor

1.540.000.000,- 1.575.000.000,- 35.000.000,- - Biaya Bahan Pembantu

17.500.000,- 18.000.000,- 500.000,-

- Pemeliharaan

1.980.000.000,- 1.992.000.000,- 12.000.000,-

- Promosi

460.000.000,- 464.000.000,- 4.000.000,-

- Biaya Penyusutan

894.000.000,- 894.000.000,-

- -

Biaya Amortisasi

29.000.000,- 29.000.000,-

- -

Biaya Tidak Langsung

8.756.500.000,- 8.808.000.000,- - -

Jumlah Biaya Produksi


(37)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

1. Penyimpangan Bahan Baku atau Bahan Pembantu

PT. Penerbit Bumi Aksara dalam neraca anggaran belanja tahun 2007 merencanakan biaya bahan baku dan bahan pembangaun sebesar Rp. 9.100.000.000,- sedangkan dalam relisasinya biaya bahan baku dan bahan pembantu ini sebesar Rp. 8.600.000.000,-

Dan ini berarti berada di bawah anggaran sebesar Rp. 500.500.000.- hal ini disebabkan karena bahan baku yang digunakan tersebut menggunakan harga yang murah.

2. Penyimpangan Biaya Upah Langsung

Perusahaan didalam anggaranya membuat upah langsung sebesar Rp. 302.500.000,- kenyataannya upah langsung diberikan sebesar Rp. 300.000.000.-

Dari data tersebut terdapat penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp. 2.500.000,- penyimpangan ini disebabkan adanya penghematan biaya berupa uang transport, uang makan dan uang lembur.

3. Penyimpangan Biaya Umum

Anggaran jumlah biaya umum pabrik tahun 2007 mencapai Rp. 344.500.000,- di bawah realisasi sebesar Rp. 324.000.000,- hal ini disebabkan karena adanya penghematan dalam pemakaian telepon, air dan listrik.


(38)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

4. Penyimpangan Biaya Tidak Langsung

Perusahaan di dalam anggaran mambuat biaya tidak langsung sebesar Rp. 8.808.000,- (sudah termasuk biaya penyusutan dan biaya armotisasi), sedangkan realisasi biaya tidak langsung ini sebesar Rp. 8.756.500.000,-

Penyimpangan yang paling menguntingkan berasal dari biaya pemeliharaan yaitu Rp. 12.000.000 dan dari biaya promosi sebesar Rp. 4.000.000,-

Selain itu yang perlu dianalisa adalah tentang unsur biaya tidak langsung seperti gaji : Gaji Pegawai, biaya kantor, biaya promosi, biaya penyusutan, biaya amortisasi. Dimana sebaiaknya biaya-biaya tesebut digolngkan kedalam biaya umum dan aminidstrasi.


(39)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian dimuka, penulis mecoba menarik kesimpulan, dan memberikan beberapa saran berdasarkan perbandingan antara teori dan kenyataan yang terjadi pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan.

A KESIMPULAN

1. PT. Penerbit Bumi Aksara merupakan sebuah perusahaan percetakan yang menangani buku-buku sekolah, kuliah, dan umum.

2. Pada sistem pemasarannya PT. Penerbit Bumi Aksara telah melakukan kegiatan pemasaran dengan baik. Diantaranya melkukan kegiatan promosi kesejumlah instansi/lembaga sekolah, pendistribusian yang tepat, dan survei.

3. Survei yang dilakukan PT. Penerbit Bumi Aksara, hanya terbatas pada instasi sekolah, tidak langsung kepada penggunaan buku-buku terbitan PT. Penerbit Bumi Aksara.

4. Pendistribusian buku-buku dilakukan saat adanya persetujuan pesanannya, itu dilakukan untuk menjaga kualitas bahan dari buku-buku.

5. Pada setiap pengajuan /promosi ke pada sejumlah instasi, para staff pemasaran menggunakan buku katalog.

6. Dalam teorinya pembebanan overhead pabrik ini menerima pembukuan atau posting segera setelah data mengenai pemakaian bahan langsung dan buruh langsung tersedia, namaun dalam prakteknya terkadang yang terjadi malah sebaliknya.


