Populasi dan Sampel METODELOGI PENELITIAN

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, yaitu teknik yang dilakukan guna mencari dan mendapatkan data-data sekunder yang berupa dokumen-dokumen perusahaan yang memuat informasi berkaitan dengan penlitian. Data sekunder didapat dari media elektronik yaitu internet dan dengan membaca literature-literatur, berupa buku-buku serta jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian Mutiara, 2012.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah menjelaskan dari karakterisitik dari obyek properti ke dalam elemen-elemen elements yang dapat diobservasi yang dapat menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam riset Jogiyanto, 2007. Berikut ini adalah definisi operasional dan pengukuran variabel yang berhubungan dengan pengujian CCAPM, yaitu : 1. Return Saham Merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh dari hasil investasi atau penanaman sejumlah dana di dalam suatu saham. Data yang digunakan adalah data closing price bulanan pada periode Januari 2010 – Desember 2012. 2. Konsumsi Merupakan setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup. Data yang digunakan adalah Indeks Riil Penjualan Eceran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. 3. Beta β Beta merupakan suatu risiko yang tidak dapat hilang dengan melakukan diversifikasi. Beta adalah pengukur risiko sistematis dari suatu sekuritas atau saham. 4. Rata-Rata Tingkat Pengembalian Saham mean return Merupakan tingkat pengembalian saham yang dirata-rata dengan menggunakan statistik deskriptif pada periode 2010-2012. 5. Portofolio optimal Portofolio optimal adalah kombinasi dari beberapa saham portofolio yang memiliki karakteristik kenaikan tingkat harapan imbal hasil terhadap peningkatan risiko yang terjadi mempunyai nilai paling tinggi terhadap kombinasi-kombinasi aset portofolio yang dapat dimungkinkan lainnya. Indikator dalam portofolio optimal antara lain: a. Excess Return to Beta Excess Return to Beta ERB digunakan untuk mengukur Return premium saham relative terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta.ERB menunjukan hubungan antara Return dengan risiko yang merupakan faktor penentu investasi. b. Titik Pembatas Cut Off Point Nilai C merupakan hasil bagi varian pasar dan Return premium terhadap Variance erroe saham dengan varian pasar dan sensivitas saham individual terhadap variance error saham. Cut-Off Point C merupakan nilai C terbesar dari sederetan nilai saham C saham. 6. Proporsi Saham dalam Portofolio Optimal Proporsi masing-masing saham dalamkombinasi portofolio optimal ditentukan berdasarkan nilai Excess Return to Beta dan Cut Off Point. 7. Return dan Risiko Portofolio Setelah membentuk kombinasi portofolio optimal dan proporsi masing- masing saham maka perlu menghitung return dan risiko portofolio sebagai informasi terkait untuk investor. Tabel 3.2 Ringkasan Definisi Operasional dan Variabel Penelitian. No. Variabel Definisi Operasional Indikator 1. Return Saham Tingkat pengembalian yang diperoleh dari hasil penanaman modal pada saham. Return = � � − � �−1 � �−1 2. Konsumsi setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup. Hasil laporan Survei Pedagang Eceran SPE yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. 3. Beta β Beta merupakan suatu risiko yang tidak dapat hilang dengan melakukan diversifikasi. β = � � �� 2 4. Mean Return Tingkat pengembalian rata-rata saham-saham. Menghitung return saham bulanan. 5. Portofolio Optimal Kombinasi aset dari suatu portofolio yang memiliki karakteristik kenaikan tingkat harapan imbal hasil terhadap peningkatan risiko a. Menghitung Excess Return to Beta b. Menghitung Cut Off Point 6. Proporsi Saham dalam Portofolio Optimal Untuk menentukan jumlah proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing saham pembentuk portofolio optimal = =1 = � 2 ERB i -C 7. Return dan Risiko Portofolio Untuk mengetahui besar Return dan risiko dari portofolio optimal yang sudah dibentuk a. Menghitung return poertofolio b. Menghitung risiko portofolio Sumber : Data diolah, 2014

Dokumen yang terkait

PENGGUNAANCAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM YANG EFISIEN (Studi pada Indeks LQ-45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

1 8 21

PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DALAM MENENTUKAN EXPECTED RETURN SAHAM PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Asuransi yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004)

0 26 1

Analisis pengaruh risiko sistematis dan likuiditas terhadap ekspektasi pengembalian 14 saham LQ-45 di BEI periode 2004-2008 dengan menggunakan path analyisis

1 14 124

Analisis perbandingan keakuratan Capital Asset Pricing Model(CAMP)dan Arbitrage Pricing Theori(APT)dalam memprediksi Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia

4 33 175

Perbandingan Metode Capm Dan Apt Dalam Menghitung Return Saham Jii

7 57 130

ANALISIS KOMPARATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DENGAN ARBITRAGE PRICING THEORY DALAM MEMPREDIKSI RETURN DAN RISIKO SAHAM (Studi pada Perusahaan Food and Baverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

4 12 80

ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM LQ 45 DI BURSA EFFEK JAKARTA

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM LQ 45 DI BURSA EFFEK JAKARTA PERIODE 2003-2005.

0 0 8

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 5

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO (BETA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45

0 0 20