Tinjauan Pustaka Sistematika Penulisan

Bab V :KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir akan menguraikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan yang di bahas. Selain itu, penulis juga mencantumkan saran-saran dari permasalahan yang di bahas.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Ruang Lingkup Respon

1. Pengertian Respon Respon adalah aksi reaksi yang muncul dari suatu masalah terhadap khalayak. Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa respon adalah tanggapan, reaksi atau jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. 1 Ada beberapa pengertian respon menurut para ahli, yaitu: Menurut Sarlito 1987, setiap tingkah laku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan respon terhadap stimulus. Pendapat selaras diungkap oleh Mar’at 1984 yang menyatakan bahwa respon merupakan reaksi akibat penerimaan stimulus, dimana stimulus adalah berita, pengetahuan, informasi, sebelum diproses atau diterima oleh indranya. Individu manusia berperan sebagai unsur pengendali antara stimulus dan respon, sehingga yang menentukan bentuk respon individu terhadap stimulus adalah stimulus dan faktor Individu itu sendiri Miftah Toha, 1988. 2 1 Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Edisi ke-3 h. 595 2 Pengertian-Respon, diakses 2 februari 2011 dari eri08tirtayasa.blogspot.com 19 Sedangkan menurut Berlo 1960 dalam Reza Yogaswara, merumuskan respon sebagai sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang sebagai hasil atau akibat menerima stimulus. Stimulus tersebut merupakan sesuatu yang dapat diterima oleh seseorang melalui salah satu penginderanya. Respon digolongkan menjadi dua jenis yaitu respon yang tidak nampak covert response dan respon yang nampak covert response. Respon yang tidak nampak diwujudkan oleh seseorang kedalam aspek kognisi pengetahuan dan afeksi sikap. Respon yang nampak diwujudkan kedalam aspek psikomotorik tingkah laku. Antara respon yang nampak dan respon yang tidak nampak terdapat suatu keterkaitan, namun hubungan tersebut ada yang selaras dan ada yang tidak selaras. Selaras artinya sistem kognitif dan komponen efektif mempunyai sifat yang sama di semua seginya maka timbulah keadaan yang selaras dengan psikomotorik dan tidak ada dorongan untuk berubah, sedangkan tidak selaras artinya sistem kognitif dan komponen efektif itu mempunyai segi-segi yang tidak bisa berjalan bersama-sama, maka terjadilah ketidakselarasan dan timbulah tekanan yang mendorong untuk mengubah sistem kognitif sedemikian rupa sehingga tercapainya keadaan selaras Sarlito,1987. 3 Jadi, respon adalah suatu reaksi atau tanggapan seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang muncul, dimana bisanya stimulus tersebut berpengaruh terhadap diri seseorang sehingga memunculkan suatu reaksi yang 3 Pengertian-respon, diakses 2 Februari 2011 dari eri08tirtayasa.blogspot.com beraneka ragam baik sebatas pengetahuan atau pendapat, perasaan, maupun sikap atau perilaku. Lebih jelasnya diterangkan dalam macam-macam respon dibawah ini. 2. Macam-macam Respon Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chate, respon dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: a. Kognitif pendapat, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini muncul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau persepsi oleh khalayak. b. Afektif perasaan, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu. c. Konatif perilaku, yaitu respon yang berhubungan dengan dorongan dan perilaku nyata khalayak, yaitu meliputi tindakan atau kebiasaan. 4 Dalam teori S-O-R yang merupakan singkatan dari Stimulus-Organism- Respons ini semula berasal dari psikologi, lalu kemudian menjadi juga teori komunikasi, karena objek material dari psikolog dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. 4 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999, h. 218 Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: a. Pesan Stimulus, S b. Komunikan Organism, O c. Efek Respons, R Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia”, perubahan serta pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan