Konsep Pemberdayaan Berbasis Masjid

Pendidikan, Pemberdayaan Perempuan, serta Bantuan sosial. 39 Sebagaimana konsep pemberdayaan masyarakat Islam adalah kerja kebudayaan atau kerja perubahan sosial, dimana Pemberdayaan Masyarakat Islam memfokuskan diri pada misalnya peningkatan kualitas lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi mikro. Masjid yang juga mendapatkan Standarisasi ISO pada Tahun 2010 dalam Hal Manajemen Masjid ini, juga merupakan salah satu masjid yang memang aktif dalam kegiatan sosial, terutama dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di sekitar l ingkungan masjid dan juga bagi jama’ah Masjid tersebut. Kegiatan pemberdayaan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2006 silam. Banyak masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut, khususnya masyarakat sekitar dan jama’ah Masjid pastinya. 40 Berbagai manfaat positif dirasakan oleh para pemanfaat kegiatan tersebut. Pasalnya, kegiatan tersebut dapat membantu mereka untuk lebih hidup mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan pastinya dapat membantu keberlangsungan hidup mereka dan membantu mereka dalam hal meningkatkan keterampilan, meningkatkan kesadaran, meningkatkan pengetahuan dan memiliki kemampuan memecahkan masalah mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat berbasis masjid merupakan pemberdayaan yang masuk dalam kategori aras Mezzo. Kegiatan pemberdayaan ini terfokus kepada kelompokyang dalam hal ini yaitu Jama’ahmasyarakat sekitar Masjid sebagai media intervensinya. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, keterampilan dan diharapkan agar para pemanfaat program dapat 39 Wawancara Pribadi dengan Bapak Ir. Rahadi Mulyanto Sekretaris Umum Masjid Al-Ikhlash Jatipadang., Jakarta, 22 Maret 2014. 40 Ibid memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Selain juga dapat membantu masyarakat yang memang membutuhkannya. Pemberdayaan Berbasis Masjid juga dapat membantu memaksimalkan fungsi Masjid, dimana Masjid tidak lagi dipandang hanya untuk kegiatan yang bersifat keagamaan saja, tetapi masjid juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas umat Islam, baik dalam hal ekonomi, politik, sosial dan juga budaya. Dari kegiatan pemberdayaan inilah akan tampil kader-kader umat yang dapat berkhidmat untuk melayani umat melalui Masjid. Dan dukungan mereka akan menghasilkan perubahan yang signifikan di tengah masyarakat seiring dengan proses pemberdayaan yang sedang berlangsung. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid juga merupakan cara yang ideal untuk menjadikan masyarakat yang ideal berdasarkan Al- Qur’an. Karena dalam pemberdayaan berbasis masjid terdapat 3 point penting yang menjadi landasan, yaitu; 41 1. Adanya kepemimpinan yang Islami. 2. Adanya peraturanperundang-undangan yang Islami. 3. Adanya praktik budaya masyarakat yang Islami. Selain manfaat-manfaat tersebut diatas, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid juga dapat mengembalikan fungsi Masjid seperti sedia kala, seperti tatkala zaman Rasulullah S.A.W. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid terbukti dapat mengoptimalkan fungsi masjid, masjid kembali kepada hakikat fungsinya dimana masjid sebagai salah satu tempat strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat. 41 Sofyan Safri Harahap, Manajemen Masjid, Yogyakarta: Bhakti Prima Rasa, 1996, h. 42 Sesuai dengan definisi dari “Pemberdayaan Masyarakat” itu sendiri, kegiatan pemberdayaan berbasis masjid ini juga dilakukan dalam rangka mengembangkan kemampuan dan kemandirian jama’ahmasyarakat sekitar masjid yang memanfaatkan program ini. Selain itu juga a gar jama’ahmasyarakat sekitar Masjid yang memanfaatkan program ini dapat memenuhi kebutuhannya, tahu akan potensi dirinya, serta mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Masjid adalah jantung umat Islam. Masjid adalah salah satu pilar peretas kebangkitan umat selain pesantren dan kampus. Keberadaan masjid merupakan poros aktivitas keagamaan di masyarakat. Seperti pada zaman Rasulullah, masjid memegang peranan yang sangat vital dalam rangka pemberdayaan umat. Segala aspek kehidupan, dari mulai kegiatan keagamaan hingga kegiatan kenegaraan dilakukan di Masjid. Dengan kata lain, masjid merupakan poros paling vital bagi umat Islam pada saat itu. Oleh karena itu, bukanlah hal yang mustahil untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan berbasis masjid pada saat ini. Masjid diharapkan pula menjadi mitra lembaga pendidikan formal sekolah yang memiliki kepedulian terhadap masa depan generasi yang akan datang. Besarnya apresiasi dan animo masyarakat dalam kegiatan yang dilakukan oleh Masjid Al-Ikhlash Jatipadang ini tercermin dengan semakin banyaknya masyarakatjama’ah yang ingin ikut berperan dalam kegiatan tersebut. Terbukti, kegiatan tersebut semakin berkembang dari tahun ke-tahun. Besarnya apresiasi dari masyarakat juga merupakan cerminan bahwa masyarakatumat sudah lama memimpikan kegiatan-kegiatan seperti ini. Pemberdayaan Berbasis Masjid bagaikan Oase ditengah padang pasir. Dimana masyarakat sangat membutuhkannya, terutama umat Islam. apalagi permasalahan sosial semakin tahun semakin bertambah. Ditengah gencar-gencarnya kegiatan sosial yang dilakukan oleh lembaga- lembaga pemerintah, swasta, ataupun perusahaan melalui CSR-nya. Pemberdayaan masyarakat berbasis masjid bisa dijadikan sebagai pilihan utama bagi kegiatan pemberdayaan yang dapat dilakukan oleh kita selaku umat Islam. Selain sebagai wujud “Hablu Minn Annas”, kegiatan tersebut juga sebagai langkah yang optimal dan dapat dijadikan sebagai sarana memakmurkan Masjid serta sebagai sarana untuk semakin mendekatan diri dengan Allah S.W.T. Karena pada dasarnya Pemberdayaan masyarakat berbasis Masjid ini merupakan bagian dari Dakwah. Tetapi kegiatan dakwah yang sudah mengalami perubahan paradigma. Paradigma dakwahnya lebih kepada perubahan sosial secara nyata, yakni hubungan vertikalhubungan Allah dengan hambanya sekaligus hubungan Horizontalhubungan sesama hamba. Berkaca pada zaman Rasulullah, kita-pun dapat melakukan hal yang sama pada saat ini, dimana kita dapat menjadikan Masjid sebagai poros terdepan dalam rangka memberdayakan masyarakat, memandirikan masyarakat, dan menolong mereka dari permasalahan-permasalahan sosial yang dihadapinya. Pemberdayaan berbasis masjid juga dapat mengoptimalkan fungsi masjid, mengembalikan kejayaan Masjid, dan pastinya dapat memberdayakan umat agar dapat menolong dirinya sendiri.

