Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
C. Unsur-unsur Biaya Produksi
Sebelum membahas unsur-unsur biaya produksi, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya pengertian produksi itu sendiri, biaya produksi
didefenisikan Sinuraya, 2000 sebagai berikut : “Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang bertujuan untuk merubah
bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya Overhead Pabrik”.
Dari kutipan diatas, jelas diketahui bahwa biaya produksi terdiri dari 3 tiga unsur, yaitu :
1. Biaya bahan-bahan baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya Overhenad Pabrik
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut juga dengan istilah biaya utama prime cost, sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
Overhead pabrik disebut juga biaya konversi conversion cost yang mencerminkan biaya untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi.
Adapun sifat dari kegiatan PT. Penerbit Bumi Aksara medan ini adalah suatu perusahaan yang mengelola usaha jasa yang bergerak di bidang konstruksi,
untuk menghasilkan suatu usaha yang bergerak dibidang jasa konstruksi, banyak unsur-unsur biaya peroduksi yang harus digunakan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini penulis akan menguraikan unsur-unsur biaya produksi pada perusahaan PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, yakni :
14
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Biaya Bahan Baku Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Overhead Pabrik
Ad.1. Biaya Bahan Baku Langsung
Bahan baku adalah bahan yang diperoses menjadi barang jadi. Bahan baku yang digunakan dalam suatu proses produksi biasanya dikelompokan atas bahan
baku langsung dan bahan baku tidak langsung atau dengan kata lain, tanpa bahan baku langsung ini proses produksi tidak akan berjalan. Biaya bahan baku langsung
pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, misalnya : biaya bahan, biaya susut produksi. Sinuraya mendefenisikan bahan baku sebagai berikut :
“Bahan baku langsung adalah keseluruhan biaya bahan baku yang di pakai di dalam proses produksi yang merupakan bagian terbesar dari barang jadi.
Biaya bahan baku langsung ini biasanya dianggap sebagai biaya variable, yaitu biaya-biaya yang bergerak secara propesional sesuai dengan perubahan
volume kagiatan. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan
merupakan persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen dari hasil akhir. Dalam biaya dahan baku, lebih di khususkan pada biaya persediaan bahan
baku. Secara keseluruhan, biaya-biaya yang dikeluarkan dalam persediaan bahan baku dapat dijelaskan sebagai berikut :
15
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
a. Biaya Pemesanan
Dalam melakukan pemesanan, harus diperhatikan bagaimana melakukan pemesanan tersebut, barang bahan apa yang akan dipesan, berapa banyak
yang akan di pesan dan kapan pemesanan tersebut akan dilakukan. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, perusahaan dapat mengeluarkan biaya
pengedaan bahan mentah yang minimal karena semuanya telah terencana dengan baik.
b. Biaya Transportasi
Biaya transportasi ini merupakan salah satu unsur biaya yang mudah diperhitungkang sebagai bahan pokok bahan baku. Ada dua kemungkinan
terhadap biaya ini, yaitu : a
Biaya angkutan diperkirakan untuk menambah harga pokok bahan baku yang dibeli. Masing-masing bahan baku yang dibeli ini dapat didasarkan
pada : −
Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang di beli −
Perbandingan antara faktur tiap jenis bahan baku yang dibelai berdasarkan tarif yang ditentukan di muka
b Biaya angkutan tidak dipehitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan
baku yang di beli, tetapi diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
16
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Ad. 2. Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada umumnyadi bagi menjadi biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Yang dimaksud tenaga kerja tidak langsung
adalah biaya tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan baku langsung menjadi bahan jadi atau dengan kata lain, biaya tenaga kerja langsung ini
berhubungan langsung dengan proses peroduksi. Tanpa adanya tenaga kerja lansung ini, prosesproduksi tidak akan berjalan.