(40)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

7. Perusahaan telah menyusun anggaran biaya produksi, yang terdiri dari biaya anggaran langsung dan anggran biaya tidak langsung dimana penyusunan anggaran perusahaan adalah bergerak dibidang jasa konstruksi, maka dasar penyusunan anggaran biaya produksinya haruslah bertitik tolak dari anggaran penjualannya.

8. PT. Penerbit Bumi Aksara Medan melakukan perencanaan biaya produksi melalaui anggaran dan melakukan pengawasan dengan melakukan perencanaan biaya produksi melalui anggaran dan melakukan pengawasan dengan membandingkan anggaran tersebut realisasinya pada akhir priode tahun anggaran.

B. SARAN

1. Pada zaman era Globalisasi sekarang ini, perusahaan dituntut untuk lebih efesien dan efektif dalam peningkatan dan menggunakan biaya-biaya produksi. Untuk itu perusahaan harus menggunakan perencanaan dan pengawasan yang lebih baik.

2. Dengan bertambah banyak perusahaan-perusahaan pesaing, maka

sebaiknya PT. Penerbit Penerbit Bumi Aksara lebih meingkatkan kulitas tenaga kerja yaitu : dengan mengadakan pelatihan-pelatihan (training) bagi para pekerja, diantara kursus-kursus bahasa asing guna menambah wawasan dan juga sebagai motivasi bagi pekerja.

3. Untuk lebih meningkatkan lagi mutu pemasarannya, ada baiknya promosi dilakukan pada berbagai bidang. Disini penulis memberi masukan, karena pengguna buku-buku tersebut adalah para pelajar, ada baiknya promosi


(41)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

dilakukan lewat media internet. Selain biasa melihat profil dari perusahaan, pengguna juga dapat melihat buku-buku terbaru yang telah diterbitkan, tanpa harus menunggu dari instansi sekolah.

4. Hendaknya perusahaan dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan serta dapat mengenalisa, perkembangan yang terjadi pada tahun-tahun berjalan

5. Perusahaan harus dapat menerapkan cara mekanisme pembedaan overhead pabrik, agar dapat dipisahkan antara biaya yang dibebankan dengan biaya yang sebenarnya

6. Perubahan antara dengan realisasi harus diawasi secara ketat, dan penyimpangan daianalisa guna memahami mengapa realisasi dengan tidak lanjut oleh manajemen dan tindakan yang perlu diambil.

7. Perbedaan antara anggaran dan realisasi harus diawasi secara ketat dan penyimpangan dianalisa guna memahami mengapa realisasi tersebut berbeda dengan anggaran. Analisa itu harus diikuti dengan tindak lanjut oelh pimpinan perusahaan serta tindakan koreksi yang perlu diambil.


(42)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Sinuraya, Selamat. 2000. Akuntansi Perusahaan Industri. Edisi Revisi. Adipura, Medan.

Ambarrani, Susty, A. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Syafri, Sofyan. 2001. Perencanaan Lengkap Untuk Manajemen. Edisi I. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Welsh, Glenn, A. 2000. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Edisi Keempat. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.


(43)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009


(1)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

4. Penyimpangan Biaya Tidak Langsung

Perusahaan di dalam anggaran mambuat biaya tidak langsung sebesar Rp. 8.808.000,- (sudah termasuk biaya penyusutan dan biaya armotisasi), sedangkan realisasi biaya tidak langsung ini sebesar Rp. 8.756.500.000,-

Penyimpangan yang paling menguntingkan berasal dari biaya pemeliharaan yaitu Rp. 12.000.000 dan dari biaya promosi sebesar Rp. 4.000.000,-

Selain itu yang perlu dianalisa adalah tentang unsur biaya tidak langsung seperti gaji : Gaji Pegawai, biaya kantor, biaya promosi, biaya penyusutan, biaya amortisasi. Dimana sebaiaknya biaya-biaya tesebut digolngkan kedalam biaya umum dan aminidstrasi.


(2)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian dimuka, penulis mecoba menarik kesimpulan, dan memberikan beberapa saran berdasarkan perbandingan antara teori dan kenyataan yang terjadi pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan.

