Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 di bawah menjelaskan alur berfikir berinvetasi di pasar modal. Dimulai dari para investor memilih investasi yang terdapat di pasar modal antara lain saham, obligasi, warrant, dan right. Namun banyak para investor yang lebih memilih saham sebagai tujuan berinvestasinya. Salah satu indeks saham yang paling digemari para investor adalah LQ-45. Hal ini karena indeks saham LQ-45 merupakan saham yang paling aktif diperdagangkan liquid. Sehingga diharapkan melalui saham LQ-45 para investor mampu memperoleh hasil investasi yang lebih maksimal. Dalam pemilihan portofolio menjadi salah satu hal yang penting bagi investor karena portofolio akan menentukan return dan risiko yang akan diperoleh investor. Maka dari itu ada beberapa cara dalam menentukan portofolio antara lain dengan CAPM yang berorientasi konsumsi. CAPM berorientasi konsumsi ini menggunakan data konsumsi Indeks Riil Penjualan Eceran IPE yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Dalam CAPM berbasis konsumsi CCAPM memerlukan dua tahap regresi yang digunakan untuk menentukan pengaruh beta konsumsi dengan expected return. Dalam regresi tahap pertama, diperlukan data konsumsi yang berasal dari Indeks Riil Penjualan Eceran IPE yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai variabel X yang kemudian diregresikan dengan return saham individu masing-masing perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ-45 secara konsisten selama periode 2010-2012 sebagai variabel Y. Kemudian hasil regresi dari data konsumsi dan return saham individu masing-masing perusahaan akan menghasilkan Beta konsumsi yang akan digunakan sebagai variabel X pada regresi tahap kedua. Beta konsumsi yang menjadi variabel X akan diregresikan dengan mean return saham individu perusahaan yang akan dijadikan sebagai variabel Y. Maka dari hasil regresi tahap kedua ini untuk menganalisa apakah terdapat pengaruh positif antara expected return saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ-45 dengan beta konsumsi di Bursa Efek Indonesia BEI. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada landasan teori maka dapat disusun kerangka pikir sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Investasi di Pasar Modal Saham-Saham LQ45 Return Risiko Strategi Investasi Pembentukan Portofolio CAPM Capital Asset Pricing Model CCAPM ConsumptionCapital Asset Pricing Model Pengambilan Keputusan Data Konsumsi Return Saham Individu Beta Konsumsi Mean Return Saham Individu Pengaruh Beta Konsumsi dengan Expected Return

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa yang dilakukan, di mana dan bagaimana melakukannya Jogiyanto, 2007. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala dan keadaan. Penelitian deskriptif dikatakan lebih luas karena penelitian ini tidak hanya meneliti masalah sendiri, tetapi juga variabel-variabel lain yang berhubungan dengan masalah itu. Lebih terperinci karena variabel- variabel tersebut diuraikan atas faktor-faktornya Gulo, 2002. Berdasarkan teknik pengumpulan data, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya Arikunto dalam Prayudi, 2013.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAANCAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM YANG EFISIEN (Studi pada Indeks LQ-45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

1 8 21

PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DALAM MENENTUKAN EXPECTED RETURN SAHAM PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Asuransi yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004)

0 26 1

Analisis pengaruh risiko sistematis dan likuiditas terhadap ekspektasi pengembalian 14 saham LQ-45 di BEI periode 2004-2008 dengan menggunakan path analyisis

1 14 124

Analisis perbandingan keakuratan Capital Asset Pricing Model(CAMP)dan Arbitrage Pricing Theori(APT)dalam memprediksi Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia

4 33 175

Perbandingan Metode Capm Dan Apt Dalam Menghitung Return Saham Jii

7 57 130

ANALISIS KOMPARATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DENGAN ARBITRAGE PRICING THEORY DALAM MEMPREDIKSI RETURN DAN RISIKO SAHAM (Studi pada Perusahaan Food and Baverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

4 12 80

ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM LQ 45 DI BURSA EFFEK JAKARTA

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM LQ 45 DI BURSA EFFEK JAKARTA PERIODE 2003-2005.

0 0 8

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 5

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO (BETA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45

0 0 20