Mengenal Puasa Wajib Mencari Contoh Perilaku Khalifah Umar bin Khattab dalam Kehidupan Sehari-hari

Bab 10, Mengenal Puasa Wajib

1 4 3

1. Pengertian Puasa Ramadan

Apa puasa itu? Kata puasa berasal dari bahasa Arab “ ¡ iyam u ” ••••••• •• atau “ ¡ aum u ”. Kedua kata tersebut artinya” menahan diri ” atau “ menjaga ” dari segala sesuatu yang membatalkan. Menurut istilah syara’syariat Islam, Puasa adalah menahan diri dari makanminum atau hal-hal yang membatalkan puasa, dimulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan memenuhi syarat- syarat tertentu. Puasa difardukan Allah Swt pada tahun kedua H ijriyah tepatnya pada bulan Sya’ban. Dengan demikian, berarti perintah Allah tentang puasa tersebut ada setelah Nabi Muhammad hijrah dari Makah ke Madinah. Puasa Ramadan hukumnya fardu ‘ain, yaitu wajib bagi setiap m u slim u n t u k m elaksan akan n ya. Ap abila d en gan sen gaja meninggalkannya maka hukumnya dosa. Puasa Ramadan dikerjakan lamanya 29 atau 30 hari satu bulan. Tujuan Allah memerintahkan umat Islam berpuasa adalah supaya manusia memperoleh predikat “takwa”. Yaitu, senantiasa mampu menjalankan perintah Allah dan mampu menjauhi semua larangan Allah seperti yang tercantum dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183 berikut: Artinya: H ai orang-orang yang berim an diw ajibkan atas kam u berpuasa sebagaim ana diwajibkan pula kepada orang-orang sebelum kam u, agar kam u bertakw a . Jadi, sebenarnya perintah puasa juga difardukan Allah bagi umat Islam sebelum umat nabi Muhammad ada. Ibadah puasa mempunyai ketentuan-ketentuan seperti yang dicontohkan oleh nabi Muhammad saw.

2. Mengetahui Tiba Waktu Ramadan

Setiap malam hari menjelang bulan Ramadan puasa, kalian tentu sering melihat di televisi ada sidang Isbat. Sidang Isbat adalah sidang yang dilakukan untuk menentukan jatuhnya awal bulan Ramadan, yang menandakan bahwa ummat Muslim wajib memulai puasanya. Hal itu dilakukan karena setiap orang Islam yang akan melakukan puasa harus mengetahui awal datangnya bulan Ramadan. Puasa Ramadan hanya dilakukan pada bulan Ramadan. Selain bulan Ramadan, tidak disebut puasa Ramadan. Bagaimana cara mengetahui datangnya bulan Ramadan? Ada dua cara untuk mengetahuinya, yaitu sebagai berikut.

a. Rukyah

melihat . M aksudnya, melihat hilal bulan secara langsung dengan mata kepala. H al itu dilakukan pada tanggal 29 Sya’ban di sore hari. Jika hilal bulan sebagai tanda bergantinya Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah. Bulan ini didatangkan Allah kh u su s u n t uk u m at N abi Muhammad untuk memberi kan beberapa keutamaan yang luar biasa karena di dalamnya terdapat “lailatul qadar” yang tidak pernah dimiliki oleh umat-umat sebelumnya. Sum ber: dok.penulis Gambar 10.1 Munculnya hilal adalah tanda dimulainya tanggal 1 Ramadan 1 4 4 Pendidikan Agam a Islam untuk SD kelas 5 bulan belum tampak, maka hitungan bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari. Namun, jika hilalnya tampak, maka bulan Sya’ban tahun itu hanya berjumlah 29 hari dan besok paginya sudah wajib berpuasa. Di negara kita, rukyah hilal dilakukan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia di bawah TIM RUKYAH H ILAL yang dikoordinir oleh Direktur Pengadilan Agama di Jakarta. H asilnya, kemudian diteruskan oleh Menteri Agama kepada umat Islam melalui media cetak dan elektronik.

b. Hisab

hitungan. Maksudnya, menghitung bulan berdasarkan ilmu Falaq ilmu astronomi. H al ini dilakukan oleh tim ahli yang betul-betul menguasai ilmu perbintangan. Dengan perhitungan tertentu, posisi bulan yang menandai awal bulan dapat diketahui. Dengan demikian, meskipun bulan tidak tampak, karena mendung atau lainnya, awal bulan puasa Ramadan tetap dapat ditentukan, bahkan dalam jauh-jauh hari.

3. Syarat-syarat Puasa Ramadan

Syarat-syarat puasa adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi seseorang agar dia dikenai kewajiban puasa dan puasanya menjadi sah. Ada dua syarat, yaitu syarat wajib dan syarat sah.

a. Syarat wajib puasa

Syarat wajib adalah syarat yang harus dipenuhi agar orang tersebut dikenakan kewajiban untuk melakukan puasa. Jadi, tidak semua orang wajib puasa. Yang wajib melakukan puasa adalah or- ang yang memenuhi persyaratan berikut ini. 1 Beragama Islam non muslim tidak wajib berpuasa 2 Berakal sehat orang gila tidak wajib berpuasa 3 Baligh cukup umur, sudah berusia 15 tahun atau apabila sudah ada tanda yang menunjukkan baligh 4 Kuat berpuasa. Bagi orang yang lemah fisiknya karena sakit atau sudah lanjut usia tidak wajib puasa tetapi membayar dam denda dan fidyah. 5 Bermukim. Artinya, berada pada tempat tinggalnya. Orang yang bepergian jauh tidak wajib berpuasa. 6 Suci. Khusus bagi orang perempuan, harus suci dari haid dan nifas.

b. Syarat sah

Syarat sah puasa adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar puasa kita sah. Ibadah puasa dianggap sah apabila memenuhi syarat- syarat sebagai berikut. 1 Islam sepanjang hari, apabila murtad maka puasanya tidak sah. 2 Mumayiz, yaitu orang yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 3 Suci dari haid dan nifas bagi orang perempuan. 4 Dikerjakan pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan disebut bulan penuh berkah, karena pada bulan ini semua keberkahan Al- lah diberikan umat Islam yang mau menjalankan puasa. Keber- kahan itu antara lain. Pada sepuluh hari pertama tanggal 1 sampai 10 Allah menurunkan kenikmatan dan keberkahan, sehingga apa yang dirasakan umat Islam p ada waktu itu begitu nikmat dan menyenangkan hati. Pada sepuluh hari kedua tanggal 11 sampai 20 disebut hari pengampunan , dimana pada waktu ini Allah mem- berikan pintu taubat yang luar biasa kep ad a u m at Islam . Sepuluh hari ke tiga tanggal 21 sampai 30 disebut hari pengha- pusan yaitu umat Islam yang mampu m enjalankan puasa dengan sempurna maka dosanya diampuni seperti bayi yang baru lahir Sum ber: dok. penulis Gambar 10.2 Orang sakit boleh tidak puasa

Bab 10, Mengenal Puasa Wajib