A KESIMPULAN

1. PT. Penerbit Bumi Aksara merupakan sebuah perusahaan percetakan yang menangani buku-buku sekolah, kuliah, dan umum.

2. Pada sistem pemasarannya PT. Penerbit Bumi Aksara telah melakukan kegiatan pemasaran dengan baik. Diantaranya melkukan kegiatan promosi kesejumlah instansi/lembaga sekolah, pendistribusian yang tepat, dan survei.

3. Survei yang dilakukan PT. Penerbit Bumi Aksara, hanya terbatas pada instasi sekolah, tidak langsung kepada penggunaan buku-buku terbitan PT. Penerbit Bumi Aksara.

4. Pendistribusian buku-buku dilakukan saat adanya persetujuan pesanannya, itu dilakukan untuk menjaga kualitas bahan dari buku-buku.

5. Pada setiap pengajuan /promosi ke pada sejumlah instasi, para staff pemasaran menggunakan buku katalog.

6. Dalam teorinya pembebanan overhead pabrik ini menerima pembukuan atau posting segera setelah data mengenai pemakaian bahan langsung dan buruh langsung tersedia, namaun dalam prakteknya terkadang yang terjadi malah sebaliknya.


(3)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

7. Perusahaan telah menyusun anggaran biaya produksi, yang terdiri dari biaya anggaran langsung dan anggran biaya tidak langsung dimana penyusunan anggaran perusahaan adalah bergerak dibidang jasa konstruksi, maka dasar penyusunan anggaran biaya produksinya haruslah bertitik tolak dari anggaran penjualannya.

8. PT. Penerbit Bumi Aksara Medan melakukan perencanaan biaya produksi melalaui anggaran dan melakukan pengawasan dengan melakukan perencanaan biaya produksi melalui anggaran dan melakukan pengawasan dengan membandingkan anggaran tersebut realisasinya pada akhir priode tahun anggaran.

B. SARAN

1. Pada zaman era Globalisasi sekarang ini, perusahaan dituntut untuk lebih efesien dan efektif dalam peningkatan dan menggunakan biaya-biaya produksi. Untuk itu perusahaan harus menggunakan perencanaan dan pengawasan yang lebih baik.

2. Dengan bertambah banyak perusahaan-perusahaan pesaing, maka

sebaiknya PT. Penerbit Penerbit Bumi Aksara lebih meingkatkan kulitas tenaga kerja yaitu : dengan mengadakan pelatihan-pelatihan (training) bagi para pekerja, diantara kursus-kursus bahasa asing guna menambah wawasan dan juga sebagai motivasi bagi pekerja.

3. Untuk lebih meningkatkan lagi mutu pemasarannya, ada baiknya promosi dilakukan pada berbagai bidang. Disini penulis memberi masukan, karena pengguna buku-buku tersebut adalah para pelajar, ada baiknya promosi


(4)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

dilakukan lewat media internet. Selain biasa melihat profil dari perusahaan, pengguna juga dapat melihat buku-buku terbaru yang telah diterbitkan, tanpa harus menunggu dari instansi sekolah.

4. Hendaknya perusahaan dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan serta dapat mengenalisa, perkembangan yang terjadi pada tahun-tahun berjalan

5. Perusahaan harus dapat menerapkan cara mekanisme pembedaan overhead pabrik, agar dapat dipisahkan antara biaya yang dibebankan dengan biaya yang sebenarnya

6. Perubahan antara dengan realisasi harus diawasi secara ketat, dan penyimpangan daianalisa guna memahami mengapa realisasi dengan tidak lanjut oleh manajemen dan tindakan yang perlu diambil.

7. Perbedaan antara anggaran dan realisasi harus diawasi secara ketat dan penyimpangan dianalisa guna memahami mengapa realisasi tersebut berbeda dengan anggaran. Analisa itu harus diikuti dengan tindak lanjut oelh pimpinan perusahaan serta tindakan koreksi yang perlu diambil.


(5)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Sinuraya, Selamat. 2000. Akuntansi Perusahaan Industri. Edisi Revisi. Adipura, Medan.

Ambarrani, Susty, A. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Syafri, Sofyan. 2001. Perencanaan Lengkap Untuk Manajemen. Edisi I. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Welsh, Glenn, A. 2000. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Edisi Keempat. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.


(6)

Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009