Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

berusia muda. Beberapa perilaku yang mengundang pertanyaan publik sempat dilakukan anggotanya yang gemar mengenakan seragam serba hitam itu. Sentimen primordialisme mereka semakin mudah terbakar, tatkala berhadapan dengan etnis lain untuk mempertahankan eksistensinya Seperti kejadian pada beberapa waktu yang lalu; Bentrokan antara organisasi masyarakat Forum Betawi Rempug FBR dan Pemuda Pancasila PP terjadi di Jalan Raya Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis malam 29 Oktober 2011. Keributan kedua ormas ini berawal dari perselisihan sejumlah anggota kedua ormas, yang berbuntut melukai salah satu anggota PP.Akibat insiden tersebut, puluhan anggota PP pun menyerang Kantor Sekretariat FBR yang berada di Jalan Raya Pondok Ranji, Bintaro, Tangerang Selatan. Akibatnya kantor Sekretariat FBR hancur. Menurut harian Kompas. Senin 29 oktober 2011. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri memaparkan data tindak kekerasan oleh sejumlah ormas, dalam rapat koordinasi gabungan DPR-Pemerintah terkait ormas di Gedung DPR, Jakarta. Diungkapkan Kapolri, medio 2007-2010 terdapat 107 tindak kekerasan. Berdasarkan data kepolisian, terdapat tiga ormas yang kerap melakukan kekerasan selama empat tahun terakhir. 5 Salah satunya adalah FBR. Pada umumnya masyarakat memandang buruk terhadap ormas seperti arogan dan pembuat rusuh. Namun peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi bagaimana sebenarnya yang terjadi di masyarakat, apa yang dirasakan 5 Koran Kompas, Senin 30 Agustus 2010 masyarakat yang dilingkungannya terdapat gardu FBR, dan bagaimana respon masyarakat dengan keberadaan FBR dilingkungnnya. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Respon Masyarakat Pondok Ranji Terhadap Eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah Penulis membatasi kajian skripsi ini hanya pada Respon masyarakat yang berada di Kelurahan Pondok Ranji, kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan terhadap eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233. Adapun masyarakat yang di teliti ialah yang berada di Wilayah RW. 11-13 kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur. Tangerang Selatan. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan- permasalahan yang diangkat adalah: a. Bagaimana Respon Kognitif masyarakat kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur terhadap Eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233. b. Bagaimana Respon Afektif masyarakat kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur terhadap Eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233. c. Bagaimana Respon Konatif masyarakat kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur terhadap Eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. untuk mengetahui bagaimana respon Respon Kognitif masyarakat kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur terhadap eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233. b. untuk mengetahui bagaimana respon Respon, Afektif masyarakat kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur terhadap eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233 berdasarkan jenis kelamin. c. untuk mengetahui bagaimana respon Konatif masyarakat kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur terhadap eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233 berdasarkan usia nya. 2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan khususnya pada Jurusan Komunikasi Penyiaran islam terutama yang berkaitan dengan Stimulus dan Respon, dan para akademis di bidang sosial dalam hal ini Respon Kognitif, Afektif dan Konatif masyarakat kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur terhadap eksistensi Forum Betawi Rempug FBR Gardu 0233. b. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih, saran dan masukan pada FBR khususnya dan pada Organisasi Masyarakat yang lain pada umumnya, untuk mengatahui bagaimana pandangan masyarakat sebagai sarana mengevaluasi untuk mencapai tujuan yang lebih baik lagi.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena pendekatan kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat setelah perhitungan yang tepat. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. 6

2. Subjek dan Objek

Dalam penenelitian subjek yang diteliti adalah respon masyarakat kelurahan Pondok Ranji, Tangerang Selatan mengenai keberadaan organisasi masyarakat Forum Betawi Rempug. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah organisasi masyarakat Forum Betawi Rempug Gardu 0233 Pondok Ranji Tangerang Selatan.

3. Populasi dan Sampel

6 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: UIN JakPress, 2006, h. 36

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di wilayah RW 11-13 kelurahan Pondok Ranji, yang terdiri dari; RW 11 sebanyak 437 orang, RW 12 sebanyak 189, dan RW 13 sebanyak 172 orang. Berikut adalah banyaknya populasi penelitian: Tabel 1 Banyaknya Populasi RW Banyaknya Populasi masyarakat kelurahan Pondok Ranji 11 437 12 189 13 172 TOTAL 798 Laporan kependudukan kelurahan Pondok Ranji, Juli 2011

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara- cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi. Dari populasi sebanyak 798 masyarakat kelurahan Pondok Ranji, dengan menggunakan random sampling sederhana, merupakan teknik sampling yang paling mudah dilakukan. Dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.