Sedangkan yang dimaksud dengan biaya upah langsung adalah biaya yang dipergunakan dalam memperoses bahan baku menjadi bahan jadi. Biaya ini
dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan proses produksi, misalnya : gaji untuk para karyawan yang dapat
dibebankan kepada produk yang dihasilkan. Selamat Sinuraya mandefenisikan biaya upah langsung sebagai berikut :
“Biaya upah langsung adalah upah yang dibayarkan kepada buruh-buruh yang secara langsung bekerja didalam proses peroduksi”.
a. Gaji pokok
b. Uang Lembur
c. Bonus
Gaji pokok dalah upah yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja sesuai dengan kontrak kerja. Gaji pokok ini sering disebut juga upah minimum.
Upah lembur adalah upah tambahan yang diberikan kepada tenaga kerja yang menunjukan prestasi yang melebihi standar yang ditetapkan. Tujuan
memberikan bonus ini adalah untuk meningkatkan jumlah produksi, karena 17
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
dengan meningkatnya jumlah peroduksi maka biaya peroduksi per unit barang jadi akan semakin rendah dan hal ini akan mengakibatkan laba per unit barang
bertambah besar. Untuk memproduksi barang, biadanya juga mempekerjakan tenaga kerja
tidak langsung, yaitu tenaga kerja tidak secara langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi tetapi tenaga kerja ini bersifat menunjang jalannya proses
produksi, misalnya : mandor, penjaga malam, kepala gudang dan sebagainya. Tenaga kerja ini secara tidak langsung ikut mempengaruhi pembuatan atau
pembentukan barang jadi, maka biaya yang dibayarkan untuk para tenaga kerja tidak langsung dan dapat dikelompokkan kedalam biaya overhead pabrik.
Ad. 3. Overhead Pabrik
Biaya Overhead pabrik sering juga di sebut dengan biaya tidak langsung, karena biaya-biaya ini tidak dapat secara mudah didefenisikan secara fisik pada
hasil produksi. Overhead disebut dengan beban pabrik, biaya pabrikase, manufacturing expense maupun manufacturing overhead. Adapun overhead
pabrik pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan misalnya : upah pegawai kantor cabang divisi.
Ambarrani, Susty, 2001 mendefenisikan biaya overhead pabrik sebagai berikut :
“Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, tenaga kerja tak langsung dan biaya pebrik lainnya, yang meliputi sewa pabrik, asuransi,
pajak property, depresiasi, perbaikan, pemeliharaan, penerangan, pemanasan, dan pajak atau gaji untuk karyawan pabrik yag terjadi dalam prode akutansi”.
18
2
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Overhead pabrik menunjukan prilaku yang berbeda bila dihubungkan dengan perubahan volume produksi. Sebagian biaya ini berfluktasi sebanding
dengan penaikan atau penurunan produksi seperti bahan baku tidak langsung, bahan baker, perlengkapan, sementara yang lain bersifat tetap dan tidak sensitive
terhadap perubahan volume seperti biaya sewa, panyusutan dan asuransi. Dapat dilihat juga sebagian besar biaya bersifat semi variable yaitu
termasuk satu tingkat voleme tersebut adalah tetap akan tetapi dapat berubah secara tidak proposional dengan adanya bahan volume sehingga dapat dipisahkan
secara komponen untuk tetap dan yang variabel, contohnya : biaya pembangkit listrik, biaya pemeliharaan pabrik dan biaya reparasi mesin, biaya pengobatan
karyawanburuh. Overhead pabrik meliputi banyak biaya yang tidak sejenis sehingga tidak
memungkinkan untuk menelusuri satu jenis overhead pabrik pada barang jadi secara fisik. Hal ini mengharuskan adanya pengalokasian yang sepadan dan logis.
Tariff overhead yang ditentukan terlebih dahulu akan dapat digunakan sebagai alat untuk membebankan overhead pabrik kepada barang jadi dengan teliti, adil
dan cepat sehingga overhead pabrik dapat dihitung dengan tepat. 19
2
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009