Unsur-Unsur Masyarakat Ruang Lingkup Masyarakat

Eksistensi bisa kita kenal juga dengan satu kata yaitu keberadaan. dimana keberadaan yang di maksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. eksistensi ini perlu “diberikan” orang lain kepada kita, karena dengan adanya respon dari orang di sekeliling kita ini membuktikan bahwa keberadaan eksistensi kita diakui. Tentu akan terasa sangat tidak nyaman ketika kita ada namun tidak satupun orang menganggap kita ada, oleh karena itu pembuktian akan keberadaan kita dapat dinilai dari berapa orang yang menanyakan kita atau setidaknya merasa sangat membutuhkan kita jika kita tidak ada. Eksistensi Dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah; hal berada, keberadaan. 13 Makna terkaya dan terdalam dari istilah eksistensi ditemukan dalam bahasa arab. Eksistensi berasal dari akar kata kerja wajada . bentuk kata kerja ini berarti “menemukan” dan turunannya adalah wujud ada, wijdan sadar, wajd nirwana dan wujd. Menurut Sartre, manusia merupakan satu-satunya makhluk yang bereksistensi, artinya bahwa manusia itu bukanlah sesuatu yang konseptual melainkan sesuatu yang aktual. Dengan demikian, eksistensi pertama-tama bertolak dari manusia sebagai subjek. Oleh karena eksistensi bertolak dari manusia sebagai subjek, maka eksistensi manusia tidak sama dengan objek- objek yang lain, karena eksistensi manusia tidak dihasilkan dari sesuatu yang ditentukan melainkan suatu penyangkalan terhadap objek 13 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi ke- 4 Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. i tertentu. Pemahaman ini bertolak dari apa yang dicetuskan oleh Sartre bahwa eksistensi mendahului esensi. Artinya, manusia itu berada dulu baru ada. Berada dulu baru ada hendak mengatakan suatu pengertian bahwa manusia pada awalnya adalah kosong. Tetapi, oleh karena pilihan bebasnya manusia menjadi ada. Dengan kata lain, kebebasan manusia untuk memilih menjadikan kekosongannya bereksistensi. Bereksistensi berarti bertindak sesuai dengan pilihan saya sebagai satu-satunya individu yang bebas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia itu “ada” sejauh ia bertindak terhadap sesuatu bagi dirinya sendiri dan apa yang dia lakukan untuk dirinya sendiri adalah lahir dari kebebasan dan kesadarannya sebagai individu yang menyadari sesuatu yang berarti bagi dirinya. Makna lain dari istilah eksistensi adalah suatu keberadaan yang dirasakan, ditemukan dan ditentukan oleh panca indera. Karna itu dapat dikatakan bahwa ada sesuatu yang dapat dirasakan melalui panca indera. Eksistensi memang perlu, apapun bentuknya tujuannya adalah untuk mengkomunikasikan bahwa sesuatu itu “ada”. Ketika orang mencari, maka sesuatu yang eksis itulah yang akan ditengok oleh sang pencari keeksistensian tersebut.

2. Bentuk-bentuk Eksistensi

Tiap eksistensi meliliki cirinya yang khas. Kierkegaard membedakan adanya 3 bentuk eksistensi, yaitu: