mendapatkan hasil atau pendapatan yang optimal maka pendekatan pertanian terpadu, ramah lingkungan, dan semua hasil tanaman merupakan produk utama
adalah pendekatan yang bijak.
Pola hubungan tanaman bertujuan untuk mengatur agar semua individu tanaman dapat memanfaatkan semua lingkungan tumbuhnya agar tumbuh optimal dan
seragam, serta untuk pertimbangan teknis lainnya. Ada beberapa macam pola hubungan tanaman, pertama pola hubungan barisan rowspacing, pola hubungan
ganda double row spacing, pola hubungan sama sisi square spacing, dan pola hubungan segitiga sama sisi equidistance spacing Dida,2011
III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 di Hutan Rakyat Desa Kota Agung Kecamatan Tegineneng.
B. Alat, Bahan, dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lahan milik kelompok tani Wana Sengon Jaya yang
memiliki luas lahan 50 ha, letaknya di hutan rakyat Desa Kota Agung, Kecamatan Tegineneng. Bahan penelitian adalah tegakan sengon dan tanaman lain yang terdapat
di dalam hutan rakyat tersebut. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel pengamatan, christenhypsometer, dan daftar pertanyaan.
C. Jenis Data
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinggi, jenis tanaman, dan
pola tanam, sedangkan untuk data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari berbagai instansi pemerintah daerah. Data sekunder meliputi: keadaan
umum lokasi yaitu luas wilayah hutan rakyat Desa Kota Agung, jumlah anggota kelompok tani, dan luas lahan garapan.
D. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut 1.
Penentuan Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan IS 0,4 dari
total luas 50 ha, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus Simon 1999.
S = IS x P Ket: IS = intensitas sampling
S = jumlah contoh luas lahan hutan rakyat P = jumlah populasi
S = 0,4 x 50 ha S = 0,2 ha
S = 2000 Petak contoh berukuran 10 m x 10 m, sehingga jumlah petak contoh yang
diambil adalah 20 petak. 2.
Pengambilan Sampel Pohon Pengambilan data dilakukan dengan pembuatan petak contoh dengan
menggunakan petak ganda dengan jumlah petak contoh sebanyak 20 petak
Gambar 1. Tata letak petak contoh pada Desa Kota Agung
Keterangan : A = petak contoh monokultur dengan jarak tanam 2 m x 2 m B = petak contoh polikultur dengan jarak tanam 2 m x 2 m
C = petak contoh monokultur dengan jarak tanam 3 m x 3 m D = petak contoh polikultur dengan jarak tanam 3 m x 3 m
E. Pengamatan Data
Variabel penelitian yang diamati antara lain sebagai berikut. 1.
Jumlah tanaman pokok sengon, tanaman pokok yang dihitung terdapat pada petak contoh 10 m x 10 m pada jarak tanam 2 m x 2 m dan 3 m x 3 m.
2. Jenis dan jumlah tanaman sela, tanaman sela yang dihitung terdapat pada petak
contoh 10 m x 10 m pada jarak tanam 2 m x 2 m dan 3 m x 3 m. 3.
Tinggi tegakan sengon yang diukur dari pangkal pohon sampai tajuk tertinggi.
10m x 10m 3m x 3m monokultur
100 m
2
10m x 10m 2m x 2m polikultur
10
10m x 10m 2 m x2m monokultur
10
10m x 10m
3m x 3m Polikultur
100 m
2