Batasan dan Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

yang dilaksanakan oleh Masjid Al-Ikhlash Jatipadang, Jakarta Selatan. 2. Manfaat a. Manfaat akademis, yakni diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai bahan studi atau penelitian selanjutnya yang berkaitan dan lebih komprehensif serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai program Pemberdayaan Masyarakat berbasis Masjid. b. Manfaat khusus, yakni : 1 Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Masjid Al-Ikhlash Jatipadang agar lebih optimal dan lebih baik lagi dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat yang berbasis Masjid dan sebagai upaya menanggulangi jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial di Indonesia. 2 Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi penulis dalam melakukan proses penelitian yang baik, memperluas jaringan, dan menjadi peneliti yang kredibel. c. Manfaat Umum, yakni diharapkan penelitian ini menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat luas bahwa program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid yang dialakukan oleh Masjid Al-Ikhlash Jatipadang, Jakarta Selatan merupakan salah satu wujud nyata akan kepedulian DKM Masjid dalam rangka bertanggung jawab terhadap pemberdayaan umat sekitar Masjid serta dalam rangka membantu program pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan kesejahteraan di Indonesia.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas dasar konsep metodologi penelitian yang terdiri dari 6 kategori, yakni sebagai berikut: 1. Pendekatan Penelitian Penelitian studi kasus ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. 8 Penelitian yang dengan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dijelaskan dalam Zuriah 2007 bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memerlukan ketajaman analisis, objektifitas, sistematis dan sistemik sehingga diperoleh ketepatan dalam interpretasi, sebab hakikat dari suatu fenomena atau gejala bagi penganut penelitian kualitatif adalah totalitas atau Gestalt. 9 Untuk metode pendekatan penelitiannya, penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Penelitian yang mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subyek penelitian, dimana penelitian dilakukan secara detail dan mendalam mengenai program kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid tersebut 8 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Cet. Ke-25, h. 9-10. 9 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Cetakan kedua, h. 92. 2. Jenis dan Sumber Data a. Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari responden atau objek penelitian. Data primer ini dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap orang-orang yang bersentuhan langsung dengan program pemberdayaan masyarakat berbasis Masjid di Masjid Al-Ikhlash Jatipadang seperti, kepada pihak pengurus dan atau pimpinan Masjid Al-Ikhlash Jatipadang, Jakarta Selatan, serta kepada pemanfaat program dan kepada orang-orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program. Untuk mendapatkan data, peneliti melakukan wawancara kepada 15 orang yang terkait langsung dengan program, wawancara dilakukan selama kurang lebih 30 menit, dan wawancara dilakukan 1 sampai 2 kali banyaknya. b. Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Data sekunder bisa juga disebut sebagai data tambahan. Data sekunder yang penulis dapatkan berasal dari buku, majalah, tinjauan pustaka, internet dan mading serta arsip-arsip yang berhubungan dengan program pemberdayaan masyarakat berbasis masjid. Adapun data sekundernya adalah berupa berita ataupun liputan- liputan mengenai kegiatan serta profil umum dari Masjid Al-Ikhlash Jatipadang yang peneliti dapat dari Internet dan brosur, serta selebaran-