B. Program-program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid dan Hasil

Program Output Pemberdayaan yang Dilakukan oleh Masjid Al-Ikhlash Jatipadang. 1 Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid dan Proses Pelaksanaannya Berdasarkan hasil analisis peneliti melalui pengamatan, wawancara dan penelaahan dokumen terkait, maka peneliti menyimpulkan bahwa ada 4 Program Pemberdayaan yang dilakukan oleh pengurussekretariat Masjid Al-Ikhlash Jatipadang, yaitu; a Pemberdayaan Pendidikan b Pemberdayaan Ekonomi mikro optimalisasi potensi Masjid dan Jama’ah Masjid c Pemberdayaan Perempuan d Bantuan sosial optimalisasi dana zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf. a Pemberdayaan Pendidikan Sebagaimana prinsip pemberdayaan dengan aras Mezzo, yang salah satu kegiatan pemberdayaannya difokuskan pada pendidikan dan pelatihan, maka salah satu kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Masjid Al-Ikhlash Jatipadang ini yaitu Pendidikan dan Pelatihan-pelatihan. Kegiatan pemberdayaan pendidikan yang dilakukan oleh Masjid Al-Ikhlas Jatipadang dilakukan dalam 2 jenis kegiatan, yaitu: Pendidikan Formal dan Pendidikan Non FormalInformal. Baik yang berorientasi langsung secara ekonomis maupun bersifat layanan yang berorientasi sosial dan non-profit. Kegiatan pendidikan formal dilaksanakan dalam fokus pada pendidikan untuk anak usia dini, seperti TKPAUDTPA. Sedangkan kegiatan pendidikan non formal dilaksanakan dalam pendidikan yang sifatnya lebih khusus, seperti kursus bahasa arab, kursus Tahifdz Al- qur’an, seminar-seminar, pengajian mingguan bulanan, diskusi-diskusi, kursuspelatihan organisasi penyelenggaraan kegiatanEvent Organizer serta seminar-seminar umum dan seminar keislaman lainnya. 42 Kegiatan pendidikan formal yang bersifat profit sama seperti kegiatan pendidikan di sekolah-sekolah pada umumnya. Dimana Yayasan Al-Ikhlash membuka sarana pendidikan dengan waktu, periode sekolah kegiatan belajar mengajar seperti pada sekolah umumnya, dan juga biaya pendidikan yang standart sama seperti sekolah-sekolah lain. Hanya saja yang membedakannya yaitu lokasi sekolah yang dimiliki Yayasan Al-Ikhlas berada di area Masjid Al-Ikhlas Jatipadang, mayoritas murid yang bersekolah adalah anak dari jama’ah Masjid Al- Ikhlas Jatipadang, selain itu juga Yayasan Al-Ikhlas memberikan dispensasi khusus bagi murid anak dari jama’ah Masjid Al-Ikhlas yang memang tidak mampu secara ekonomi. Bahkan, bagi siswa yang berprestasi, Yayasan Al-Ikhlash memberikan beasiswa penuhpendidikan gratis selama bersekolah. Kegiatan pendidikan formal yang bersifat profit dilaksanakan setiap hari, dari har i senin sampai dengan hari jum’at. Seperti tingkat TK dan PAUD itu dilaksanakan setiap hari mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 11.00 siang. 42 Wawancara langsung dengan Bapak Ir. Agung Priyadi Koordinator Bidang Pendidikan Masjid Al-Ikhlash Jatipadang., Jakarta, Pada 22 Maret 2014