Ruang Lingkup Respon KAJIAN TEORI

Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: a. Pesan Stimulus, S b. Komunikan Organism, O c. Efek Respons, R Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia”, perubahan serta pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Untuk lebih jelas mengenai tiga variabel penting tersebut, dapat dilihat pada bambar I di bawah ini: Gambar I: Teori S-O-R Sumber: Onong Uchjana 2003: 255 Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti, kemampuan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. 5 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, hal. 254-256. Stimulus Organism : Perhatian Pengertian Penerimaan Respons Perubahan Sikap Selanjutnya, model komunikasi menurut Philip Kotler dalam buku „Marketing Management’. 6 Berikut ini akan dijelaskan model komunikasi menurut Philip Kotler, dapat dilihat pada gambar 2: Gambar 2: Baganskema proses komunikasi Sumber: Onong Uchjana 2006: 39 Unsur-unsur dalam proses komunikasi. Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut: a. Sender : komunikator yang menyampaikan pesan kepadaseseorang atau sejumlah orang. b. Encoding : penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambing. 6 Onong, Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi ‘Teori dan Praktek’ Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 2006, h. 256 sender encoding Media message feedback response noise receiver decoding c. Message : pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator. d. Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. e. Decoding : pengawasandian, proses diman komunikan mennetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. f. Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response : tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah menadapatkan pesan. h. Feedback : umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. i. Noise : gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 7

B. Ruang Lingkup Masyarakat

1. Pengertian Masyarakat

Masyarakat dalam bahasa inggris disebut society, asal kata dari socius yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa arab yaitu syirk artinya bergaul. 8 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, masyarakat adalah “sejumlah manusia dalam artian seluas-luasnya dan terikat oleh suatu 7 Ibid, hal. 256 8 Munandar Soeleman. Ilmu Sosial Dasar Bandung: Eresco, 1993, h. 63 kebudayaan yang mereka anggap sama”. 9 Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia. a. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. b. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. c. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya. d. Menurut Paul B. Horton C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok kumpulan manusia tersebut. e. Drs JBAS Mayor Polak menyebut masyarakat society adalah wadah segenap antar hubungan social terdiri atas banyak sekali kolektiva- kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas sub kelompok. Sedangkan menurut Prof, M. M Djojodiguno, masyarakat adalah “suatu kebulatan dari segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia”. 10 9 Tim penyusun, kamus pembinaan dan pengembangan bahasa, kamus besar bahasa Indonesia PT Persero: Balai Pustaka, 1999, cet ke-10, hal. 635 10 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial dasar Jakarta: Bina Aksara, 1998, h. 96-97 f. Talcott Parson merumuskan kriteria masyarakat. Menurutnya masyarakat ialah suatu sistem sosial yang melebihi masa hidup individual normal dan merekrut anggota secara reproduksi biologis dengan melakukan sosialisasai terhadap generasi berikutnya. Definisi lain menyatakan bahwa masyarakat di artikan sebagai kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan mengaanggap dirinya sebagai satu kesatuan social. 11 Bisa dikatakan masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat kebiasaan yang sama-sama di taati dalam lingkungannya. Masyarakat ialah kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, ritus atau hokum dan hidup bersama. Al- Qur’an menyebut masyarakat dengan beberapa kata, yaitu Qawm, ummah, syu’ub, dan qabail. Selain itu Al- Qur’an juga memperkenalkan sifat masyarakat dengan al- mustakbirun, al-mala, al- mustad’afin, dan sebagainya.

2. Unsur-Unsur Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini: 12 a. Beranggotakan minimal dua orang. 11 Ramdani Wahyu, Ilmu Sosial Dasar Bandung: Pustaka Setia, 2007, h. 74 12 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 25. Ed. Baru b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan. c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat. d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

3. Ciri-ciri Kriteria Masyarakat

Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan disebut sebagai masyarakat. a. Ada sistem tindakan utama. b. Saling setia pada sistem tindakan utama. c. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota. d. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran reproduksi manusia.

C. Eksistensi

1. Pengertian Eksistensi

Kata eksistensi berasal dari kata Latin Existere, dari ex keluar sitere = membuat berdiri. Artinya apa yang ada, apa yang memiliki aktualitas, apa yang dialami. Konsep ini menekankan bahwa sesuatu itu ada.