Bab ini merupakan Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Bab ini merupakan penjelasan tentang tinjauan teori, yang meliputi Bab ini merupakan penjelasan tentang gambaran umum dan profil

program Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Masjid Al-Ikhlash Jatipadang, Jakarta Selatan.

BAB IV Bab ini merupakan pembahasan tentang Analisis Data dan Temuan

lapangan, yang meliputi konsep pemberdayaan berbasis Masjid; Program yang terkait dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid, yang dilakukan oleh Masjid Al-Ikhlash Jatipadang, Jakarta Selatan; Pelaksanaan program pemberdayaan berbasis Masjid; serta output Program Pemberdayaan Berbasis Masjid yang dilaksanakan oleh Masjid Al-Ikhlash Jatipadang, Jakarta Selatan.

BAB V Bab ini merupakan penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.

23

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam. Dalam pengertian yang sederhana, rahmat berarti memiliki subtansi kasih-sayang dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, Islam itu agama yang diorientasikan, dimaujudkan, dan ditampilkan sebagai bentuk kongkret dari sikap- sikap kasih sayang bagi semesta alam. Maka tidak mungkin juga dalam prosesnya ditempuh melalui cara-cara atau tehnik-tehnik yang dapat nerusak ke- rahmat’an Islam itu sendiri. Dengan kata lain, Islam sebagai rahmat berlaku dari hulu sampai hilir; dari teori hingga praktik; dari cita-cita sampai gerakan; dari individu sampai komunitas; dari pagi hingga malam, dan seterusnya. 13 Dalam konteks demikianlah maka Islam disebut juga sebagai agama dakwah. Dakwah dalam bahasa yang sederhana adalah upaya-upaya persuasif yang ditampilkan oleh masyarakat muslim dalam rangka menampilkan Islam yang bisa menjadi penumbuh kasih sayang diseluruh ruang dimensi alam ini. Dakwah sebagai suatu upaya perubahan memang dihadapkan pada persoalan-persoalan keummatan sehari-hari. Dengan demikian, sejatinya para pelaku dakwah adalah subyek yang memahami benar bagaimana seharusnya ia menyikapi fakta dan realitas sosial masa kini. Dalam konteks demikian, maka seorang pendakwahda’i seharusnya membekali diri dengan berbagai disiplin keilmuan agama dan juga non-agama, seperti: sosiologi, politik, ekonomi, ekologi, budaya, 13 Tantan Hermansah, dkk, Dasar-dasar pengembangan Masyarakat Islam Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2009 hal. 1 dan 2