Keterangan : Rf = return aset bebas risiko
SBI = tingkat suku bunga SBI
7.
Menentukan Portofolio Optimal metode CCAPM a.
Memeringkat saham menentukan kandidat saham Menentukan peringkat saham dengan menggunakan rumus:
ERi-Rf = Positif Maka masuk kandidat portofolio optimal ERi-Rf = Negatif Maka tidak masuk kandidat portofolio optimal
b. Menghitung excess return to beta ERB
ERB dapat dihitung dengan rumus: ERB
i
=
� −
……………………………………………... 3.4 Keterangan:
ERB
i
= Excess return to Beta saham ke-i ER
i
= return ekspektasian berdasarkan CCAPM untuk saham ke c.
Menentukan besarnya titik pembatas Cut Off Point Langkah-langkah menentukan titik pembatas adalah sebagai berikut:
1 Urutkan saham-saham berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai
ERB terkecil. Saham-saham dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal.
2 Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing saham ke-I sebagai
berikut: A
i
=
[ � − ]
�
2
………………………………………….... 3.5
Dan B
i
=
2
�
2
……………………………………………………. 3.6
Dimana �
2
dapat dihitung dengan rumus: σ
2
i = βi
2
.σ
2
m + σ
2
ei …………………………………………. 3.7 keterangan:
σ
2
i = Varian saham σ
2
ei = varian dari kesalahan residu saham ke i 3
Hitung Ci menggunakan rumus: C
i
=
�
2 =1
1+ �
2 =1
………………………………………..… 3.8 4
Besarnya Cut Off Point C adalah nilai Ci terbesar, di mana nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci.
5 Saham-saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham-
saham yang mempunyai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C atau ERBC. Saham-saham yang mempunyai
ERB lebih kecil dengan ERB titik C atau ERB,C tidak diikut sertakan dalam pembentukan portofolio optimal.
8. Menentukan besarnya proporsi masing-masing saham dalam portofolio
optimal Besarnya proporsi untuk saham ke I dihitung menggunakan rumus:
W
i
=
�=1
…………………………………………………. 3.9 Dengan nilai Xi adalah sebesar:
X
i
=
�
2
ERBi- C …………………………………………. 3.10
Keterangan: Wi
= proporsi saham ke-i K
= jumlah saham pada portofolio optimal ERBi = excess return to beta saham ke-i
9. Menghitung Return dan Risiko Portofolio
a. Menghitung Return ekspektasian Portofolio
1 Beta dari portofolio βp merupakan rata-rata tertimbang dari Beta
masing- masing sekuritas βi:
β
p
= .
=1
…………………………………....... 3.11 2
Alpha dari portofolio αp juga merupakan rata-rata tertimbang dari Alpha tiap-
tiap sekuritas αi: α
p
= .
=1
……...…………………………… 3.12 dengan
mensubtitusikan karakteristik
ini, makan
return ekspektasian portofolio adalah sebagai berikut:
ER
p
= α
p
+ β
p
. ER
m
……………………………… 3.13
b. Menghitung risiko portofolio
Varian dari portofolio adalah sebesar: �
� 2
=
� 2
. �
2
+ − �
2
………………………. 3.14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat bukti
adanya hubungan linier atau positif antara expected return saham-saham yang termasuk ke dalam Indeks LQ-45 dengan beta konsumsinya. Hal ini
di tunjukkan oleh uji t yang diuraikan sebelumnya menjelaskan bahwa beta konsumsi berpengaruh signifikan terhadap mean return saham emiten
yang termasuk dalam Indeks LQ-45 selama periode penelitian. 2.
Pengujian data konsumsi Indeks Riil Penjualan Eceran IPE dengan mean return menghasilkan R square yang belum memenuhi syarat yaitu
dibawah 0,8 atau 80, namun melalui tingkat significance F lebih kecil dibandingkan dengan tingkat alfa dan t Stat menunjukan lebih besar dari t
Tabel yang berarti Indeks Riil Penjualan Eceran IPE sebagai variabel independen menghasilkan signifikansi model hasil regresi yang dapat
digunakan untuk memprediksi mean return saham yang termasuk dalam Indeks LQ-45 selama periode penelitian.
3. Terdapat 10 saham yang masuk ke dalam portofolio optimal antara lain
saham SMRG dengan proporsi sebesar 5.035931, Saham LSIP dengan proporsi sebesar 0.675772, Saham KLBF dengan proporsi sebesar
34.49177, Saham BMRI dengan proporsi sebesar 4.593049, Saham INTP dengan proporsi sebesar 13.31653, Saham LPKR dengan proporsi
sebesar 10.14892, Saham INDF dengan proporsi sebesar 18.7763, Saham ITMG dengan proporsi sebesar 3.076507, Saham BDMN dengan
proporsi sebesar 8.065457, dan Saham PGAS dengan proporsi sebesar 1.819765.
4. Tingkat pengembalian return yang diperoleh dari pembentukkan
portofolio optimal ini adalah sebesar 43.02422 per bulan dengan tingkat risiko yang harus ditanggung sebesar 12.4038879.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil dan kesimpulan tersebut, maka disarankan bagi investor
untuk memperhatikan faktor konsumsi di dalam mengambil suatu keputusan dalam berinvestasi. Karena faktor konsumsi dalam berinvestasi
berpengaruh cukup signifikan terhadap penentuan expected return dan risiko yang akan dihadapi oleh para investor.
2. Untuk perusahaan terus meningkatkan kinerja keuangannya supaya dapat
menghasilkan tingkat return yang baik dan dapat meminimalkan risiko yang akan diperoleh.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti metode CCAPM dengan
menambahkan faktor konsumsi yang lain antara lain Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik,
supaya menjadi pembanding dalam hal tingkat keakuratan perhitungan return dan risiko.
4. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang periode
penelitian dan juga menggunakan data-data historis terbaru supaya hasil penelitian menjadi lebih akurat dan mendapat perkembangan tentang teori
CCAPM.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Mutiara Charas. 2012. Penggunaan Capital Asset Pricing Model CAPM dalam Optimalisasi Portofolio study pada saham LQ-45 tahun 2008-
2010. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Bank Indonesia. “Data Indeks Riil Penjualan Eceran”. 2014. Diakses 12 Mei
2014. http:www.bi.go.ididpublikasisurveipenjualan-eceran Breeden, Douglas T. Gibbons, Michael R. dan Litzenberger Robert H. 1988.
Empirical Test of The Consumption-Oriented CAPM. Jurnal. Univesity Of Pennsylvania. Philadelphia.
David, S. dan Kurniawan, I. 2010. Manajemen Investasi : Pendekatan Teknikal dan Fundamental Untuk Analisis Saham. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Ferdinand, Agusty. 2006. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertai Ilmu Manajemen. CV Indoprint. Semarang.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Grasindo. Jakarta. Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat. Jakarta.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP
AMP YKPN. Yogyakarta. Jogiyanto, Hartono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta. Jogiyanto, Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE.
Yogyakarta. Kompas.com. 2014. rupiah pagi menguat.
http:bisniskeuangan.kompas.comread201402061024113Rupiah.Pagi. Menguat. diakses 6 februari 2014.
Muliati, Ni Ketut. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahan Pada Praktik Manajemen Laba di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas Udayana. Denpasar.